Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DI banyak daerah pedesaan di Indonesia, rendahnya kesadaran akan imunisasi anak dan kebersihan dasar masih menjadi tantangan serius dalam kesehatan masyarakat. Peran ibu sering dianggap sebagai pengasuh utama, tetapi minimnya keterlibatan ayah dapat menghambat upaya membangun keluarga yang sehat dan tangguh. Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional pada 23 Juli, penting untuk diingat bahwa memastikan setiap anak tumbuh sehat dan terlindungi adalah tanggung jawab bersama yang dimulai dari rumah, dengan keterlibatan aktif kedua orang tua.
Melihat hal tersebut, salah satu strategi yang digunakan dalam Program Keluarga SIGAP (Keluarga Siaga Dukung Kesehatan, Siap Hadapi Masa Depan)—yang sejalan dengan misi Gavi untuk meningkatkan akses dan kesetaraan vaksin—adalah mendorong peran ayah dalam memantau kesehatan keluarga. Program ini memberdayakan kader kesehatan, fasilitator lokal, dan pembelajaran sesama orang tua melalui kunjungan rumah dan sesi komunitas. Keluarga SIGAP menciptakan ruang di mana ibu dan ayah dapat bertanya, belajar tentang pengasuhan anak usia dini, dan mengambil langkah aktif. Hal ini menjadi standar baru dalam kesehatan keluarga secara menyeluruh.
Salah satu kisah sukses datang dari Desa Pemagkih Barat di Banjar, Kalimantan Selatan. Akhmad Mahfudji, seorang guru dan ayah dari tiga anak, dulunya percaya bahwa urusan kesehatan dan pengasuhan adalah tanggung jawab istrinya. Namun pandangannya berubah setelah seorang kader mengunjungi rumahnya dan memperkenalkannya pada Program Keluarga SIGAP.
“Saat mendengar tentang SIGAP, saya duduk bersama istri dan kami memutuskan untuk ikut bersama,” ujar Mahfudji. “Sekarang saya tahu, ayah sebagai kepala keluarga saya bukan hanya pencari nafkah, tapi juga ikut mengurus anak dan juga bantu istri, bermain bersama anak-anak.”
Sejak mengikuti program ini, Mahfudji aktif dalam pengambilan keputusan imunisasi anak, ikut dalam diskusi pengasuhan, dan menjadi pendukung keterlibatan ayah di komunitasnya.
“Kesehatan itu penting untuk keluarga kami. Kalau kami tidak sehat, kami tidak bisa melakukan apa-apa. Sesibuk apapun bapak-bapak, tetap perhatikan permasalahan ibu dan anaknya. Berkat dukungan dan informasi dari Program Keluarga SIGAP, saya jadi paham betapa pentingnya peran ayah—bukan hanya mendukung, tapi juga terlibat. Kalau saya bisa, bapak-bapak yang lain juga harus bisa.”
Program ini merupakan kolaborasi antara Gavi, Unilever Lifebuoy, dan The Power of Nutrition, serta didukung berbagai kementerian, seperti Kementerian Kesehatan, BKKBN, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal. Program ini fokus pada penguatan perilaku pencegahan dalam kesehatan.
Hasil dari fase pilot yang berlangsung dari Januari hingga Juni 2024 sangat menggembirakan. Di dua lokasi uji coba yaitu Kabupaten Bogor dan Kabupaten Banjar, cakupan vaksin PCV1 untuk pencegahan pneumonia meningkat dari 28% menjadi 64%. Praktik cuci tangan pakai sabun sebelum memberi makan anak juga meningkat dari 50% menjadi 81%.
Setelah kesuksesan tahap pilot, Keluarga SIGAP kini menjalankan program perluasan di Sukabumi (Jawa Barat), Brebes (Jawa Tengah), dan Banjar (Kalimantan Selatan), menargetkan keluarga dengan anak usia 0–24 bulan.
“Pak Mahfudji membuktikan bahwa jika ayah turut dilibatkan dan diberdayakan, mereka bisa menjadi pelindung yang kuat bagi kesehatan anak-anak,” ujar Ardi Prastowo, Team Leader Keluarga SIGAP. “Melalui program ini, kami melihat bahwa tanggung jawab bersama dalam keluarga dapat meningkatkan cakupan imunisasi dan membentuk budaya untuk siap siaga serta peduli.”
Program yang dibangun di atas misi bersama untuk meningkatkan akses dan sebaran vaksin ini memanfaatkan kader kesehatan, fasilitator lokal, dan pembelajaran sesama orang tua untuk melibatkan orang tua melalui kunjungan rumah dan sesi komunitas. Dengan menciptakan ruang yang inklusif bagi ayah dan ibu untuk belajar dan bertindak, Keluarga SIGAP membangun pendekatan kesehatan keluarga yang lebih holistik.
Pengalaman Gavi bersama Unilever Lifebuoy di India menunjukkan bahwa peningkatan keterlibatan ayah dalam pengasuhan dini dapat memperbaiki hasil kesehatan, mengurangi keraguan terhadap vaksin, dan memperkuat kepercayaan terhadap sistem kesehatan lokal. Di Indonesia, Keluarga SIGAP melanjutkan semangat ini dengan menjangkau lebih banyak keluarga melalui kader dan struktur komunitas yang sudah ada.
Bagi Banjar dan daerah lainnya, kisah Mahfudji menjadi contoh nyata bagaimana perubahan perilaku positif bisa dimulai dari satu percakapan—dan bagaimana investasi dalam kesehatan berbasis keluarga dapat memberikan dampak jangka panjang lintas generasi. (H-2)
Selain vaksin primer, yang wajib diberikan, orangtua juga bisa mempertimbangkan memberikan vaksinasi tambahan, misalnya vaksin influenza.
Hal itu terjadi karena pemerintah Indonesia melaporkan adanya kasus Vaksin Derived Polio Virus (VDPV).
Vaksin influenza untuk anak bisa diberikan pada anak berusia lebih dari 3 bulan. Selain anak, vaksin flu juga perlu diberikan untuk kelompok rentan.
Ibu hamil juga bisa memanfaatkan beragam bahan pangan yang kaya vitamin C untuk memenuhi kebutuhan vitamin hariannya dalam menjaga imun tubuh.
Vaksinasi sebelum aktivitas seksual dapat mencegah hingga 90% kanker terkait HPV, sementara pada wanita yang sudah aktif secara seksual, vaksin tetap mengurangi risiko kanker serviks.
Anak-anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah lebih cenderung mengalami masalah perilaku, depresi, rasa rendah diri, dan kegagalan dalam pendidikan.
Anak-anak yang tumbuh bersama ayah yang aktif secara fisik cenderung memiliki perkembangan fisik yang kuat.
Keterlibatan ayah tidak hanya membentuk aspek fisik anak, tapi, juga mempengaruhi kepercayaan diri dan keberanian mengambil risiko.
Ringgo Agus Rahman mengaku belum ada hal yang dapat ia banggakan pada anak-anaknya untuk ditinggalkan.
Bono, vokalis U2, mengungkapkan pertunjukan Stories of Surrender membantunya menyembuhkan luka dan merindukan ayahnya, Bob Hewson.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved