Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
TAHUKAH Anda? Singkong yang diolah menjadi beras bisa menjadi salah satu alternatif pengganti beras yang aman untuk dikonsumsi penderita diabetes.
Dokter Spesialis Gizi dr. Mulianah Daya, M. Gizi, Sp, GK, mengatakan beras singkong memiliki serat larut sebesar 5 gram serat dengan indeks glikemik yang tergolong rendah, yaitu sekitar 45 hingga 50 . Sehingga cocok sebagai alternatif pangan untuk penderita diabetes, karena dapat memperlambat naiknya kadar gula darah.
“Beras singkong per 100 gram memiliki 5 gram serat dengan indeks glikemik 45 hingga 50 yang masuk ke kategori rendah. Sehingga dapat memperlambat naiknya kadar gula darah,” kata Mulianah dalam acara jumpa pers di Kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (31/5).
Baca juga : Mereposisi Comfort Zone
Mulianah juga menjelaskan kalori dari nasi singkong di banding dengan nasi putih, dan nasi merah masih sama sekitar 140 kalori, dan yang membedakan hanya seratnya.
“Untuk kalori tetap sama kurang lebih 140 kalori. Sementara yang membedakan adalah seratnya. Serat nasi singkong 5 gram, nasi putih 0,2 gram, dan nasi merah 1,4 gram serat,” jelas Mulianah.
“Serat yang tinggi bermanfaat bagi penderita diabetes, terutama serat larut seperti buah-buahan, gandum, yang cocok juga untuk pasien penderita gerd,” imbuhnya.
Baca juga : Tinjau Industri Sagu-Singkong, Rachmat Gobel Cari Pengganti Beras
Di samping itu, Mulianah juga mengungkapkan manfaat pengolahan singkong menjadi beras sebagai alternatif pangan.
Singkong merupakan salah satu umbi-umbian yang memiliki kandungan serat tinggi.
“Salah satu manfaat beras singkong yang telah diolah dengan teknologi pangan dan lain-lain rasanya menjadi pulen. Salah satu yang menyebabkan rasa pulen ini kandungan seratnya cukup tinggi, dan seratnya adalah serat larut,” kata Mulianah.
Baca juga : Manfaat Singkong Rebus untuk Kesehatan
Singkong juga memiliki antioksidan yang baik, karena memiliki kandungan vitamin C, vitamin A, dan beta karoten di dalamnya.
“Singkong memiliki antioksidan yang baik, banyaknya antioksidan sangat baik untuk para penderita diabetes,” ucap Mulianah.
Singkong juga mengandung mineral penting bagi tubuh, seperti seng, magnesium, tembaga, besi, dan mangan. Singkong juga mengandung potasium dalam jumlah yang baik, sekitar 271 mg per 100 gram singkong.
Baca juga : Hati-hati ! Bekerja Sampai Larut Malam Bisa Berisiko Diabetes dan Obesitas
Singkong merupakan makanan rendah lemak dan kolesterol, namun tinggi kalori. Memiliki sekitar dua kali lipat kandungan kalori dari kentang.
Terdapat sekitar 140 kalori per 100 gram singkong, yang terutama berasal dari sukrosa, yaitu membetuk Sebagian besar gula pada umbi-umbian.
Selain itu, Mulianah merekomendasikan agar penderita diabetes mengonsumsi 4 hingga 5 sendok makan gula per hari dan tidak lebih.
“Angka konsumsi gula menjadi sesuatu yang luar biasa di Indonesia. Direkomendasikan mengonsumsi gula 4 sampai 5 sendok makan sehari,” ujarnya.
“Maksud dari 4 hingga 5 sendok sehari adalah ketika kita makan sekali berarti kita telah mengonsumsi 1 sendok makan gula, jangan sudah makan sekali terus dilanjut dengan minum-minuman manis atau makanan manis, sehingga dapat melebihi rekomendasi konsumsi gula,” pungkasnya. (Z-3)
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
Total proyeksi produksi beras sampai Agustus dapat mencapai 24,96 juta ton, sementara total konsumsi beras Januari-Agustus membutuhkan 20,66 juta ton.
Inspeksi bersama KPPU Kanwil I Medan, Disperindag Sumut dan Bulog menemukan produsen beras premium berhenti beroperasi akibat ketiadaan bahan baku.
Hingga saat ini tidak ditemukan indikasi beras oplosan di wilayah Kabupaten Brebes, dan kondisi tersebut akan terus dijaga.
Petugas gabungan Satgas Pangan di sejumlah daerah di Jawa Tengah terlihat turun dan mendatangi pasar tradisional dan langsung melakukan pengecekan para pedagang dan distributor beras.
kenaikan harga gabah dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang tidak berubah mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan pengoplosan beras
Salmon, sarden, cod, dan tuna adalah ikan kaya omega-3 yang aman untuk penderita gula darah tinggi. Bantu stabilkan glukosa dan jaga kesehatan jantung.
Paparan cahaya, bahkan dengan intensitas rendah di malam hari, terbukti berdampak negatif terhadap kesehatan jantung dan metabolisme
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial menganggu tumbuh kembang anak.
BANYAK mengonsumsi gula bisa berbahaya bagi tubuh untuk jangka panjang karena bisa terserang berbagai penyakit salah satunya obesitas hingga diabetes melitus.
Kesehatan mulut tak hanya soal gigi bersih. Penyakit gusi bisa memicu diabetes, jantung, infeksi paru, hingga komplikasi kehamilan. Jaga mulut sehat sekarang!
Kasus diabetes pada anak muda makin meningkat akibat pola makan buruk dan gaya hidup pasif. Kenali penyebab, dampak, dan cara pencegahannya sejak dini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved