Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Waspada Gejala Angin Duduk yang Mirip dengan Sakit Maag, Kenali Perbedaannya!

Nur Amalina
11/8/2024 18:57
Waspada Gejala Angin Duduk yang Mirip dengan Sakit Maag, Kenali Perbedaannya!
Ilustrasi - Sekilas gejala angin duduk dan sakit maag mirip, tapi keduanya berbeda dan memiliki penangan berbeda.(freepik)

ANGIN duduk atau dalam istilah medis dikenal sebagai angina pectoris adalah kondisi yang seringkali disalahartikan sebagai sakit maag. Pasalnya gejala angin duduk dan sakit maag sekilas tampak kemiripan. 

Penting diingat, keduanya memiliki risiko yang berbeda. Memahami perbedaannya bisa menjadi penyelamat nyawa. 

Mengapa Angin Duduk Sering Disalahartikan Sebagai Sakit Maag?

Baik angin duduk maupun sakit maag sama-sama bisa menyebabkan rasa nyeri di area dada atau perut bagian atas. Pada kasus maag, nyeri biasanya disebabkan asam lambung yang naik atau gangguan pencernaan lainnya. 

Baca juga : Perhatikan! Lansia Hindari Minum Kopi dan Es saat Perut Kosong

Sedangkan angin duduk disebabkan kurangnya pasokan darah yang mengandung oksigen ke otot jantung, yang bisa terjadi akibat penyempitan pembuluh darah koroner.

Gejala yang sering muncul pada keduanya

  • Nyeri di dada atau perut bagian atas, Pada sakit maag, nyeri biasanya terasa di perut bagian atas, sementara pada angin duduk, nyeri terasa di dada dan bisa menjalar ke lengan, leher, atau rahang.
  • Rasa mual, Kedua kondisi ini juga bisa menyebabkan mual, yang sering kali membuat seseorang salah mengira nyeri angin duduk sebagai masalah pencernaan.
  • gelisah dan keringat berlebih

Membedakan Gejala Angin Duduk dan Sakit Maag

Salah satu tanda yang membedakan angin duduk dan maag ialah rasa nyeri pada penderitanya. 

  • Durasi: Nyeri akibat sakit maag biasanya bersifat konstan dan bisa bertahan lama, namun tidak selalu memburuk. Sedangkan pada angin duduk, nyeri biasanya datang tiba-tiba dan berlangsung selama beberapa menit, lalu mereda saat beristirahat.
  • Pemicu: Nyeri maag sering dipicu makanan atau minuman tertentu, terutama yang asam atau pedas. Sebaliknya, nyeri angin duduk biasanya muncul setelah aktivitas fisik, stres emosional, atau setelah makan dalam porsi besar.
  • Penyebaran: Pada sakit maag, nyeri cenderung tetap terlokalisasi di area perut. Sementara itu, angin duduk bisa menyebabkan nyeri yang menjalar ke bagian lain seperti lengan kiri, bahu, leher, atau rahang.
  • Respons Terhadap Obat: Nyeri maag biasanya mereda setelah mengonsumsi obat antasida atau penghambat asam lambung. Namun, jika nyeri tidak mereda usai minum obat, apalagi diiringi sesak napas atau keringat dingin, maka hal ini mungkin merupakan tanda angin duduk yang memerlukan perhatian medis segera.

Mengapa Penting Mengenali Perbedaan Ini?

Menganggap angin duduk sebagai sakit maag dapat berakibat fatal. Angin duduk merupakan tanda, jantung tidak mendapatkan cukup oksigen, yang bisa berujung pada serangan jantung jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami nyeri dada yang mencurigakan, segera cari bantuan medis.

Penting untuk selalu waspada terhadap gejala yang muncul dan tidak menganggap remeh nyeri dada, meskipun Anda berpikir itu hanya sakit maag. 

Mengenali perbedaan antara gejala angin duduk dan sakit maag dapat membantu Anda mengambil tindakan tepat pada waktu yang tepat. Jika ragu, selalu konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan diagnosis yang akurat. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya