Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MAHASISWA dari Universitas Gadjah Mada meneliti potensi tanaman kombinasi ekstrak Rosella dan bekatul beras hitam sebagai penurun kadar kolesterol. Campuran ekstrak tersebut diformulasikan dalam sediaan serbuk sehingga mudah untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Salah seorang peneliti, Anggi Abdillah Surya Amni menceritakan, penelitian itu dilatari oleh banyaknya masyarakat kita yang memiliki
kebiasaan mengonsumsi makanan yang berminyak dan berlemak. Kebiasaan itu bisa meningkatkan risiko penimbunan kolesterol dan dapat menimbulkan penyakit berbahaya, seperti jantung dan strok.
"Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 dan Riset Kesehatan Dasar 2018, frekuensi konsumsi makanan berlemak masyarakat Indonesia meningkat signifikan dari 41,7 persen menjadi 50,4 persen seiring dengan peningkatan prevalensi kolesterol total tinggi,� terang mahasiswa Prodi Kimia Angkatan 2022, UGM, dalam siaran pers dari Humas UGM, Selasa (30/7).
Baca juga : Mahasiswa UGM Teliti Potensi Jamur Endorfit untuk Antivirus Covid-19
Penelitian ini diajukan dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian Riset Eksakta (PKM-RE) UGM dan mendapat pendanaan dari
Kemendikbudristek RI. Selain Anggi Abdillah Surya Amni, tim ini terdiri dari Khoirun Nafisah (Kimia, 2022), Anes Arjuni, Luna Azahara (Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, 2022), dan Rani Mutiara (Kedokteran, 2023).
Penelitian ini mendapat pendampingan dari Wahyu Dwi Saputra, S.T.P., M.Agr.Sc., Ph.D, dosen Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, UGM.
Anggi menambahkan, pihaknya ingin menawarkan solusi yang bisa di akses seluruh lapisan masyarakat. "Kami ingin menemukan solusi yang alami dan mudah diakses oleh masyarakat untuk mengatasi masalah ini," terang Anggi.
Baca juga : Sinoma, Aplikasi Bantu Deteksi Dini Kanker Mulut
Di sisi lain, Anggi menilai, tren saat ini menunjukkan masyarakat memiliki ketertarikan pada pola hidup sehat. Banyak orang sudah mulai
beralih ke beras hitam.
Hasil gilingan beras ini berupa bekatul dengan kandungan pengikat kolesterol belum dimanfaatkan secara optimal. "Hal inilah yang mendorong kami untuk menciptakan inovasi pemanfaatan bekatul beras hitam dengan mencampur ekstraknya bersama bunga rosella," terangnya.
Anggota peneliti yang lain, Khoirun Nafisah menambahkan, Bekatul Beras Hitam mengandung senyawa bioaktif yang lebih banyak dibandingkan beras merah maupun putih. Bekatul memiliki senyawa metabolit sekunder berupa karotenoid, fenolik, tanin, saponin, alkaloid serta senyawa flavonoid.
Baca juga : Alga Hijau Berpotensi Cegah Kanker Kolorekteral
Sementara Rosella memiliki memiliki potensi sebagai pengikat kolesterol, antioksidan, antidiabetes, antiinflamasi, dan antihipertensi karena mengandung komponen fitokimia seperti polifenol, alkaloid, flavonoid, saponin, dan tannin.
"Kami memilih bekatul beras hitam karena kandungan senyawa bioaktifnya yang tinggi. Ditambah dengan ekstrak rosella, kami berharap bisa menciptakan formula yang efektif untuk menurunkan kolesterol," paparnya.
Dalam melakukan penelitian ini, Anes Arjuni menjelaskan proses pembuatan formulasi untuk masing-masing ekstrak serta campuran ekstrak rosella dan bekatul dengan berbagai perbandingan. Selanjutnya dilakukan analisis senyawa bioaktif, penurunan kadar kolesterol, dan uji sifat fisikokimia sampel.
Baca juga : Produk Inovasi Ring Jantung dari UGM Siap Masuk Tahap Uji Klinis
Hasilnya, campuran ekstrak rosella dan bekatul beras hitam dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 68,39±0,26 persen dengan kandungan
total antosianin, total fenolik, dan total flavonoid yang cukup tinggi serta kualitas serbuk yang baik berdasarkan uji sifat fisikokimia.
"Hasil penelitian kami menunjukkan potensi besar dalam menurunkan kolesterol dengan bahan alami," jelas Anes Arjuni.
Bagi Luna Azahara dengan penemuan ini membuka peluang besar untuk memanfaatkan bahan alami dalam mengatasi masalah kolesterol tinggi. Dengan formulasi serbuk yang mudah dikonsumsi, diharapkan adanya penelitian dan pengembangan lebih lanjut terhadap produk formulasi minuman serbuk tersebut. "Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, kami berharap temuan ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat Indonesia," ucapnya.
Meski baru penelitian awal, Rani Mutiara, anggota tim lainnya berharap dengan penelitian ini menjadi solusi untuk mengatasi masalah kesehatan, dan itu dapat ditemukan melalui pemanfaatan sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar rumah. "Karenanya kami merasa bangga dapat berkontribusi dalam penelitian ini. Harapannya hasil penelitian kami bisa dikembangkan dan bermanfaat bagi masyarakat luas," tutup dia. (H-2)
Dengan pengawasan yang tepat, AI bukanlah ancaman, melainkan peluang besar yang dapat mempermudah kehidupan manusia.
Generasi muda percaya bahwa akuntan akan digantikan oleh mesin. Padahal, masih banyak potensi area pengembangan dan justru semakin dibutuhkan.
Proyek teater ini dipimpin oleh Dhiva Nanda Gusti Ayu Chalista sebagai Production Manager.
Letak geografis Kepulauan Riau yang terdiri dari 96 persen lautan menjadi modal besar dalam membangun industri berbasis kemaritiman.
UNIVERSITAS Samudra (Unsam) Langsa, terus berbenah menghadapi perkembangan zaman dan teknologi terkini.
Pementasan ini merupakan bagian dari ujian akhir mata kuliah Introduction to Performing Arts Communication dan sepenuhnya diproduksi oleh mahasiswa.
Dialog kebijakan antara Australia dan Indonesia merupakan langkah penting menuju pembangunan kemitraan yang lebih dinamis dan saling menguntungkan.
KELELAWAR vampir punya cara yang sangat aneh untuk mendapatkan energi. Hal itu diungkapkan para ilmuwan setelah menempatkan mereka di atas treadmill.
Pola makan nabati yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian menyediakan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal.
Ahli biologi, Joan Robert, berpendapat bahwa tubuh akan menghasilkan hormon melatonin ketika kita tidur dalam keadaan lampu dimatikan.
BAB terlalu sering atau terlalu jarang dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan mendasar.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved