Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
Meski Buya Syafii Maarif telah wafat pada Mei tahun ini, tetapi buah pemikirannya akan terus lestari. Terlebih dengan diterbitkannya tiga buku baru dari tulisan-tulisannya. Tiga buku itu berjudul Bulir-bulir Refleksi Sang Mujahid (Kompas), Indonesia Jelang Satu Abad, Refleksi tentang Keumatan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan (Mizan), dan Al-Quran Untuk Tuhan Atau Untuk Manusia? (Suara Muhammadiyah). Ketiganya diterbitkan pertama kali secara bersamaan pada 27 Oktober 2022.
Direktur Eksekutif Maarif Institute Abd. Rohim Ghazali, mengatakan buah pikiran mendiang Buya Syafii merupakan hal yang harus terus digaungkan agar dapat tersampaikan pada publik secara luas. Pemikirannya tentang ke-Islam-an, kebangsaan, kemanusiaan, keberagaman, hingga keadilan sosial menjadi warisan tak ternilai bagi bangsa Indonesia.
"Penerbitan ini, tentu merupakan usaha keras untuk merekam riwayat intelektualisme Buya Syafii yang selama ini berkembang di ruang publik. Kami berharap kehadiran ketiga buku ini dapat memberikan sumbangan dalam memperkaya khazanah Islam Indonesia,” kata Rohim dalam sambutan peluncuran dan diskusi tiga buku karya Buya di Bentara Budaya, Jakarta, Kamis, (27/10).
Wartawan senior Kompas, Budiman Tanuredjo, melihat sosok Buya adalah pribadi yang selalu gelisah dengan permasalahan bangsa. Dalam kumpulan tulisan Buya di buku Bulir-bulir Refleksi Seorang Mujahid, Buya selalu memiliki diksi yang kuat. Buku itu merupakan kumpulan tulisan Buya di Kompas dalam rentang sedekade (2011-2021), berjumlah sekira 37 judul.
“Dari sisi komunikasi, saya melihat tulisan Buya di buku ini semacam sistem pengingat dini bahaya yang mengancam republik. Pilihan katanya yang indah tapi terus terang dan lugas,” kata Budiman.
Sementara itu guru besar UIN Jakarta, Profesor Musdah Mulia menambahkan, ada sisi yang seharusnya kini lebih ditonjolkan mengenai sosok Buya. Di tengah aparatur negara, politikus, dan figur publik saling berlomba menunjukkan kehidupan mewah, sosok Buya bisa menjadi teladan tentang kesederhanaannya.
“Dia (Buya) adalah sosok yang sangat sederhana. Menurut saya penting hal itu dikemukakan di situasi sekarang ini ketika kehidupan bermewah-mewah ditunjukkan para aparat negara. Dia adalah muzahid, perilaku zuhud-nya (sederhana) kurang banyak diangkat,” kata Profesor Musdah.
Musdah mengatakan, ketika ia membaca buku berjudul Al-Quran untuk Tuhan atau Manusia, dia merasa tergugah. Di buku tersebut, ia juga melihat sebelum Buya mengkritik orang lain, ia juga mengkritik dirinya sendiri.
(M-4)
Salah satu wujud nyata komitmen Andrean Hendranata adalah karya bukunya berjudul Topeng yang Memikat: Memahami Bahaya NPD & Cara Melindungi Diri.
SALAH satu misi fundamental didirikannya negara ini ialah mencerdaskan kehidupan bangsa.
PARA kader muda Partai Golkar yang berasal dari latar belakang aktivisme organisasi Cipayung dan BEM meluncurkan buku reflektif.
Buku ini hadir sebagai respons atas fenomena pencucian uang yang tidak lagi mengenal batas geografis dan sering kali tak tersentuh oleh hukum nasional yang lemah atau lamban.
Buku yang ditulis Kelly Tandiono tersebut terinspirasi dari pengalaman pribadinya saat pertama kali menyelam pada 2011.
Buku, disebut Dedi, merupakan medium yang efektif untuk memperkenalkan kecintaan terhadap alam Indonesia kepada anak-anak, sekaligus menumbuhkan empati terhadap lingkungan.
Dubes RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, menyerahkan terjemahan bahasa Arab dari buku monumental karya cendekiawan Muslim terkemuka, Ahmad Syafii Maarif, kepada Maarif Institute.
Jaga lisanmu! Temukan cara menjaga lisan menurut Islam agar terhindar dari dosa ghibah, fitnah, dan perkataan buruk lainnya. Tips praktis ada di sini!
Suami istri ideal dalam Islam? Temukan peran & tanggung jawab masing-masing! Tips harmonis & berkah di keluarga Islami. Klik sekarang!
Oleh karena itu, Prabowo mengingatkan pemimpin negara Islam untuk tidak mudah dipengaruhi oleh pihak yang ingin mengadu domba.
Said Aqil mengingatkan pentingnya membangun koneksi ruhani yang mendalam dengan Allah di tengah dunia yang semakin sekuler.
Remisi khusus (RK) narapidana dan pengurangan masa pidana pada Nyepi dan Idulfitri mampu menekan pengeluaran pemerintah untuk biaya makan warga binaan sampai Rp81 miliar lebih
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved