Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMBAHASAN dakwah kultural yang menjadi tema utama dalam Pengkajian Ramadan 1445H PP Muhammadiyah, sangat bersinggungan dengan seni dan budaya. Oleh karenanya tak sedikit narasumber yang memberikan pandangan tentang seni budaya dalam konteks dakwah kekinian.
Diantaranya, Dr. (HC) Adi Hidayat, Lc., MA., yang berkesempatan memberikan pandangan dan pencerahan dengan subtema “Pengembangan Praksis Dakwah Kultural: Supporters, K-Popers, dan Masyarakat Seni-Budaya,” di Auditorium KH Ahmad Azhar Basyir Gedung Cendekia Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Cirendeu, Tangerang Selatan ( Tangsel), kemarin.
Ustaz Adi Hidayat yang akrab disapa UAH ini menegaskan Al-Qur’an tidak menolak seni yang berarti Islam tidak anti dengan seni. Penegasan itu diawali dengan penjelasan dakwah Rasul pada masa jahiliyah yang 85 persen di antara objek dakwah ialah persoalan budaya.
Baca juga : Buah Pikir Buya Syafii Maarif dalam Tiga Buku Baru
Itu ditunjukkan dengan adanya respons yang cepat terhadap setiap tradisi yang muncul. UAH memaparkan atmosfer seni dan sastra pada masa Rasul Nabi Muhammad saw sangat kental dengan lahirnya banyak syair dari pujangga. Setiap kegiatan yang dilakukan para pekerja seni atau pujangga itu dengan mudah melahirkan syair-syair.
Pada zaman itu, ada empat syarat sesuatu disebut syair atau syi’ir yaitu kejelasan dalam penyampaian, khayal atau daya imajinasi yang kuat, gaya penyampaian yang menarik, dan ada musik. Dari empat syarat itu melahirkan 16 rumus yang berisi notasi-notasi, mulai dari notasi arahnya pada pujian, hingga yang membawa pada kemabukan
UAH menjelaskan gambaran umum terkait tuntunan tentang dakwah kultural seni budaya agar dapat menjadi basis dalam memutuskan batas-batas dalam berkesenian sehingga dakwah kultural dapat dilakukan sesuai dengan Al-Qur’an.
Baca juga : Jelang Ramadan, ISN Undang Ustazah Internasional Shuaib dari Amerika Serikat
UAH yang meraih Doktor Honoris Causa dari UMJ ini mengajak peserta pengkajian untuk melihat Al-Qur’an Surat Asy-Syu’ara ayat 226 dan 227. Pada ayat 226, Allah swt memberi hukum pada para pujangga yang menciptakan syair-syair yang sesungguhnya tidak dilakukan dan tidak dialaminya dalam artian bukan kejadian sebenarnya.
Namun pada ayat 227, Allah mengecualikannya bagi penyair beriman. “Ayat ini sekaligus mengonfirmasi bahwa Islam tidak anti dengan seni. Karena seni itu produk budaya, dan budaya itu melekat pada manusia,” ungkapnya.
Beberapa catatan yang menjadi syarat bahwa seni dan pekerja atau pegiat seni dibolehkan ialah yang memiliki iman dalam dirinya, tidak memurtadkan jemaahnya, membuktikan imannya dengan membuat karya seni yang mengandung amal saleh yang mengajak untuk mengingat pada Allah, digunakan sebagai wasilah untuk menyampaikan risalah Islam.
Baca juga : Ingin Lahirkan SDM Unggul, Lazis ASFA Gandeng Al-Azhar Kairo Gelar Pelatihan Kader Ulama
“Orang-orang inilah yang akan dipuji dan ditolong oleh Allah Swt. Yang paling hebat adalah Al-Qur’an tidak menolak seni, tapi mengklasifikasikan karya seni. Yang ditolak itu adalah produk yang dihasilkan dari notasi itu,” tegas UAH.
Sementara menanggapi fenomena Supporters dan K-Popers maupun jenis kesenian lainnya, UAH menekankan agar Muhammadiyah tidak melihat pada seni tapi produk apa yang dihasilkan. Maka dari itu, menurutnya Muhammadiyah perlu memiliki panduan.
“Kita perlu gambaran umum seni budaya dalam Al-Qur’an sehingga Majelis Tarjih dapat menyikapi batasan yang haram dan halal. Spektrum panduannya saja sehingga praksisnya kita tahu. Cukup butuh panduan untuk internal Muhammadiyah bagaimana beribadah dan berdakwah sehingga siapa pun bisa merasakan nikmat dari amal usaha Muhammadiyah,” tandas UAH yang diikuti tepuk tangan jemaah.
Baca juga : Hukum Merayakan Valentine oleh Umat Muslim Menurut Hadis dan Ulama
Penjelasan Ustaz Adi Hidayat itu selaras dengan karakter Muhammadiyah yang mengambil jalan tengah dalam bersikap. Sebagaimana yang dijelaskan Prof. Ahmad Najib Burhani pada sesi materi sebelumnya di hari yang sama, bahwa Muhammadiyah begitu progresif dalam melihat realitas masyarakat.
Dari hasil kajiannya, Najib menemukan fakta bahwa Muhammadiyah melakukan rasionalisasi dan demistifikasi. Dengan pendekatan yang moderat, Muhammadiyah berupaya membersihkan ajaran Islam dari penyimpangan budaya dan mitos yang mungkin telah menyelinap ke dalam pemahaman masyarakat.
Dr. (HC) Adi Hidayat, Lc., MA., hadir sebagai narasumber dalam acara rutin tahunan Pengkajian Ramadan PP Muhammadiyah 1445 H. Ustaz adi Hidayat atau yang dikenal UAH merupakan Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah dan mendapat gelar Doctor Honoris Causa dari UMJ dalam bidang Manajemen Pendidikan Islam. (Z-8)
SEKRETARIS Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, disebut akan menempati pos Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
Wisuda kali ini diikuti 272 peserta dari empat fakultas.
Pimpinan Muhammadiyah sudah menghitung dan menetapkan bahwa Ramadan 1445 H jatuh pada Senin (11/3).
Peran penting Muhammadiyah akan terus dimaksimalkan sebagai bukti bahwa gerakan Islam ini hadir untuk Islam yang berkemajuan, rahmatan lil alamin, dan pro pada kehidupan
Kegiatan ini menjadi momentum yang sangat penting dalam memperkuat konsolidasi Muhammadiyah di Bandung Raya.
KETUA Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir sungguh prihatin dan menyampaikan duka mendalam atas kematian sangat besar dalam tragedi sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Kab.Malang.
Acara itu juga merupakan ajang silaturahmi, kajian dan konsolidasi, yang bakal dihadiri sekitar 200 ulama dan tokoh masyarakat Jawa Barat.
ULAMA Aceh yang juga bakal Calon Wakil Gubernur Aceh Teungku Muhammad Yusuf bin Abdul Wahab atau akrab disapa Tu Sop meninggal dunia pada Sabtu (7/9) pagi.
Adapun Vivit Dinarini Atnasari berpasangan dengan Zaimul Umam Nursalim (Gus Umam) dan diusung 10 partai politik.
Menghilangkan dan/atau merusak alat peraga/atribut pemilu yang sah menurut hukum negara adalah haram.
Pasangan RIDO menandatangani 16 poin pakta integritas dalam Mudzakaroh Ulama dan Tokoh Jakarta.
Selain pengawalan di rumah duka, personel disebar ke beberapa titik untuk mengurai jika terjadi kemacetan di rute pengantaran jenazah ke rumah duka, maupun ke pemakaman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved