Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SISTEM reproduksi sangat rawan terhadap kelainan dan penyakit. Ada beberapa penyakit yang menyerang sistem reproduksi kita.
Apa saja penyakit yang dapat menimpa sistem reproduksi? Berikut pembahasan beberapa kelainan dan penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia dilansir dari Buku Ilmu Pengetahuan Alam/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 yang ditulis Siti Zubaidah dkk.
Penyakit AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh HIV (human immunodeficiency virus) yang menyerang sistem imunitas atau kekebalan tubuh penderita. Saat ini penyakit yang disebabkan oleh HIV ini lebih dikenal dengan istilah AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome).
Baca juga : Organ-Organ yang Menyusun Reproduksi pada Laki-Laki
Saat ini belum ditemukan vaksin pencegahnya dan belum ada obat yang betul-betul dapat diandalkan untuk mengatasi HIV/AIDS. HIV dapat ditularkan dari orangtua (yang terinfeksi) kepada anaknya melalui transfusi darah yang terinfeksi, ditularkan akibat gaya hidup yang tidak baik seperti pergaulan bebas, dan menggunakan jarum suntik untuk obat terlarang seperti narkoba.
Oleh karena itu, ayo kita hindari pergaulan bebas dan hindari mengonsumsi obat-obatan terlarang (narkoba). Say no to drug and free sex!
Seseorang yang terinfeksi HIV, sistem kekebalan tubuhnya akan semakin menurun. Dalam kurun waktu 5-7 tahun penderita tampaknya seperti orang sehat, belum memperlihatkan gejala.
Baca juga : Mempelajari Siklus Menstruasi dan Tiga Fasenya
Fase selanjutnya AIDS baru dapat terdiagnosis setelah kekebalan tubuh sangat berkurang dan timbul penyakit tertentu seperti TBC, pneumonia, herpes, saraf terganggu, dan lain-lain. Namun, tidak semua orang yang mengidap penyakit tersebut di atas pasti menderita AIDS.
Fase ini berlangsung 3-6 bulan. Untuk memastikan apakah seseorang positif AIDS atau tidak, harus dilakukan pemeriksaan banyaknya sel T (salah satu sel darah putih yang berperan dalam imunitas) di laboratorium.
Penyakit gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejala penyakit ini alah rasa sakit dan keluar nanah pada saat kencing pada laki-laki, serta keputihan berwarna kuning hijau pada perempuan. Penyakit ini dapat menyebabkan kebutaan pada bayi yang baru lahir.
Baca juga : Belajar tentang Organ Reproduksi Perempuan dan Oogenesis
Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Gejala awal penyakit ini adalah luka pada tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh, biasanya pada daerah sekitar kelamin.
Penyakit ini dapat menyebar dan menyerang organ-organ tubuh lain. Ini kemudian menimbulkan kerusakan pada organ tersebut.
Penyakit herpes simplex genitalis disebabkan oleh virus Herpes simplex tipe II yang menyerang kulit di daerah genitalia luar, anus, dan vagina. Gejala penyakit ini berupa gatal-gatal, pedih, dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin.
Baca juga : Fertilisasi Sel Telur dan Sperma serta Kondisi Janin saat Hamil
Kemudian pada daerah tersebut timbul beberapa lepuh kecil-kecil. Selanjutnya lepuh menjadi pecah dan menimbulkan luka. Penyakit herpes sulit sekali sembuh dan sering kambuh setelah beberapa bulan atau tahun.
Keputihan yaitu penyakit kelamin yang terjadi pada perempuan dengan ciri-ciri terdapat cairan berwarna putih kekuningan atau putih keabu-abuan pada bagian vagina. Cairan tersebut bersifat encer atau kental, berbau tidak sedap, dan dapat menyebabkan rasa gatal pada vagina.
Penyakit ini dapat diakibatkan oleh infeksi jamur Candida albicans, bakteri, virus dan parasit. Penyakit ini dapat terjadi apabila kebersihan bagian vagina dan sekitarnya kurang dijaga dengan baik.
Penyakit ini terjadi pada laki-laki. Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis yang disebabkan oleh infeksi atau terkena penyakit menular seksual.
Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis. Salah satu penyebab penyakit ini ialah pergaulan bebas.
Sistem reproduksi pada manusia harus dijaga sebaik-baiknya. Selain untuk kesehatan, hal ini dilakukan sebagai salah satu cara kita mengagungkan ciptaan Tuhan.
Penyakit pada sistem reproduksi dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor pertama ialah kurang menjaga kebersihan organ reproduksi.
Apabila kebersihan organ reproduksi kurang dijaga, akan dapat terjangkit oleh penyakit yang disebabkan oleh jamur, bakteri, atau pun parasit lain. Nah, berikut beberapa upaya mencegah terjangkitnya penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri, atau pun parasit lain.
1. Menggunakan celana dalam yang berbahan katun dan bertekstur lembut. Hindari bahan yang bersifat panas, kurang menyerap keringat dan berbahan ketat (misalnya jeans).
2. Biasakan membilas dengan bersih organ reproduksi setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar. Selanjutnya, keringkan sisa air yang masih menempel di kulit dengan menggunakan tisu atau handuk hingga benar-benar kering. Ini akan dapat mengurangi risiko terjadinya infeksi oleh jamur pada bagian organ reproduksi.
3. Mengganti celana dalam 2-3 kali sehari.
4. Memotong rambut yang ada di daerah organ reproduksi apabila sudah panjang. Bila terlalu Panjang, ini akan menjadi sarang kuman.
5. Bagi perempuan, apabila sedang mengalami menstruasi, gantilah pembalut sesering mungkin. Pada saat aliran darah banyak, kamu dapat menggantinya minimal 2–3 jam sekali. Darah yang tertampung pada pembalut dapat menjadi media tumbuhnya kuman penyebab infeksi.
6. Bagi perempuan, hindari menggunakan sabun pembersih daerah kewanitaan dan pantyliner secara terus-menerus. Penggunaan sabun pembersih daerah kewanitaan akan mengubah pH vagina dan akan membunuh bakteri baik (flora normal) dalam vagina yang selanjutnya akan memicu tumbuhnya jamur.
Penggunaan pantyliner secara terus-menerus, dapat menyebabkan daerah kewanitaan menjadi lembap, sehingga memudahkan terjadi infeksi bakteri dan jamur, menyebabkan munculnya jerawat di daerah kewanitaan, dan menyebabkan iritasi pada kulit.
7. Rajin berolahraga dan banyak mengonsumsi buah dan sayur. Selain bermanfaat bagi kesehatan, perilaku ini juga dapat mencegah terjadinya infeksi organ reproduksi oleh jamur.
Faktor yang dapat menyebabkan penyakit pada sistem reproduksi ialah pergaulan bebas dan penggunaan narkoba. Namun, penyakit pada sistem reproduksi juga dapat disebabkan oleh transfusi darah yang sudah terinfeksi penyakit atau diturunkan dari orangtua yang sudah terinfeksi melalui proses kehamilan.
Agar dapat mencegah penyakit pada sistem reproduksi yang disebabkan oleh faktor tersebut, kamu harus dapat menjaga pergaulan dan memilih gaya hidup yang sehat. Selain itu, gunakan internet secara arif dan bijaksana, dengan tidak mengakses situs-situs yang menyediakan gambar atau film porno, yang secara pelan tetapi pasti akan mendorong kamu pada pergaulan bebas yang sangat rentan dengan penularan penyakit seksual.
Hal lain yang dapat kamu lakukan ialah menjauhkan diri dari penggunaan narkoba, karena ini merupakan cara lain yang dapat menjadikan kamu penderita penyakit seksual. Gunakan waktu luangmu untuk menyalurkan hobi atau kegiatan yang positif, sehingga kamu dapat berprestasi dan terhindar dari pergaulan yang tidak sehat.
Kamu juga dapat melakukan eksplorasi berbagai jenis penyakit pada sistem reproduksi serta penyebab dan upaya pencegahan yang dapat dilakukan sejak dini. Kegiatan ini dapat kamu lakukan dengan bimbingan guru IPA di sekolah.
Kunjungi seminar-seminar kesehatan yang membahas masalah kesehatan reproduksi remaja untuk mendapat informasi yang tepat dan sesuai. Tidak menutup kemungkinan kamu juga dapat mengadakan acara diskusi kesehatan reproduksi dengan mengundang para dokter atau narasumber yang memahami tentang HIV/AIDS.
Kamu juga dapat bertanya kepada dokter, orangtua, dan anggota keluarga yang lain. Banyaklah bertanya mengenai cara menjaga organ reproduksi dari serangan penyakit. Hal ini dapat menghindari kamu dari sumber informasi yang salah, misalnya informasi dari dunia maya yang belum tentu semuanya layak untuk anak seusia kamu. (Z-2)
Balita laki-laki di Naimibia harus kehilangan satu matanya setelah sebelumnya diduga dicium oleh kerabatnya yang ternyata menderita herpes.
Sifat vaksin cacar api itu berbeda dengan vaksin yang menggunakan virus hidup yang sudah dilemahkan.
KASUS cacar air mulai merebak di kalangan anak usia sekolah. Berikut sederet fakta mengenai salah satu penyakit amat menular ini.
Penyakit menular seksual dapat terjadi akibat penularan virus dan bakteri. Selain sifilis dan dan HIV, berikut ini daftarnya yang perlu diwaspadai.
Ruam atau bintik-bintik merah ketika terinfeksi cacar api biasanya berkembang dalam 7 hingga 10 hari
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, menemukan 20 kasus baru HIV yang terjadi pada tahun 2025.
KASUS HV/AIDS kini telah menyebar dan menghantui seluruh pelosok negeri.
Pada 2024 ditemukan ada 242 kasus dengan rincian HIV berjumlah 194 kasus dan AIDS berjumlah 48 kasus di Gorontalo.
Penyebab penularan paling banyak karena hubungan seksual.
Sekda dalam sambutannya mengapresiasi seluruh anggota KPA atas upaya dan program yang dilaksanakan dalam memberikan edukasi, layannan Kesehatan.
Infeksi HIV terbagi menjadi tiga fase berdasarkan waktu terinfeksi dan tingkat keparahan. Sariawan biasa muncul sebagai gejala awal infeksi HIV.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved