Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HARGA obat di Indonesia yang mahal masih menjadi PR. Menteri Kesehatan Budi Gunadi menyebut harga obat di Indonesia 4–5 kali lipat lebih mahal dari negara tetangga.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melihat beberapa masalah yang masih dialami Indonesia terkait mahalnya harga obat. Salah satunya perihal rantai pasok yang panjang.
"Mata rantai distribusinya perlu diawasi. Bisa saja salah satu penyebabnya karena panjangnya mata rantai distribusi mulai transportasi, perizinan," kata Pengurus Harian YLKI Sri Wahyuni kepada Media Indonesia, Jumat (23/8).
Baca juga : Menkes Minta Kepala BPOM Baru Bantu Turunkan Harga Obat
"Indonesia hanya peracik tapi tidak mempunyai bahan baku. Sebaiknya rantai pemasarannya diperpendek. Jika makin panjang makin mahal karena harus bayar fee pemasaran juga," imbuhnya.
YLKI juga melihat selama ini bahan baku obat masih impor dan dikenai bea masuk yang tinggi. "Jadi harus diturunkan minimal setengahnya. Syukur-syukur kalau dibebankan dari bea masuk," jelas Yuni.
Ia juga menyarankan untuk memperbanyak obat generik ketimbang obat paten. "Karena bayar patennya juga mahal," pungkasnya. (H-2)
Kontroversi terkait obat generik di Tiongkok mencuat setelah kekhawatiran dokter mengenai ketidakefektifan obat-obat tersebut.
Meskipun nama merek dapat bervariasi, kandungan obat generik harus sesuai dengan spesifikasi obat patennya.
Ketua Umum PP IAI menilai izin edar tidak mempengaruhi harga obat yang tersebar di Indonesia.
Ketua Umum Ikatan Apoteker Indonesia Noffendri Roestam menjelaskan tidak ada perbedaan antara obat paten dan generik. Keduanya memiliki kualitas setara.
Obat generik memiliki kualitas produk yang setara obat paten. Produksinya mengikuti standar internasional, Good Manufacturing Practises (Cara Pembuatan Obat yang Baik).
KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan akan menindak tegas mafia yang memicu harga obat di dalam negeri mahal. Salah satu pemicu mahalnya harga obat adalah harga bahan baku.
Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan pemerintah mendorong agar obat dan alat kesehatan dapat diproduksi di dalam negeri. Selain untuk memperkuat perekonomian dan sektor kesehatan
Prof Tjandra Yoga Aditama mendorong agar pemerintah penyusunan regulasi dan kebijakan yang lebih variatif sehingga harga obat dapat terjangkau oleh masyarakat.
Terkait bahan baku farmasi dalam negeri, perlu ada perhitungan rinci tentang nilai ekonomi ketersediaan bahan baku ini di bandingkan dengan kebutuhan penggunaannya di dalam negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved