Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MENCEGAH terkena Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan Anda dan keluarga dari penyakit ini. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terkena DBD:
Menghindari Gigitan Nyamuk: Melindungi diri dari gigitan nyamuk Aedes aegypti adalah kunci utama dalam mencegah DBD. Gunakan kelambu pada tempat tidur, pasang kawat kasa pada jendela dan pintu, serta gunakan obat nyamuk atau semprotan insektisida di dalam rumah. Pastikan juga untuk mengenakan pakaian yang menutupi sebagian besar tubuh saat berada di luar rumah, terutama saat nyamuk aktif pada pagi dan sore hari.
Menghilangkan Sarang Nyamuk: Berusaha untuk mengurangi atau menghilangkan tempat-tempat di sekitar rumah yang dapat menjadi sarang nyamuk, seperti genangan air, pot bunga yang tergenang, atau tempat-tempat lain yang dapat menampung air hujan. Pastikan untuk menguras atau mengganti air dalam tempat-tempat tersebut secara teratur.
Baca juga : Kasus DBD Naik Dua Kali Lipat dari Tahun Lalu
Menggunakan Repelen Nyamuk: Ketika berada di luar ruangan, gunakan repelen (obat anti-nyamuk) yang mengandung DEET, picaridin, atau eucalyptus oil untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk.
Menjaga Kebersihan Lingkungan: Membersihkan lingkungan sekitar rumah dari sampah-sampah yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk adalah langkah penting dalam mencegah DBD. Pastikan untuk membersihkan bak mandi burung, kolam renang, atau tempat-tempat lain yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Menggunakan Kelambu dan Perlindungan Pribadi: Saat tidur, gunakan kelambu untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dengan tingkat penularan DBD yang tinggi. Selain itu, kenakan pakaian yang longgar dan menutupi sebagian besar tubuh saat beraktivitas di luar rumah.
Baca juga : Warga Diingatkan Berantas Sarang Nyamuk Agar Kasus DBD tidak Naik pada April
Menjaga Kebersihan Diri: Membersihkan tempat penampungan air, seperti bak mandi dan penampungan air lainnya, secara teratur untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk. Pastikan juga untuk membersihkan dan menutup rapat tempat-tempat yang dapat menampung air, seperti ember atau wadah lainnya.
Mengikuti Program Pengendalian Nyamuk: Ikuti program pengendalian nyamuk yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat, seperti fogging atau penyemprotan insektisida, untuk mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti di lingkungan Anda.
Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan tersebut secara konsisten, Anda dapat membantu mengurangi risiko terkena DBD dan melindungi diri serta keluarga dari penyakit tersebut. (Z-10)
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
Virus ini dapat masuk ke tubuh manusia lewat perantara nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus.
Masyarakat diminta melakukan tindakan 3M, dengan membersihkan wadah-wadah yang bisa menampung genangan air bersih sebagai tempat nyamuk bersarang.
PAFI Kalteng mendorong pemerintah daerah dan dinas kesehatan setempat untuk melakukan pemetaan ulang terhadap kebutuhan obat-obatan DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD) memang disebabkan oleh dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti, namun ternyata bukan hanya itu penyebabnya.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pencegahan agar nyamuk tidak berkembang biak dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 3M Plus dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk.
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga 2 Juni 2025 terdapat 277 kasus kematian akibat DBD dari 63.014 kasus incidence rate dari berbagai daerah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved