Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
Direktorat Jendral (Dirjen) Perhubungan Udara mencatat, terdapat 251 bandara domestik dan internasional di Indonesia. Kementerian Perhubungan menyebutkan, nama bandar udara dapat diambil dari nama tempat, nama orang, nama pahlawan nasional, atau nama yang mewakili keistimewaan daerah di mana bandar udara tersebut berada.
Dari jumlah bandara yang tersedia, sebagian besar di antara mereka menggunakan nama pahlawan nasional, termasuk dari para tokoh TNI AU, sebagai bentuk penghormatan. Tujuannya tentu saja untuk mengenang jasa para pahlawan bangsa terutaka pada masa melawan penjajahan.
Berikut empat tokoh TNI AU yang namanya diabadikan menjadi nama bandara di Indonesia.
Baca juga : Mengenal Sosok Pahlawan Halim Perdanakusuma, Perintis TNI Angkatan Udara
1. Adi Soemarmo
Bandara Adi Soemarmo terletak di kota Solo, Jawa Tengah. Dulunya bandara ini bernama Pangkalan Udara Panasan karena letaknya di distrik Panasan dan dibangun pada tahun 1940 oleh pemerintah kolonial.
Baca juga : Hari Bakti TNI AU: Profil 3 Perintis yang Gugur pada 29 Juli 1947
Dikutip dari situs resmi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Lanud Panasan berganti nama menjadi Bandara Adi Soemarmo pada 25 Juli 1977.
Adi Soemarmo merupakan pahlawan nasional asal Blora, Jawa Tengah. Pria bernama lengkap Adi Soemarmo Wiryokusumo ini mendirikan Sekolah Telegraf Radio Udara di lingkungan TNI AU. Sekolah ini merupakan pendahulu dari sekolah Radio Udara AU.
Adi gugur pada Juli 1947 di pesawat Dakota VT-CLA yang membawanya bersamaan dengan bantuan Palang Merah dari Singapura ke Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah kemudian mengakuinya sebagai pahlawan nasional Indonesia berdasarkan Proklamasi Presiden No. 071/TK/107 tanggal 9 November 1974.
Baca juga : TNI AU Usulkan Surjadi Soerjadarma Jadi Pahlawan Nasional
Bandara berikutnya yang diberi nama sesuai nama pahlawan nasional adalah Halim Perdanakusuma. Bandara ini terletak di Jakarta Timur dan memiliki sejarah yang panjang.
Baca juga : Mengenal Sejarah Hari Bakti TNI AU yang Dirayakan Setiap 29 Juli
Menurut situs PT Angkasa II (Persero), bandara ini merupakan bandara Belanda yang didirikan pada tahun 1924. Bandara tersebut awalnya bernama Bandara Tjililitan atau Vliegveld Tjililitan. Baru kemudian pada 17 Agustus 1952, bandara ini berganti nama menjadi Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.
Seperti kita ketahui, Halim Perdanakusuma merupakan pahlawan nasional yang gugur saat bertugas dalam perang melawan Belanda. Menurut informasi di situs resmi TNI AU, Abdul Halim Perdanakusuma juga dikenal sebagai Bapak Penerbangan. Ia diberi gelar Pahlawan Nasional pada 10 November 1975, berdasarkan Keputusan Presiden No.063/TK/1975.
3. Agustinus Adisutjipto
Agustinus Adisutjipto sering disebut sebagai Bapak Penerbangan Indonesia. Adisutjipto ditetapkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan perintah Presiden Republik Indonesia No. 071/TK/ Tahun 1974 tanggal 9 November 1974. Nnamanya pun disematkan sebagai nama bandara di Yogyakarta, yakni Bandara Adisutjipto.
Semasa hidupnya, Agustinus Adisutjipto banyak berjasa dalam pembangunan kemajuan TNI AU. Pada tanggal 29 Juli 1947, Adisutjipto, Bersama Adi Soemarmo dan Abdulrachman Saleh terbang membawa obat-obatan sumbangan Palang Merah Internasional dari Singapura menuju Indonesia.
Nahas, Dakota VT CLA ditembak jatuh oleh jet tempur Belanda. Pesawat ditembak jatuh saat hendak mendarat di Bandara Maguwo, yang kini berubah nama menjadi Adisutjipto. Pesawat itu jatuh dan terbakar. Komodor Muda Adisutjipto pun turut tewas bersama sejumlah penumpang lainnya.
4. Abdulrachman Saleh
Abdulrachman Saleh merupakan pahlawan nasional yang dikenal dengan segudang talenta. Selain dikenal sebagai panglima angkatan udara, Abdulrachman juga merupakan seorang dokter dan pandai soal teknologi radio.
Saleh yang wafat dalam usia 38 tahun ini diberi pangkat Laksamana Muda Udara dan pangkat pahlawan berdasarkan Panglima Nomor: 071/TK/1974 pada tanggal 9 November 1974. Selain itu, nama Abdulrachman Saleh adalah juga ditulis sebagai sumber Pangkalan Udara berdasarkan Surat Penetapan Kasau nomor Kep/76/48/Pen.2/KS/1952 pada 17 Agustus 1952.
Atas pengorbanan dan jasanya, Kepala Staf Angkatan Udara yang menjabat saat itu, Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma, mengubah nama Lanud Bugis menjadi Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh.
Bandara Abdulrachman Saleh merupakan bandara yang terletak di Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, atau 17 km sebelah timur pusat Kota Malang. Bandara Abdul Rachman Saleh menjadi rumah bagi pesawat Hercules C-130 dan Super Tucano sebagai pengganti OV-10 Bronco yang ada di museum. Selain itu, Sayap 2 Kelompok Pasukan Khusus juga bermarkas di sini. (Z-11)
LUKISAN pahlawan nasional asal Bali, I Gusti Ngurah Rai, mencuri perhatian Presiden Prancis Emmanuel Macron saat menyambangi Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5).
Hal itu disampaikan Kepala Negara dalam peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di Monas, Jakarta, Kamis, 1 Mei 2025.
RM Margono diusulkan mendapat pengakuan sebagai Pahlawan Nasional, mengingat kiprah dan kontribusinya membangun ekonomi rakyat yang berkelanjutan.
Gerakan Masyarakat Sipil Adili Soeharto (Gemas) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), menolak usulan pemberian gelar pahlawan nasional pada Soeharto
Gus Ipul menyebutkan, Jenderal M Jusuf telah memenuhi syarat yang ditetapkan untuk mendapatkan gelar tersebut.
Telusuri jejak Sultan Hasanuddin: pahlawan maritim, strategi gigih, dan warisan abadi bagi Indonesia.
TNI Angkatan Udara menggelar latihan tempur udara di wilayah Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan
Penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan bertajuk “TNI AU Peduli”, yang bertujuan meringankan beban masyarakat
Pangkat Tamtama TNI AU, Mengenal Pangkat Tamtama di TNI AU. Tamtama TNI AU, Kenali hierarki pangkat, tugas, dan peran krusial garda terdepan menjaga kedaulatan udara Indonesia.
Kontes domba ini juga dimaksudkan untuk memperkuat sinergi antara instansi militer dan pemerintah daerah dalam mendukung ketahanan pangan.
Misi patroli udara ini menjadi bagian dari upaya TNI AU dalam mendukung operasi kemanusiaan di daerah bencana.
Salah satu upaya yang dilakukan ialah merancang rencana peningkatan jumlah peserta didik untuk memenuhi kebutuhan personel di berbagai satuan operasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved