Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TELESKOP Surya Daniel K. Inouye milik National Science Foundation (NSF), di puncak Haleakala di pulau Maui, Hawaii, berhasil menangkap gambar paling tajam dari permukaan matahari.
Gambar-gambar tersebut menunjukkan garis-garis terang dan gelap yang sangat halus (disebut striasi) pada lapisan tipis dan berwujud gas di atmosfer matahari yang dikenal sebagai fotosfer, menurut pernyataan dari National Solar Observatory (NSO) yang mengoperasikan teleskop surya tersebut.
"Dalam penelitian ini, kami menginvestigasi struktur permukaan matahari pada skala sangat kecil untuk pertama kalinya dengan resolusi spasial yang belum pernah ada sebelumnya, yaitu sekitar 20 kilometer (12,4 mil), atau panjang Pulau Manhattan," ujar David Kuridze, penulis utama studi dan ilmuwan NSO, dalam pernyataan tersebut. "Striasi ini adalah jejak dari variasi medan magnet skala kecil."
Striasi muncul sebagai garis-garis terang dan gelap bergantian di sepanjang dinding granula surya — sel konveksi yang mengangkut panas dari dalam matahari ke permukaannya. Pola-pola ini muncul akibat medan magnet berbentuk tirai yang bergetar dan bergeser seperti kain yang berkibar tertiup angin.
Saat cahaya dari dinding granula panas melewati "tirai" magnetik ini, variasi kekuatan medan magnet menyebabkan perubahan kecerahan, sehingga secara efektif menggambarkan struktur magnetik yang mendasarinya. Jika medan magnet lebih lemah dibandingkan sekitarnya, maka tampak lebih gelap; jika lebih kuat, maka tampak lebih terang.
Oleh karena itu, striasi ini diyakini sebagai tanda fluktuasi magnetik yang halus namun kuat, yang mengubah kerapatan dan opasitas plasma matahari. Pergeseran kecil ini hanya dapat dideteksi berkat Visible Broadband Imager (VBI) pada teleskop tersebut, yang beroperasi pada pita G — rentang cahaya tampak tertentu yang menyoroti area dengan aktivitas magnetik kuat.
Mengungkap struktur magnetik matahari adalah kunci untuk memahami fenomena seperti ledakan surya, erupsi, dan lontaran massa korona (CME), yang memengaruhi cuaca antariksa dan bisa berdampak pada Bumi. (Space/Z-2)
Ilmuwan berhasil menangkap citra korona Matahari dengan resolusi tertinggi berkat sistem optik adaptif terbaru pada Teleskop Surya Goode.
Mengapa luar angkasa tampak gelap meskipun Matahari bersinar terang dan miliaran bintang menghuni jagat raya? Pertanyaan ini menjadi topik menarik yang sering dicari di Google.
Filamen matahari sepanjang 1 juta km meletus dramatis picu CME besar 12 Mei. Untungnya, letusan ini tidak mengarah ke Bumi, tapi tetap jadi sorotan ilmiah.
Penelitian terbaru NASA menunjukkan permukaan Bulan dapat menghasilkan dan mengisi ulang molekul air melalui bantuan angin matahari, yang membawa ion hidrogen bermuatan positif.
Meskipun Matahari jelas menjadi pusat dari Tata Surya, pemahaman terbaru tentang gerak planet menunjukkan hal yang menarik: ternyata, Bumi tidak benar-benar mengelilingi Matahari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved