Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sudirman Said Tegaskan Pentingnya Penanganan Polusi Udara

Basuki Eka Purnama
23/7/2024 05:45
Sudirman Said Tegaskan Pentingnya Penanganan Polusi Udara
Menteri ESDM periode 2014-2016 Sudirman Said (kedua dari kanan) kala menghadiri acara Biru Voices Ambassadors 2024.(MI/HO)

MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2014-2016, Sudirman Said, menekankan pentingnya penanganan polusi udara untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Ia menyatakan polusi udara yang tidak ditangani akan membawa dampak negatif yang serius bagi kesehatan dan kehidupan sehari-hari. 

"Bila polusi udara tidak terselesaikan, masalahnya akan menyangkut pada kesehatan, pemborosan, hal-hal yang sifatnya negatif bagi kualitas hidup kita. Kita perlu memanfaatkan masa transisi pemerintahan sebagai pintu masuk untuk memberikan advokasi kepada policy maker,” ujar Sudirman Said saat menyampaikan materi di acara Biru Voices Ambassadors 2024, yang diadakan Yayasan Udara Anak Bangsa atau dikenal dengan Bicara Udara, di Gordy HQ, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Sabtu (20/7). 

Sebagai pemateri, Sudirman menekankan pentingnya mengajak seluruh masyarakat untuk menyadari dan melakukan kampanye kebersihan udara bersama.

Baca juga : Senin Pagi, Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat 

“Kita perlu mendorong gerakan peduli polusi udara menjadi gerakan sosial yang masif. Harus mengajak seluruh masyarakat untuk menyadari atau melakukan suatu kampanye kebersihan udara bersama dan itu sangat baik karena inisiatornya para ibu-ibu muda yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kualitas hidup anak dan keluarga,” kata dia.

Selain itu, Sudirman juga menyampaikan  pentingnya konsistensi kebijakan dan advokasi dari publik. 

Menurutnya, kebijakan yang selaras dari pimpinan tertinggi hingga ke bawah sangat diperlukan, mulai dari Presiden, Kementerian ESDM, Kementerian LHK, serta Kementerian BUMN harus satu visi bersinergi untuk mengatasi masalah polusi udara

Baca juga : Biru Voices Ambassadors 2024: Platform Orangtua dan Pemimpin Komunitas untuk Mendorong Perbaikan Kualitas Udara

"Pertama kebijakan perlu dikembalikan ke rancangan awalnya, yaitu untuk melindungi masyarakat. Kedua, transisi energi dan juga transisi mobilitas perlu dilaksanakan secara konsisten. Jika di perkotaan transportasi umum ditata secara serius, ini akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi serta menekan emisi dan polusi. Ketiga, civil society dan sektor privat perlu terus mengingatkan sekaligus berkolaborasi dengan pemerintah,” tambahnya.

Sementara itu, Co-Founder Bicara Udara Novita Natalia juga menekankan peran penting orangtua dalam ranah kebijakan lingkungan. 

"Indonesia Emas 2045 menjadi target pemerintah saat ini. Peran orang tua dalam ranah kebijakan sering kali tidak dilibatkan, padahal merekalah yang mempersiapkan anak-anak untuk mewujudkan Indonesia emas. Melalui Biru Voices Ambassador, Bicara Udara menyediakan wadah untuk para orang tua dan community leaders berperan aktif dalam edukasi publik, dan mengawal kebijakan," ungkap Novita.

Baca juga : Sabtu (20/7), Kualitas Udara Jakarta Masuk Kategori tidak Sehat

Keresahan orangtua terhadap polusi udara menjadi latar belakang utama dilibatkannya mereka dalam acara Biru Voices 2024 yang diselenggarakan Bicara Udara. 

Dampak polusi udara yang mengganggu kesehatan anak dan keluarga serta kekhawatiran akan kualitas lingkungan saat ini dan masa depan menjadi fokus utama gerakan ini. 

Kebijakan yang kurang mendukung lingkungan bersih menjadi salah satu kekhawatiran yang sering diungkapkan oleh para orang tua. Acara tersebut dihadiri oleh para orangtua dan community leader yang berkomitmen untuk memperjuangkan udara bersih melalui inisiatif Biru Voices Ambassadors 2024. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya