Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEBUAH studi terbaru menemukan bahwa kebiasaan bekerja hingga larut malam dapat meningkatkan risiko terkena diabetes dan obesitas. Studi ini, yang dilakukan oleh para peneliti dari Washington State University dan Pacific Northwest National Laboratory, menyoroti dampak signifikan dari pekerjaan shift malam terhadap kesehatan metabolik.
Larut malam, yang diartikan dari jam 20.00 hingga 06.00, sering kali dianggap sebagai waktu produktif bagi beberapa orang. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa pola tidur yang terganggu akibat pekerjaan larut malam dapat mengacaukan ritme protein yang bertanggung jawab atas regulasi glukosa darah, metabolisme energi, dan peradangan.
Para peneliti merekrut relawan untuk berjaga dalam jadwal shift malam atau siang selama tiga hari dengan durasi 24 jam untuk mengukur ritme biologis internal mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa peserta shift malam mengalami perubahan signifikan dalam ritme protein yang terlibat dalam regulasi glukosa darah, yang dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.
Baca juga : 1.038 Juta Penduduk Dunia Alami Obesitas
Selain itu, tidak ada sinkronisasi yang jelas antara proses-produksi insulin dan sensitivitasnya pada peserta shift malam, yang seharusnya bekerja bersama untuk menjaga kadar glukosa dalam rentang sehat. Temuan ini menunjukkan bahwa pekerjaan larut malam tidak hanya mengganggu pola tidur, tetapi juga dapat mengacaukan proses metabolisme tubuh yang penting untuk kesehatan.
Dengan demikian, penting bagi individu yang sering bekerja larut malam untuk memperhatikan risiko kesehatan yang terkait dan mempertimbangkan langkah-langkah untuk menjaga keseimbangan ritme biologis tubuh mereka.
Tips untuk Menyelesaikan Pekerjaan Sebelum Larut Malam
Baca juga : Ini Sebabnya Camilan Larut Malam Tidak Baik Bagi Kesehatan
1. Rencanakan dengan Bijak
Buat daftar prioritas untuk tugas yang harus diselesaikan dan alokasikan waktu dengan bijak untuk setiap tugas.
2. Manfaatkan Waktu Siang
Gunakan waktu siang untuk menyelesaikan tugas-tugas yang membutuhkan konsentrasi tinggi atau penyelesaian cepat.
3. Istirahat yang Cukup
Pastikan untuk beristirahat yang cukup sebelum memasuki shift malam. Tubuh yang segar dan pikiran yang jernih akan meningkatkan produktivitas saat bekerja larut malam.
Baca juga : Sistem Pangan Buruk Tambah Biaya Tersembunyi Sebesar US$10 Triliun
4. Jaga Pola Makan
Konsumsilah makanan ringan dan sehat selama shift malam untuk menjaga energi dan konsentrasi. Hindari makanan berat yang dapat membuat Anda merasa lelah dan lesu.
5. Manfaatkan Teknologi
Gunakan alat bantu seperti aplikasi manajemen waktu atau penjadwalan untuk mengoptimalkan waktu kerja Anda dan menghindari penundaan.
6. Berikan Istirahat Tengah Malam
Selama shift malam, berikan waktu untuk istirahat sebentar guna menjaga kesehatan fisik dan mental Anda.
7. Batasi Konsumsi Kafein
Hindari minuman berkafein terlalu dekat dengan waktu tidur. Meskipun kafein dapat membantu menjaga kewaspadaan, konsumsilah dengan bijak.
Samoa, Nauru, dan Tonga masuk dalam daftar negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia. Bagaimana dengan Indonesia? Simak data terbaru dari WHO.
Menurut data Survei Kesehatan Indonesia dari Kementerian Kesehatan, prevalensi obesitas nasional 2023 pada penduduk umur di atas 18 tahun, mengalami peningkatan.
Poin yang membedakan Lighthouse Advanced dari klinik lain adalah pendekatannya yang menyeluruh dan berkelanjutan melalui Companion Program.
OBESITAS pada anak merupakan kondisi yang bisa memicu munculnya berbagai penyakit berbahaya. Asupan Protein hewani bisa menjadi cara untuk mengatasi obesitas pada anak.
Protein hewani bukan sekadar pelengkap—bagi anak, ia adalah fondasi utama untuk tumbuh sehat dan terhindar dari obesitas.
KETUA Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengatakan bahwa saat ini orangtua harus meningkatkan pemahaman pentingnya penanganan obesitas pada anak.
Beberapa penyakit kuno seperti Rabies, Trakoma, Kusta, TBC, dan Malaria masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.
Menggunakan talenan yang sama untuk sayur dan daging bisa menyebabkan kontaminasi silang berbahaya seperti Salmonella. Simak tips mencegahnya berikut.
Kebiasaan merokok biasanya diawali hanya dengan satu batang rokok tapi akan ada banyak resiko yang mengikuti setelahnya.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan pentingnya untuk mengukur tekanan darah secara rutin.
Jambu biji mengandung sejumlah nutrisi yang bisa mengatasi atau membantu permasalahan kesehatan.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved