Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEBUAH studi terbaru menemukan bahwa kebiasaan bekerja hingga larut malam dapat meningkatkan risiko terkena diabetes dan obesitas. Studi ini, yang dilakukan oleh para peneliti dari Washington State University dan Pacific Northwest National Laboratory, menyoroti dampak signifikan dari pekerjaan shift malam terhadap kesehatan metabolik.
Larut malam, yang diartikan dari jam 20.00 hingga 06.00, sering kali dianggap sebagai waktu produktif bagi beberapa orang. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa pola tidur yang terganggu akibat pekerjaan larut malam dapat mengacaukan ritme protein yang bertanggung jawab atas regulasi glukosa darah, metabolisme energi, dan peradangan.
Para peneliti merekrut relawan untuk berjaga dalam jadwal shift malam atau siang selama tiga hari dengan durasi 24 jam untuk mengukur ritme biologis internal mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa peserta shift malam mengalami perubahan signifikan dalam ritme protein yang terlibat dalam regulasi glukosa darah, yang dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.
Baca juga : 1.038 Juta Penduduk Dunia Alami Obesitas
Selain itu, tidak ada sinkronisasi yang jelas antara proses-produksi insulin dan sensitivitasnya pada peserta shift malam, yang seharusnya bekerja bersama untuk menjaga kadar glukosa dalam rentang sehat. Temuan ini menunjukkan bahwa pekerjaan larut malam tidak hanya mengganggu pola tidur, tetapi juga dapat mengacaukan proses metabolisme tubuh yang penting untuk kesehatan.
Dengan demikian, penting bagi individu yang sering bekerja larut malam untuk memperhatikan risiko kesehatan yang terkait dan mempertimbangkan langkah-langkah untuk menjaga keseimbangan ritme biologis tubuh mereka.
Tips untuk Menyelesaikan Pekerjaan Sebelum Larut Malam
Baca juga : Ini Sebabnya Camilan Larut Malam Tidak Baik Bagi Kesehatan
1. Rencanakan dengan Bijak
Buat daftar prioritas untuk tugas yang harus diselesaikan dan alokasikan waktu dengan bijak untuk setiap tugas.
2. Manfaatkan Waktu Siang
Gunakan waktu siang untuk menyelesaikan tugas-tugas yang membutuhkan konsentrasi tinggi atau penyelesaian cepat.
3. Istirahat yang Cukup
Pastikan untuk beristirahat yang cukup sebelum memasuki shift malam. Tubuh yang segar dan pikiran yang jernih akan meningkatkan produktivitas saat bekerja larut malam.
Baca juga : Sistem Pangan Buruk Tambah Biaya Tersembunyi Sebesar US$10 Triliun
4. Jaga Pola Makan
Konsumsilah makanan ringan dan sehat selama shift malam untuk menjaga energi dan konsentrasi. Hindari makanan berat yang dapat membuat Anda merasa lelah dan lesu.
5. Manfaatkan Teknologi
Gunakan alat bantu seperti aplikasi manajemen waktu atau penjadwalan untuk mengoptimalkan waktu kerja Anda dan menghindari penundaan.
6. Berikan Istirahat Tengah Malam
Selama shift malam, berikan waktu untuk istirahat sebentar guna menjaga kesehatan fisik dan mental Anda.
7. Batasi Konsumsi Kafein
Hindari minuman berkafein terlalu dekat dengan waktu tidur. Meskipun kafein dapat membantu menjaga kewaspadaan, konsumsilah dengan bijak.
Pola makan lebih dominan sebagai pemicu obesitas dibandingkan tingkat aktivitas fisik harian.
Hasil skrining kesehatan di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi DKI Jakarta. Pada skrining itu salah satunya ditemukan 62,09% obesitas.
Hasil pemeriksaan kesehatan ASN DKI Jakarta pada 2024 menunjukkan salah satunya, sebanyak soal ASN Jakarta yang mengalami obesitas dan masalah kejiwaan.
BANYAK mengonsumsi gula bisa berbahaya bagi tubuh untuk jangka panjang karena bisa terserang berbagai penyakit salah satunya obesitas hingga diabetes melitus.
Pembatasan bertujuan agar anak tidak terpengaruh mengonsumsi makanan dengan kandungan garam, gula dan lemak tinggi yang kerap kali dipromosikan melalui iklan.
Obesitas terbukti meningkatkan risiko kanker empedu melalui pembentukan radikal bebas dan peradangan kronis.
Sebagai langkah nyata mendukung tumbuhnya industri beauty and wellness nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menginisiasi pameran wellness terbesar di Tanah Air.
Monk fruit adalah pemanis alami bebas kalori yang cocok untuk penderita diabetes dan diet rendah gula. Simak manfaatnya sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan solusi manis sehat.
MENU kopi hitam dan singkong rebus seringkali menjadi kombinasi yang cocok untuk santap pagi hari atau sebagai cemilan mengobrol dengan kerabat.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dibutuhkan generasi yang tidak hanya cerdas dan kreatif, tetapi juga sehat secara fisik dan mental, memiliki ketahanan terhadap tantangan global.
Pameran ini diadakan di Lapangan Banteng dengan slogan Life Well with How Well, yang bertujuan untuk mendorong setiap orang agar dapat meraih kualitas hidup yang lebih baik melalui kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved