Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
KOORDINATOR Nasional ECPAT Indonesia, Ahmad Sofian mengatakan perayaan Hari Anak Nasional bukan hanya sekadar selebrasi. Namun juga menjadi momentum bagi pemerintah, penyedia layanan elektronik (PSE), dan organisasi masyarakat sipil untuk terus mendorong upaya perlindungan dan pemenuhan hak anak.
“Pemerintah dan platform digital harus memiliki kebijakan untuk melindungi anak di dunia digital, sehingga anak tidak menjadi korban dan mereka dapat dengan nyaman mengeksplorasi dunia digital serta memaksimalkan potensi mereka dalam penggunaannya,” ujarnya di Jakarta pada Kamis (18/7).
Momentum Hari Anak Nasional juga diharapkan dapat melahirkan aksi-aksi nyata yang berkelanjutan dalam melindungi anak di dunia digital. Selain itu, ECPAT Indonesia berharap ada langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan pemerintah.
Baca juga : Anak Bertanya tentang Kasus Kekerasan, Menteri PPPA Menjawab
“Terbangunnya kolaborasi antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (KEMENKO PMK) dalam merancang program-program pencegahan dalam melindungi anak-anak di dunia digital,” jelasnya.
Selain itu, peran penting PSE juga akan menentukan keberhasilan upaya perlindungan anak di ranah daring sehingga harus terbangun kolaborasi antara PSE dan pemangku kepentingan lainnya untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dalam rangka memberikan perlindungan bagi anak di dunia digital.
“PSE harus dilihat, selain itu orang tua, anak, orang muda, dan influencer juga dilibatkan dan diberikan penguatan dalam rangka mencegah dan memperkuat perlindungan anak di dunia digital,” tuturnya.
Baca juga : Perlindungan Anak di Ranah Daring Akan Jadi Sub Tema Hari Anak Nasional 2024
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengatakan tema hari anak nasional “Anak Cerdas, Berinternet Sehat” diangkat dalam rangka meningkatkan kepedulian berbagai pihak terkait perlindungan anak di ranah daring serta menyadarkan anak-anak untuk tetap berhati-hati dan cerdas dalam berinternet.
“Kita memberikan perhatian yang serius dengan melihat realita yang terjadi, bagaimana kita bisa memproteksi anak-anak kita untuk tidak ke arah yang negatif terkait dengan pemanfaatan digital ini, karena bagaimanapun realita menunjukan baik akibat dari game online ini yang akhirnya anak-anak juga 2% atau hampir 80 ribu di seluruh Indonesia itu menjadi korban dari pada judi online,” jelasnya.
Menurut Bintang, saat anak-anak memahami hak dan kewajibannya dalam berinternet, berbagai ancaman dan bahaya yang ada di dunia maya dapat dihindari sementara menjadikan manfaat internet untuk menciptakan kreativitas dalam inovasi bagi anak-anak.
Baca juga : Keluarga jadi Tameng Pertama Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
“Tentunya kepada anak-anak, teruslah mengisi waktu sebaik-baiknya dengan inovasi, kreativitas karena bagaimanapun ke depan dengan kemajuan teknologi, kita juga dituntut inovasi dan kreativitas. Kami mengharapkan lahir anak-anak yang tidak hanya cerdas, namun jauh sehat mental, spiritual, berkarakter itu akan menjadi sangat penting,” ujarnya.
Sementara itu, PJ Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Heru Budi mengatakan perlu bagi diperkuat kemampuan literasi digital bagi anak-anak, hal ini guna mendorong anak-anak agar terhindar dari berbagai pelecehan di ranah daring hingga bersikap santun dalam bermedia sosial.
“Anak-anak perlu memeriksa kebenaran informasi dan tetap menjaga etika dan tutur bahasa serta memilih konten yang positif dan bermanfaat. Kepada anak-anak, jadilah anak cerdas, bahagia dan bersemangat, jangan ragu untuk bermimpi karena impian kalian adalah harapan bagi masa depan Indonesia,” jelasnya.
(Z-9)
KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengutuk keras orangtua atau pelaku yang telah melakukan kekerasan dan menelantarkan anak di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
BAGAIMANA memastikan perlindungan warganet, terutama anak-anak, di ruang digital hingga kini masih menjadi persoalan krusial.
Ini adalah pertama kalinya di SCB ada produk dengan fitur Guaranteed Issuance Offering (GIO).
Manfaat unggulannya adalah proteksi perlindungan jiwa untuk risiko meninggal dunia, perlindungan terhadap 10 penyakit kritis mayor.
Salah satu indikator tingkat kemajuan negara juga dinilai berdasarkan bagaimana negara tersebut efektif melindungi kekayaan intelektual.
Dipaparkan bahwa kerentanan anak laki-laki yang mengalami kekerasan seksual sebesar 32% sedangkan kerentanan anak perempuan 51%.
Kuatkan Ekosistem Perlindungan Perempuan dan Anak di Jawa Timur Lewat Kerja Sama Multisektor
ANAK-anak yang bahagia dan canda tawa mereka mewarnai dunia. Momen Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada 23 Juli 2025 memberikan ruang untuk merayakan dengan kegiatan yang seru.
Berdasarkan hasil survei nasional pengalaman hidup anak dan remaja 2024, kekerasan kepada anak baik fisik, digital, hingga seksual masih menjadi masalah yang harus ditangani.
Kementerian PPPA juga dikatakan sudah berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh kementerian dan lembaga untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan Hari Anak Nasional.
MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi, memaparkan beberapa dampak buruk penggunaan gawai bagi anak-anak.
Sejak Januari hingga 14 Juni 2025, pelaporan yang masuk di Kementerian PPPA lebih dari 11.800. Kemudian laporan meningkat tajam menjadi sekitar 13 ribu per 7 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved