Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Mempelajari Siklus Menstruasi dan Tiga Fasenya

Wisnu Arto Subari
21/7/2024 21:10
Mempelajari Siklus Menstruasi dan Tiga Fasenya
Ilustrasi.(Freepik)

BAGI perempuan tentu mengalami menstruasi. Hal ini tidak dirasakan kaum laki-laki. Tahukah kamu apa itu sebenarnya menstruasi? 

Menstruasi merupakan suatu keadaan keluarnya darah, lendir, dan sel-sel epitel yang menyusun dinding rahim. Apabila seorang perempuan mengalami menstruasi, akan keluar darah melalui vaginanya. 

Siklus Menstruasi

Dilansir dari Buku Ilmu Pengetahuan Alam/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 yang ditulis Siti Zubaidah dkk, menstruasi biasanya terjadi satu bulan sekali. Siklus menstruasi akan terjadi apabila sel telur yang dihasilkan oleh ovarium tidak dibuahi oleh sel sperma. Nah, bagaimana proses lengkap siklus menstruasi? 

Baca juga : Belajar tentang Organ Reproduksi Perempuan dan Oogenesis

Pada umumnya satu siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Akan tetapi, ada perempuan yang mengalami siklus menstruasi lebih pendek atau lebih panjang. 

Seorang perempuan yang mengalami siklus menstruasi pendek akan berlangsung selama ± 18 hari. Seorang perempuan yang mengalami siklus menstruasi panjang akan berlangsung selama ± 40 hari. 

Baca juga : Organ-Organ yang Menyusun Reproduksi pada Laki-Laki

Siklus yang dialami dinding rahim.

Fase menstruasi

Tahukah kamu bahwa siklus menstruasi dapat dibagi menjadi beberapa fase? Berikut penjelasan detailnya.

1. Fase menstruasi.

Fase pertama ialah menstruasi. Pada fase ini hormon FSH (follicle stimulating hormone) memicu berkembangnya folikel dalam ovarium. 

Baca juga : Tiga Alasan Pembelahan Sel serta Fase Mitosis dan Meiosis

Hormon FSH adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari atau hipofisis. Kelenjar tersebut terletak di otak bagian depan.

Pada fase ini, dinding rahim luruh dan seorang perempuan mengalami menstruasi. Pada proses perkembangan folikel, ada beberapa folikel yang berkembang. 

Namun, hanya ada satu folikel yang dapat terus berkembang tiap bulan. Pada awal perkembangannya, folikel menghasilkan hormon estrogen dan hormon progesteron. 

Baca juga : Lima Bab Pelajaran IPA untuk SMP Kelas IX Semester 1

2. Fase proliferasi.

Hormon estrogen dan progesteron ini akan memicu dinding rahim untuk menebal. Pada saat ini dinding rahim sedang mengalami fase kedua yaitu proliferasi. 

Tujuan dari menebalnya dinding rahim ialah mempersiapkan tempat melekatnya embrio apabila sel telur dibuahi oleh sperma. Fungsi lain dari hormon estrogen ialah memicu kembali kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon FSH dan LH (luteinizing hormone). 

Hormon LH terus diproduksi dan meningkat secara mendadak. Peningkatan hormon LH ini akan memicu pengeluaran sel telur dari folikel yang telah matang, proses ini disebut ovulasi.

3. Fase sekretori.

Fase ketiga ialah fase sekretori. Folikel yang telah melepaskan sel telur akan berubah menjadi korpus luteum. 

Sel telur yang telah diovulasikan akan ditangkap oleh fimbriae dan akan bergerak menuju tuba fallopii. Jika pada saat itu sel telur tidak dibuahi oleh sperma (tidak terjadi fertilisasi), akan dikirimkan sinyal tertentu pada korpus luteum untuk tidak memproduksi hormon estrogen dan progesteron lagi. 

Dengan begitu, pada fase ini jumlah hormon estrogen dan progesteron pada perempuan menjadi rendah. Rendahnya hormon estrogen dan progesteron menyebabkan jaringan penyusun dinding rahim rusak dan pembuluh darah yang ada pada dinding rahim pecah, sehingga perempuan akan mengalami menstruasi.

Tahukah kamu fungsi lain dari hormon estrogen dan progesteron? Hormon estrogen dan progesteron berperan mengatur siklus menstruasi. Hormon ini juga mengatur perkembangan ciriciri reproduksi sekunder pada perempuan. 

Ciri reproduksi sekunder tersebut antara lain, semakin besarnya pinggul, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu, berkembang payudara, semakin aktif kelenjar minyak, dan kelenjar keringat yang dapat memicu munculnya jerawat. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya