Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENYAMBUT Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2024, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyerap berbagai aspirasi anak-anak. Ini dilakukan melalui kegiatan Jelajah Sapa (Jelajah Sahabat Perempuan dan Anak) di Sekolah Inspirasi Indonesia, Bekasi, Jawa Barat.
"Menggali aspirasi anak sangat penting. Ketika kita bicara aspirasi anak berarti kita tengah berupaya untuk (memberikan) pemenuhan hak anak. Dalam hal ini semua pihak harus hadir karena anak tidak hanya menjadi tanggung jawab orangtuanya, tetapi kita bersama sehingga negara harus hadir," ujar Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmavati di Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (3/7).
Kegiatan serap aspirasi tersebut diikuti oleh 11 komunitas anak yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Salah satu anak bernama Marcel dari Lembaga Perlindungan Khusus Anak (LPKA) Jakarta menyampaikan aspirasinya mengenai maraknya kasus kekerasan pada anak.
Baca juga : Miris, Anak 7 Tahun Jadi Korban Rudapaksa Kakeknya hingga Menderita Penyakit Kelamin
Menurutnya, saat ini banyak anak Indonesia yang kerap mendapat perilaku kekerasan baik sesama teman maupun dari orang dewasa. "Mengapa ya Bu banyak sekali kekerasan pada anak sekarang? Kami takut dan merasa tidak aman jika terus seperti itu," tanya Marcel.
Mendengar hal tersebut, Bintang menjawab bahwa pihaknya terus berupaya menggencarkan sosialisasi dan edukasi bahwa masyarakat harus berani berbicara dan melaporkan jika ada kekerasan. Apalagi saat ini sudah ada payung hukum terhadap perlindungan anak dan penanganan kekerasan seksual terhadap anak.
"Pencegahan dan perlindungan terkait kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi serta perlakuan serupa ini akan kita tekan dengan melakukan berbagai sosialisasi dan edukasi. Kita juga akan menyempatkan untuk berdialog bersama secara langsung dengan berbagai komunitas khususnya di LPKA Jakarta dan Tangerang," ujarnya.
Baca juga : Bermodus Pengajian Seks, Pimpinan Pesantren di NTB Perkosa 41 Santri
Selain itu, Bintang menekankan bahwa setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan secara menyeluruh. Dikatakan bahwa anak menjadi sumber investasi utama bagi negara sehingga pemerintah harus hadir bagi anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya agar anak tidak merasa sendiri.
"Sumber daya yang paling berharga bagi suatu bangsa bukan tambang atau minyak maupun gas bumi melainkan sumber daya manusia yaitu anak-anak. Kita harus hadir memberikan layanan bagi anak yang mengisi sepertiga dari populasi Indonesia. Anak-anak juga merupakan pemegang tongkat estafet bangsa ke depan," tuturnya.
Karena itu, anak tidak boleh merasa sendiri. Orang dewasa harus menjadi orangtua mereka untuk memberikan pendampingan yang terbaik kepada anak-anak. (Z-2)
Berbicara kepada anak-anak tentang penyakit serius, seperti kanker bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Momen lebaran bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga kesempatan bagi anak-anak untuk belajar mengelola uang.
Artis, model, dan pembawa acara Dian Ayu Lestari membagikan tips liburan bersama anak-anak, termasuk memilih tempat yang cocok dan mempersiapkan peralatan penting.
Si kecil cenderung lebih mudah pilek dan batuk di musim hujan. Pengaruh cuaca pada perkembangan kuman menjadi salah satu penyebabnya.
Agar anak tidak stunting, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak jauh hari, bahkan sebelum masa kehamilan.
Sebagian orang tua melarang anak bermain hujan. Padahal, bermain di tengah hujan memberi sejumlah manfaat buat anak.
Anak akan merasa tidak berharga jika kerap dibentak oleh orangtua
Berikan pendidikan seks sesuai dengan usianya untuk bisa menetapkan batasan pada orang lain.
Selain itu, anak-anak juga perlu dilatih untuk berani bersuara terhadap berbagai hal negatif yang dialaminya, misalnya dari tindak kekerasan.
Polres Tasikmalaya menetapkan status tersangka pada pasangan SM, 50, dan BK, 61, dalam kasus pembunuhan terhadap anak kandungnya sendiri yang berkebutuhan khusus berusia 10 tahun.
Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di antaranya meliputi persetubuhan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), maupun perzinaan.
Selama 2023, jumlah kekerasan terhadap anak terdata sekitar 62 kasus. Angkanya tergolong tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved