Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBUAH tempat penitipan anak atau daycare yang berada di Depok, Wensen School Indonesia, menjadi sorotan banyak orang. Sebab, terjadi kasus penganiayaan anak di daycare tersebut. Pemilik daycare tersebut, berinisial MI, sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap anak asuhnya.
Dokter Anak, Devie Kristiani, juga turut menyoroti kasus tersebut. "Dengan adanya kasus ini tentunya kita marah sekali karena anak yang kita lindungi dengan sepenuh hati ternyata diperlakukan seperti itu," katanya, seperti dikutip dari situs Instagram pribadinya @dr.deviekristiani, Jumat (2/8).
"Daycare sebagai kepanjangan tangan orangtua untuk melindungi anak, jadi bagaimana kita memilih daycare yang baik dan aman untuk anak kita?" lanjutnya.
Baca juga : Izin Wensen School Indonesia Hanya untuk PAUD, Bukan Daycare
1. Pastikan Keamanan
Sebelum menitipkan anak ke daycare di kala orangtua bekerja atau kesibukan lainnya, harus benar-benar dipastikan keamanan daycare tersebut. Itulah yang disampaikan oleh Devie.
"Jadi track record-nya bagaimana, tanyakan kepada orang tua yang sudah pernah menitipkan anak di daycare tersebut," ucapnya.
Baca juga : Jangan Salah Pilih, Ini Tips Memilih Daycare yang Kredibel Menurut Psikolog
2. Perhatikan Lingkungan
Lebih lanjut, Devie mengimbau untuk orang tua memperhatikan juga lingkungan tempat anak bermain di sekitar daycare. "Apakah aman atau apakah ada risiko jatuh, permainannya aman, ada benda tajam atau tidak di sana," papar dr Devie.
3. Perhatikan Pengasuh
Baca juga : Tersangka Penganiayaan Balita di Daycare Depok Dikabarkan Sakit dan Hamil
Hal penting lainnya ialah perhatikan pengasuh di daycare tersebut. "Apakah cukup jumlah pengasuh dan jumlah anak yang dititipkan. Di daycare pada umumnya dikatakan 1 pengasuh aman untuk 3-4 orang anak untuk anak berusia kurang dari 3 tahun ke bawah," tutur dr Devie.
4. Perhatikan Tempat Kebersihan
Hal lainnya ialah perhatikan tempat kebersihan lingkungan daycare. "Bagaimana lingkungannya, bagaimana cara memberikan makan dan juga termasuk berapa jam sekali daycare tersebut mengganti popok si kecil," ujar dr Devie.
Baca juga : KemenPPPA Lindungi Anak Korban Kekerasan di Daycare Depok
5. Protokol Daycare
Terakhir, tanyakan dan perhatikan terkait protokol daycare. " Bagaimana cara penjemputannya, siapa yang boleh menjemput anak, apakah orang asing boleh masuk ke dalam daycare tersebut," pungkas dr Devie.
(Z-9)
Aksi penganiayaan itu terjadi di persimpangan Jalan Encep Kartawiria-Ciawitali, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi
Seusai menjalani perawatan di rumah Sakit Siloam Purwakarta, Adliya Waher, 15, pelajar SMK, akhirnya meninggal dunia.
Awal mula terungkapnya aksi kekerasan yang dialami oleh istrinya setelah menerima kabar dari rekan Wiwin sesama PMI ketika dirinya menerima foto kondisi korban sedang menunjukan luka lebam
Aksi dugaan kekerasan terjadi pada Minggu (4/5). Saat itu, korban hendak ke rumah anaknya di Kampung Padaleungsar di Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang.
Selain ditangkap karena dugaan kekerasan dan percobaan pemerkosaan, Greenwood diketahui juga melakukan kekerasan seksual dan ancaman pembunuhan kepada kekasihnya itu.
Kiper PSIS Jandia Eka Putra diduga terlibat penganiayaan anggota Brimob saat berlibur di Padang, Sumatra Barat.
Balita berusia 2 tahun di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) mengalami tindak kekerasan secara fisik yang diduga dilakukan pengasuh penitipan anak
MI, pemilik sebuah daycare bernama WSI, telah dilaporkan ke Polres Metro Depok dengan dugaan melakukan kekerasan terhadap balita berusia 2 tahun.
Dinas Pendidikan Kota Depok menyebut izin tempat penitipan anak atau daycare Wensen School Indonesia hanya sebagai penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Berbekal informasi jaringan pedofil internasional dari FBI, Australia melaporkan tuduhan pelecehan seksual terhadap anak yang menjerat 19 orang.
Kemen PPPA menegaskan akan mengawal kasus ini hingga anak korban mendapatkan keadilan yang semestinya.
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kemen PPPA, Nahar menegaskan pihaknya telah menemui korban dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved