Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ciptakan Kekebalan Bebas Polio dengan Imunisasi Rutin

M. Iqbal Al Machmudi
19/7/2024 18:00
Ciptakan Kekebalan Bebas Polio dengan Imunisasi Rutin
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor memberikan vaksin polio putaran kedua(ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

DIREKTUR Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Prima Yosephine menjelaskan menciptakan kekebalan kelompok bebas polio, dibutuhkan kesadaran masyarakat agar mau melakukan imunisasi polio kepada anaknya.

Cakupan imunisasi polio, baik tetes maupun suntik, harus tinggi minimal 95% dan merata di seluruh wilayah. Kekebalan kelompok akan terbentuk dan virus polio tidak mudah menyebar luas.

"Apabila cakupan imunisasi polio di suatu wilayah rendah selama beberapa tahun maka kekebalan kelompok di wilayah tersebut tidak terbentuk, banyak anak-anak yang tidak kebal terhadap polio sehingga berisiko munculnya kembali kasus polio," kata Prima dalam konferensi pers secara daring, Senin (19/7).

Baca juga : Bebas Polio Bukan Berarti Bebas Ancaman

Diketahui pada tahun ini terdapat laporan kasus polio tipe dari Provinsi Papua Pegunungan dan Papua Selatan. Kemudian pada 15 Juni 2024 kasus polio juga dilaporkan dari Provinsi Banten dengan tipe yang sama yakni virus polio tipe 2. Kasus tersebut menyasar anak perempuan berusia 10 tahun di Pandeglang Banten.

"Di sini sudah 12 kasus yang ada sejak Tahun 2022 sampai 2024 kemudian juga ketika kita ambil ada 32 anak sehat di sekitar kasus itu yang juga positif tinjanya mengandung kasus-kasus ini sudah tersebar di 8 provinsi di Indonesia dari ujung barat sampai ke ujung timur," ujar dia.

Prima menjelaskan virus Polio dapat mengakibatkan terjadinya kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi polio lengkap. Virus polio sangat menular dapat masuk ke tubuh melalui air atau makanan yang terkontaminasi tinja yang tercemar virus polio.

Baca juga : 8,7 Juta Anak sudah Tuntas Diberi Vaksin Polio

"Lingkungan yang kotor serta perilaku hidup yang tidak bersih dan sehat merupakan faktor risiko penularan polio. Tinja penderita polio dapat mencemari lingkungan sekitar dan menginfeksi orang lain," ucapnya.

Polio ditularkan melalui lingkungan yang tercemar tinja yang mengandung virus polio. Virus polio dapat hidup selama beberapa waktu di air dan tanah. Perilaku buang air besar (BAB) sembarangan berperan dalam penyebaran polio.

Virus yang masuk ke tubuh seseorang akan berkembang di dalam saluran pencernaan yang kemudian menyerang sistem saraf. Kelumpuhan akibat polio bersifat seumur hidup namun dapat dicegah dengan pemberian imunisasi polio lengkap. (Iam/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya