Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MAAG adalah istilah umum untuk menggambarkan gangguan pada lambung yang menyebabkan nyeri, perih, dan sensasi tidak nyaman di perut akibat produksi asam lambung yang berlebihan.
Dalam dunia medis, maag sering dikaitkan dengan gastritis atau radang lambung, GERD (refluks asam), atau dispepsia (gangguan pencernaan).
Puasa bisa memicu maag jika tidak dijalani dengan pola makan yang tepat.
Makanan seperti oatmeal, nasi merah, atau roti gandum dapat memberi energi lebih lama.
Pilih sumber protein seperti telur, ayam, atau ikan serta sayuran hijau untuk menjaga pencernaan tetap sehat.
Makanan seperti jeruk, tomat, cabai, dan gorengan bisa memicu naiknya asam lambung.
Minum 2-3 gelas air saat sahur untuk menghindari dehidrasi yang bisa memperburuk maag.
Hindari olahraga atau aktivitas fisik yang terlalu melelahkan agar lambung tetap stabil.
Stres dapat meningkatkan produksi asam lambung, jadi lakukan aktivitas yang menenangkan seperti membaca atau berzikir.
Mulai dengan kurma dan air putih untuk memberi energi tanpa membebani lambung.
Kopi, teh, dan soda bisa merangsang produksi asam lambung.
Jangan langsung makan dalam jumlah besar, makanlah bertahap agar lambung bisa beradaptasi.
Beri jeda minimal 2 jam setelah makan sebelum tidur agar lambung bisa mencerna makanan dengan baik.
Minum yogurt atau teh jahe bisa membantu menenangkan lambung dan mencegah maag kambuh.
Dengan mengikuti tips ini, maag bisa dicegah sehingga puasa tetap lancar dan nyaman. (Z-4)
Maag atau dikenal dengan nama dispepsia ini juga bisa menjadi salah satu gejala serangan jantung.
Nyeri pada penderita maag terjadi setelah makan dan semakin parah ketika posisi berbaring, sementara nyeri jantung dada rasanya seperti ditekan
Kanker adalah penyakit progresif yang semakin lama semakin memburuk, sementara penyakit maag hilang dan timbul.
Gastro Esophageal Reflux Disease (GERD) dan maag adalah dua penyakit yang bisa dikendalikan.
Dalam proses penyembuhannya, hal yang wajib dilakukan oleh pasien adalah menghindari faktor risiko dan pencetus terjadinya kekambuhan.
Beberapa hal yang bisa dilakukan pasien, salah satunya adalah berbuka puasa dengan porsi kecil terlebih dahulu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved