Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KETUA Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menilai Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio putaran kedua yang dimulai hari ini, Selasa (23/7) menjadi cerminan bahwa imunisasi anak Indonesia belum sukses. Pemerintah kembali menyelenggarakan PIN Polio tahap II pada bulan Juli ini guna mencegah anak-anak terkena polio.
Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat virus polio di sejumlah wilayah di Indonesia bisa dihentikan dengan bekerja sama para orangtua untuk memberikan imunisasi polio kepada anak. Hingga kini sebanyak 32 Provinsi dan 399 kabupaten/kota di Indonesia masuk dalam kategori risiko tinggi polio.
"Sebetulnya PIN ini adalah cerminan bahwa imunisasi kita belum sukses, kalau sukses sebenarnya 2014 kita sudah dinyatakan bebas polio," kata Piprim di Kantor IDAI, Jakarta Pusat, Selasa (23/7).
Baca juga : Sub PIN Polio dan Imunisasi Dasar Lengkap Anak Terus Digencarkan untuk Cegah Penularan
"Tapi dengan adanya berbagai kasus yang muncul kembali, maka dilakukan PIN.Tentu saja IDAI berharap bahwa akan imunisasi nasional serentak di seluruh Indonesia ini, nanti diikuti oleh imunisasi rutin yang juga dilengkapi. Karena kita sudah melihat bahwa imunisasi ini ketika cakupannya tinggi, penyakit-penyakit yang dapat dicegat dengan imunisasi itu bisa terkendali dengan baik," lanjutnya.
Ketika cakupannya menurun dibawah 60%, KLB sudah mulai bermunculan kembali dan ini menjadi berbahaya.
"Jadi saya kira kami menghimbau semua pihak, terutama orangtua, masyarakat, mari tingkatkan kesadaran untuk melindungi anak-anak. Mencegah dari penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi, dan vaksinnya gratis di puskesmas, tinggal bagaimana masing-masing orangtua menggalakkan supaya imunisasi ini cakupannya tinggi kembali," ujar dia.
Baca juga : IDAI Sebut KLB Polio di Jawa Bakal Jadi Bom Waktu
Sementara itu, dr. Rini Sekartini dari Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Anak IDAI menekankan pertumbuhan anak akan optimal dengan lingkungan sehat, sekolah, dan lingkungan luar lainnya.
"Dari aspek kesehatan yang bisa dilakukan yakni PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) mulai biasa dari perilaku masih terkendala mulai dari cuci tangan. Para orangtua cuci tangan harus mulai ajarkan pada anak dengan contoh," ucap Rini.
PHBS juga harus diterapkan di lingkungan rumah sakit, kantin, dan sekolah harus bebas dari rokok. Sayangnya, kata dia, banyak dagangan di luar sekolah mau pun kantin masih menjual makanan tidak sehat.
"Semua mulai dari keluarga dari lingkungan terkecil, kemudian ke sekolah, dan melakukan PHBS. Jangan sampai terlena masalah kesehatan," pungkasnya. (P-5)
Hal itu terjadi karena pemerintah Indonesia melaporkan adanya kasus Vaksin Derived Polio Virus (VDPV).
Pada 12 April 1955, dunia menyaksikan tonggak sejarah dalam bidang kesehatan dengan pengumuman vaksin polio yang dikembangkan oleh Dr. Jonas Salk.
Hari Polio Sedunia, yang diperingati setiap tahun pada 24 Oktober, merupakan inisiatif global yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang polio
HAMPIR 443.000 anak-anak menerima dosis pertama vaksin polio di Jalur Gaza, Palestina, dan sedang menunggu persetujuan Israel untuk koordinasi akses ke tujuh wilayah tambahan.
Badan-badan PBB yang terlibat sekarang berharap untuk memperluas kampanye ke wilayah utara dan selatan yang paling terkena dampak dalam dua tahap berikutnya.
Dalam tenda dekat Kota az-Zawayda di Gaza Tengah, Nevin Abu al-Jidyan, 35, duduk di lantai di samping anak bungsunya, Abdul Rahman, yang terbaring di kursi bayi plastik. Anaknya mengidap polio.
Imunisasi tidak dapat diberikan kepada anak berkebutuhan khusus apabila dia memiliki gangguan medis kontra indikasi.
Sebanyak 13 provinsi belum mencapai target cakupan imunisasi bayi lengkap 90% dalam tiga tahun terakhir dan tren anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar meningkat signifikan.
Akses layanan imunisasi yang terbatas, pasokan vaksin yang terganggu, konflik, situasi kemanusiaan yang sulit menjadi faktot bayi belum diimunisasi.
Vaksinasi influenza memang tidak menjamin anak bebas dari flu sepenuhnya, namun dapat mencegah gejala menjadi berat atau komplikasi serius.
PBB memperingatkan kesenjangan imunisasi semakin melebar, karena maraknya misinformasi dan pemangkasan drastis bantuan internasional.
Salah satu kendala utama dalam mencapai target IDL di Pangkalpinang adalah masih adanya penolakan dari sebagian masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved