Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan harga obat yang tinggi di Indonesia terjadi karena banyak faktor salah satunya mayoritas bahan baku obat berasal dari luar negeri.
"Kita itu memang masih ada masalah besar dengan obat-obatan karena 90% lebih bahan baku obat impor termasuk juga kita belum memiliki pabrik untuk fraksionasi plasma. Diharapkan tahun ini sudah berdiri pabrik itu sehingga kita tidak tergantung dengan berbagai macam kebutuhan plasma darah termasuk obat," kata Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (3/7).
Rencana pembangunan pabrik fraksionasi plasma berlokasi di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pembangunan pabrik juga berkolaborasi antara Kementerian Kesehatan, Palang Merah Indonesia (PMI) dengan PT Triman-Green Cross Biopharma dan PT Medquest.
Baca juga : Tidak Setuju RUU POM, Menkes Nilai Pengawasan Obat sudah Komprehensif
"Karena itu kita sekarang sedang mendorong penggunaan obat fitofarmaka atau obat tradisional tapi yang sudah memiliki standar farmasi. Sudah ada beberapa universitas tinggi yang membuka jurusan fitofarmaka dan memang perlu percepatan dan saya berharap pemerintahan kesehatan sigap untuk merespon ini tidak hanya menyiapkan infrastruktur," ujar dia.
Kementerian Kesehatan juga sedang melakukan transformasi besar-besaran terutama untuk wilayah-wilayah 3T untuk pengadaan alat-alat kesehatan yang dibutuhkan terutama cathlab karena fatalitas terbesar di Indonesia adalah jantung, stroke, dan kanker.
"Masalah SDM untuk operasionalkan cathlab terutama dokter spesialis. Oleh karena itu membuka sebesar-besarnya fakultas kedokteran dan rumah sakit menyelenggarakan program spesialis (hospital based)," pungkasnya. (Z-8)
Kontroversi terkait obat generik di Tiongkok mencuat setelah kekhawatiran dokter mengenai ketidakefektifan obat-obat tersebut.
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) meluncurkan obat kanker paru generik pertama di Indonesia, Erlotinib dan sudah tersedia di e-katalog Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Obat ketika pertama kali muncul disebut obat paten dan saat patennya habis, semua berubah namanya menjadi obat generik."
Obat generik memiliki kualitas produk yang setara obat paten. Produksinya mengikuti standar internasional, Good Manufacturing Practises (Cara Pembuatan Obat yang Baik).
YLKI juga melihat selama ini bahan baku obat masih impor dan dikenai bea masuk yang tinggi.
Salah satu saran, masyarakat juga perlu mewaspadai jika memperoleh skincare yang bertekstur terlalu kental atau lengket.
Platform aduansalahsusu.id. merupakan sarana bagi masyarakat untuk mengawal kebijakan pemerintah terkait konsumsi dan promosi kental manis.
Produk yang belum tersertifikasi dapat menimbulkan alergi dan bahkan bisa saja berbahaya.
BPOM mengubah batas cemaran mikroba, cemaran logam berat, dan/atau cemaran kimia dalam kosmetik.
BPOM menetapkan perubahan batasan maksimum/hari suplemen selenium dalam bentuk kombinasi untuk ibu hamil dan ibu menyusui, dari semula maksimum 60 mcg/hari menjadi 65 mcg/hari.
Pumpkin Cream Pack Puffy merupakan produk yang efektif dalam mengatasi pembengkakan, kerutan, dan kusam pada kulit. Produk itu mampu memberi hasil yang tampak nyata sejak pemakaian pertama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved