Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MENYAMBUT Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2024, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyerap berbagai aspirasi anak-anak. Ini dilakukan melalui kegiatan Jelajah Sapa (Jelajah Sahabat Perempuan dan Anak) di Sekolah Inspirasi Indonesia, Bekasi, Jawa Barat.
"Menggali aspirasi anak sangat penting. Ketika kita bicara aspirasi anak berarti kita tengah berupaya untuk (memberikan) pemenuhan hak anak. Dalam hal ini semua pihak harus hadir karena anak tidak hanya menjadi tanggung jawab orangtuanya, tetapi kita bersama sehingga negara harus hadir," ujar Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmavati di Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (3/7).
Kegiatan serap aspirasi tersebut diikuti oleh 11 komunitas anak yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Salah satu anak bernama Marcel dari Lembaga Perlindungan Khusus Anak (LPKA) Jakarta menyampaikan aspirasinya mengenai maraknya kasus kekerasan pada anak.
Baca juga : Miris, Anak 7 Tahun Jadi Korban Rudapaksa Kakeknya hingga Menderita Penyakit Kelamin
Menurutnya, saat ini banyak anak Indonesia yang kerap mendapat perilaku kekerasan baik sesama teman maupun dari orang dewasa. "Mengapa ya Bu banyak sekali kekerasan pada anak sekarang? Kami takut dan merasa tidak aman jika terus seperti itu," tanya Marcel.
Mendengar hal tersebut, Bintang menjawab bahwa pihaknya terus berupaya menggencarkan sosialisasi dan edukasi bahwa masyarakat harus berani berbicara dan melaporkan jika ada kekerasan. Apalagi saat ini sudah ada payung hukum terhadap perlindungan anak dan penanganan kekerasan seksual terhadap anak.
"Pencegahan dan perlindungan terkait kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi serta perlakuan serupa ini akan kita tekan dengan melakukan berbagai sosialisasi dan edukasi. Kita juga akan menyempatkan untuk berdialog bersama secara langsung dengan berbagai komunitas khususnya di LPKA Jakarta dan Tangerang," ujarnya.
Baca juga : Bermodus Pengajian Seks, Pimpinan Pesantren di NTB Perkosa 41 Santri
Selain itu, Bintang menekankan bahwa setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan secara menyeluruh. Dikatakan bahwa anak menjadi sumber investasi utama bagi negara sehingga pemerintah harus hadir bagi anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya agar anak tidak merasa sendiri.
"Sumber daya yang paling berharga bagi suatu bangsa bukan tambang atau minyak maupun gas bumi melainkan sumber daya manusia yaitu anak-anak. Kita harus hadir memberikan layanan bagi anak yang mengisi sepertiga dari populasi Indonesia. Anak-anak juga merupakan pemegang tongkat estafet bangsa ke depan," tuturnya.
Karena itu, anak tidak boleh merasa sendiri. Orang dewasa harus menjadi orangtua mereka untuk memberikan pendampingan yang terbaik kepada anak-anak. (Z-2)
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong dilakukan pencegahan terhadap terjadinya tindak kekerasan kepada anak secara berulang atau reviktimasi.
Hampir setengah anak di Indonesia mengalami kekerasan. Temukan fakta penting tentang perlindungan anak dan langkah untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi mereka.
POLISI masih menelusuri keberadaan orangtua anak berusia 7 tahun berinisial MK, yang ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di Pasar Kebayoran Lama beberapa waktu lalu.
Berikut fakta-fakta kondisi terkini MK, anak perempuan 7 Tahun yang diduga dianiaya dan dibuang ayahnya di Pasar Kebayoran Lama, Jaksel
KPAIÂ berkoordinasi dengan Tim Subdit Anak Direktorat PPA dan PPO Bareskrim Polri terkait anak yang ditelantarkan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Dari gerak-geriknya, sang satpam melihat pria itu menaruh anaknya di lantai beralaskan kardus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved