Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
KETERLIBATAN ayah secara fisik dan emosional dalam pengasuhan bisa berdampak kepada perkembangan psikososial anak, misalnya tentang kepercayaan diri dan keberanian, menurut pakar.
Psikolog sekaligus pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra mengatakan bahwa keterlibatan ayah tidak hanya membentuk aspek fisik anak, tapi, juga mempengaruhi kepercayaan diri dan keberanian mengambil risiko.
"Keterlibatan ayah mampu meningkatkan ketangguhan dan keberanian anak. Ini sangat penting bagi perkembangan sosial emosional mereka," kata Novi, Selasa (15/7).
Dia menekankan pentingnya keterlibatan aktif ayah dalam aktivitas anak seperti berolahraga bersama atau berdiskusi soal nilai kehidupan agar anak memiliki resiliensi dan kepercayaan diri.
"Anak yang memiliki relasi hangat dan positif dengan ayahnya cenderung lebih percaya diri, berani mengambil keputusan, dan siap menghadapi tantangan sosial," ujar dia.
Anak yang tumbuh tanpa hubungan dekat dengan ayah, ungkap Novi, berisiko memiliki ketimpangan psikologis.
Dampak yang bisa terjadi antara lain anak laki-laki cenderung canggung menjalin hubungan dengan teman laki-laki lainnya, sedangkan anak perempuan berpotensi kehilangan kepercayaan terhadap laki-laki atau justru terlalu mudah mempercayai laki-laki dewasa.
Fenomena fatherless mengacu pada situasi ketika anak kurang mendapatkan peran dan kehadiran ayah dalam kehidupannya, baik secara fisik maupun emosional, meskipun ayah mungkin masih ada.
Fenomena itu, Novi menjelaskan, kini semakin terlihat di masyarakat urban Indonesia, ketika peran ayah kerap tersisih karena kesibukan kerja atau jarak emosional.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah mengeluarkan kebijakan melalui Surat Edaran Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Nomor 7 Tahun 2025 tentang Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah, yang bertujuan untuk mengatasi isu fatherless di Indonesia.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji mengatakan gerakan ayah mengantarkan anak di hari pertama sekolah menjadi simbol perubahan budaya pengasuhan dalam keluarga.
Gerakan tersebut bertujuan meningkatkan peran pengasuhan ayah terhadap anak, dan termasuk salah satu program terbaik hasil cepat atau quick wins Kemendukbangga/BKKBN, yakni Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI). (Ant/Z-1)
Selain dukungan dalam bentuk kebijakan, efektivitas sistem perlindungan perempuan dan anak sangat membutuhkan political will dari para pemangku kepentingan.
Anak-anak yang belum bisa berkomunikasi dengan baik perlu selalu didampingi saat bermain sendiri maupun bersama teman-temannya.
Sebelum anak dilepas bermain di luar, orangtua diminta memulai dengan pengawasan hingga pemantauan di awal.
Ringgo Agus Rahman mengaku belum ada hal yang dapat ia banggakan pada anak-anaknya untuk ditinggalkan.
PENGUATAN langkah koordinasi dan sinergi antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu melahirkan gerakan antikekerasan.
Di depan ratusan siswa, guru dan orangtua, mereka mampu berbicara dalam bahasa yang baik dan runut.
Taklukkan wawancara kerja! Tips ampuh meningkatkan rasa percaya diri, menjawab pertanyaan sulit, dan tampil memukau di mata rekruter. Raih pekerjaan impianmu!
Boost rasa percaya diri dengan latihan sederhana! Temukan tips praktis & efektif untuk lebih percaya diri setiap hari. Klik & mulai transformasimu!
Kurang percaya diri dapat memberikan dampak yang sangat negatif, baik dalam kehidupan pribadi, sosial, maupun profesional.
Tips interview kerja? Raih kepercayaan diri maksimal! Kuasai persiapan, bahasa tubuh, & pertanyaan tricky. Lolos interview impianmu sekarang!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved