Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
GERHANA matahari total adalah salah satu fenomena alam yang paling menakjubkan dan langka. Saat terjadi, langit siang tiba-tiba menjadi gelap gulita karena Bulan sepenuhnya menutupi Matahari, menciptakan pemandangan yang sangat spektakuler dan memukau bagi yang menyaksikannya.
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang gerhana matahari total:
Kapan Terjadi: Gerhana matahari total terjadi ketika Bulan berada di antara Matahari dan Bumi, dan semua tiga benda langit tersebut sejajar secara tepat. Fenomena ini hanya terjadi beberapa kali dalam setahun dan hanya bisa disaksikan dari lokasi tertentu di Bumi. Gerhana matahari total kali ini terjadi pada 8 April 2024 dan hanya bisa disaksikan di Meksiko, Amerika Serikat, serta Kanada.
Baca juga : Kemunculan Komet Setan saat Gerhana Matahari Jelang Lebaran
Durasi yang Singkat: Meskipun proses gerhana matahari total sendiri berlangsung beberapa jam, tetapi saat fase totalitasnya terjadi, yaitu ketika Matahari sepenuhnya terhalangi oleh Bulan, hanya berlangsung selama beberapa menit. Namun, pengalaman melihat gerhana matahari total ini sangatlah luar biasa dan tak terlupakan.
Perjalanan Eksklusif: Gerhana matahari total terjadi di lintasan yang relatif sempit di permukaan Bumi. Orang harus berada di lokasi tertentu di dalam jalur gerhana untuk dapat menyaksikan totalitas. Ini membuat pengalaman menyaksikan gerhana matahari total menjadi perjalanan eksklusif bagi para penikmat astronomi.
Efek Cahaya Unik: Selama fase totalitas gerhana matahari, langit sekitar terlihat seperti senja yang datang secara tiba-tiba, dan bintang-bintang muncul di siang hari. Fenomena ini menciptakan atmosfer yang sangat menakjubkan dan memukau.
Gerhana Matahari Total di Indonesia: Indonesia merupakan salah satu negara yang beruntung karena beberapa kali menjadi tuan rumah gerhana matahari total. Gerhana matahari total terakhir di Indonesia terjadi pada 9 Maret 2016, dan sebelumnya pada 11 Agustus 1999. Lokasi terbaik untuk menyaksikan gerhana matahari total di Indonesia bergantung pada jalur lintasan gerhana yang melintasi wilayah negara ini.
Bagi para penggemar astronomi dan pencinta alam, menyaksikan gerhana matahari total adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan. Selain memberikan wawasan tentang alam semesta yang luas, gerhana matahari total juga mengingatkan kita akan kebesaran dan kompleksitas alam yang mengelilingi kita.
Kawah Anders’ Earthrise di Bulan digunakan wahana JUICE ESA untuk uji radar RIME sebelum menjelajah bulan-bulan es Jupiter demi mencari tanda kehidupan.
Penelitian terbaru dalam dunia astronomi mengungkapkan fakta mengejutkan: Bumi pernah memiliki hingga enam “bulan mini” sekaligus.
Meteorit Bulan Northwest Africa 16286 berusia 2,35 miliar tahun ungkap aktivitas vulkanik dan panas radioaktif yang bertahan lebih lama dari dugaan ilmuwan.
Bulan tidak jatuh ke Bumi karena keseimbangan antara gaya gravitasi dan kecepatannya yang membentuk orbit stabil. Fenomena ini juga dijelaskan dalam Al-Quran.
Penelitian terbaru mengungkap rata-rata 6 fragmen Bulan mengorbit Bumi sebagai minimoon setiap saat.
Perusahaan antariksa ispace menjelaskan kegagalan Resilience mendarat di Bulan disebabkan gangguan pada sistem laser range finder (LRF).
Uranus memancarkan 12,5% lebih banyak panas internal daripada panas yang diterima dari Matahari.
NASA merlisi foto permukaan matahari dengan jarak 6,1 juta kilometer menggunakan wahana antariksa Parker Solar Probe.
Teleskop Surya Daniel K. Inouye berhasil mengambil gambar paling tajam dari permukaan matahari, mengungkap striasi halus akibat medan magnet skala kecil.
Ilmuwan berhasil menangkap citra korona Matahari dengan resolusi tertinggi berkat sistem optik adaptif terbaru pada Teleskop Surya Goode.
Mengapa luar angkasa tampak gelap meskipun Matahari bersinar terang dan miliaran bintang menghuni jagat raya? Pertanyaan ini menjadi topik menarik yang sering dicari di Google.
Filamen matahari sepanjang 1 juta km meletus dramatis picu CME besar 12 Mei. Untungnya, letusan ini tidak mengarah ke Bumi, tapi tetap jadi sorotan ilmiah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved