Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
UMAT Islam di Indonesia menerima Pancasila sebagai dasar negara. Ini karena umat Islam meyakini bahwa Pancasila sejalan dengan syariat Islam. Karenanya, setiap 1 Juni, rakyat Indonesia, termasuk umat Islam, memperingatinya sebagai Hari Lahir Pancasila.
Salah satu pakar fikih-ushul fikih dari Nahdlatul Ulama (NU) Kiai Afifuddin Muhajir berpendapat secara tegas bahwa Pancasila tidak bertentangan dan justru selaras dengan syariat Islam. Menurutnya, Pancasila dalam hubungannya dengan syariat Islam berkisar di antara tiga hal.
Berikut rincian pendapat Afifuddin tentang hubungan Pancasila dengan syariat Islam sebagaimana dilansir dari NU Online.
Baca juga: Musyawarah Adalah Manfaat, Tujuan, dan Contoh
1. Pancasila tidak bertentangan dengan syariat Islam (لا تخلف الشريعة الإسلامية).
Itu karena Pancasila secara nilai merupakan perintah syariat Islam, seperti berketuhanan (حق الله), menjunjung hak asasi manusia (حق الأدمي), persatuan (حق البشرية), musyawarah mufakat (شورى), dan keadilan (العدالة).
Baca juga: Makna dan Arti Pancasila bagi Bangsa Indonesia
2. Pancasila selaras dengan syariat (توافق الشريعة).
Nilai-nilai Islam yang tersirat dalam Al-Qur'an dan hadis semua sama dengan nilai-nilai yang tergambar dalam lima sila walaupun tidak secara ideal.
3. Pancasila bisa dikatakan syariat itu sendiri (هي الشريعة بعينها).
Itu karena semua hukum positif yang lahir dari nilai Pancasila secara material sama dengan syariat, seperti larangan berzina, membunuh, berbuat zalim, kewajiban tunduk pada ulil amri, yang pada hakikatnya ialah perintah syariat. Karenanya, hakikat Pancasila bisa dikatakan syariat itu sendiri (حقيقة ولو لا صورة).
Baca juga: Pengamalan Pancasila Sila ke-2 dalam Kehidupan Sehari-hari
Jadi, Pancasila tidak bertentangan, bahkan sejalan, dan sejatinya termasuk dalam syariat Islam.
NU sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia pun telah mengeluarkan pernyataan resmi tentang hubungan Pancasila dengan Islam sejak lama. Pada Musyawarah Nasional Alim Ulama NU di 1983, Situbondo, Jawa Timur, ada lima poin deklarasi tentang hubungan Pancasila dengan Islam yang dirumuskan sejumlah kiai. Berikut bunyinya.
Deklarasi tentang Hubungan Pancasila dengan Islam
Baca juga : Lagu Garuda Pancasila Pencipta, Lirik, dan Makna yang Terkandung
Bismillahirrahmanirrahim
1. Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara Republik Indonesi bukanlah agama, tidak dapat menggantikan agama, dan tidak dapat dipergunakan untuk menggantikan kedudukan agama.
2. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar Negara Republik Indonesia menurut Pasal 29 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 yang menjiwai sila-sila lain, mencerminkan tauhid menurut pengertian keimanan dalam Islam.
Baca juga: Nilai-Nilai Pancasila Berdasarkan Perintah Al-Quran
3. Bagi Nahdlatul Ulama, Islam adalah akidah dan syariah meliputi aspek hubungan manusia dengan Allah dan hubungan antarmanusia.
4. Penerimaan dan pengamalan Pancasila merupakan perwujudan dari upaya umat Islam Indonesia untuk menjalankan syariat agamanya.
Baca juga : Pengertian Nilai Instrumental Pancasila dan Contoh
5. Sebagai konsekuensi dari sikap di atas, Nahdlatul Ulama berkewajiban mengamankan pengertian yang benar tentang Pancasila dan pengamalannya yang murni dan konsekuen oleh semua pihak.
Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdhatul Ulama Sukorejo, Situbondo, 16 Rabi'ul Awwal 1404 H/21 Desember 1983.
Dengan begitu, semestinya tidak ada lagi umat Islam yang mempertentangkan Pancasila dengan Islam atau syariat Islam. Ini karena Pancasila sejalan dan merupakan syariat Islam. (Z-2)
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengungkapkan pemikiran kemerdekaan Republik Indonesia tidak lepas dari pemikiran besar KH M. Hasyim Asy'ari.
Pentingnya membumikan Pancasila melalui Tridharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.
ANGGOTA DPR RI Daerah Pemilihan Papua, Tonny Tesar, menggandeng Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar kegiatan penguatan implementasi Pancasila di Jayapura, Rabu (20/8).
KETUA Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya merespons polemik hak royalti untuk pemutaran lagu di ruang publik. Ia meminta semua pihak mengedepankan falsafah Pancasila dan tidak saling serang.
KETUA Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri menekankan pentingnya pemahaman sejarah dan refleksi perjuangan para pejuang bangsa Indonesia.
HUT ke-80 Republik Indonesia, ada fenomena pengibaran bendera bajak laut dari anime One Piece. BPIP mengajak generasi muda bijak dalam mengekspresikan kritik sosial
Dubes RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, menyerahkan terjemahan bahasa Arab dari buku monumental karya cendekiawan Muslim terkemuka, Ahmad Syafii Maarif, kepada Maarif Institute.
Jaga lisanmu! Temukan cara menjaga lisan menurut Islam agar terhindar dari dosa ghibah, fitnah, dan perkataan buruk lainnya. Tips praktis ada di sini!
Suami istri ideal dalam Islam? Temukan peran & tanggung jawab masing-masing! Tips harmonis & berkah di keluarga Islami. Klik sekarang!
Oleh karena itu, Prabowo mengingatkan pemimpin negara Islam untuk tidak mudah dipengaruhi oleh pihak yang ingin mengadu domba.
Said Aqil mengingatkan pentingnya membangun koneksi ruhani yang mendalam dengan Allah di tengah dunia yang semakin sekuler.
Remisi khusus (RK) narapidana dan pengurangan masa pidana pada Nyepi dan Idulfitri mampu menekan pengeluaran pemerintah untuk biaya makan warga binaan sampai Rp81 miliar lebih
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved