Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BADAN Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mendapatkan apresiasi dari Kedutaan Republik Sudan atas berbagai peran positif-konstruktif di Timur Tengah.
Hal itu mengemuka dalam pertemuan Pimpinan BAZNAS RI bidang Koordinasi Nasional Achmad Sudrajat dengan Dubes Sudan, Yassir Mohamed Ali, di Kedutaan Republik Sudan, Jakarta, Rabu (20/3).
"Kami mengapresiasi peran BAZNAS RI di Timur Tengah, terutama di bidang perzakatan dan bantuan kemanusiaan seperti yang dipersembahkan untuk saudara-saudara kita di Gaza, Palestina," ujar Dubes Sudan,Yassir Mohamed Ali, yang didampingi Wakil Kepala Misi Kedutaan Republik Sudan, Sid Ahmed M. Alamain Hamid Alamain.
Baca juga : DK PBB Tak Mampu Atasi Konflik Global, Sekjen Guterres Peringatkan Dunia Masuki Era Kekacauan
Berdasarkan kinerja dan portofolio tersebut, maka Dubes Yassir menyatakan siap membuka peluang kerja sama multibidang dengan BAZNAS RI. Yakni, seperti dakwah, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan dan pengembangan institusi perzakatan. Bahkan ia mengusulkan agar BAZNAS RI mengambil peran terkait rencana pengalihan Khartoum International Institute for Arabic Language (KIIFAL) yang masyhur itu ke Jakarta.
"Untuk KIIFAL, kami siap merekrut sumber daya manusia yang diperlukan. Termasuk kerja sama bantuan kemanusiaan dan kesehatan kami juga siap. Kami menyarankan agar prosedur penyaluran bisa dilakukan secara langsung, di mana pengiriman logistik obat-obatan dapat diserahterimakan di Pelabuhan Port-Sudan," ucap Dubes Yassir.
Sementara itu, Pimpinan BAZNAS RI bidang Koordinasi Nasional Achmad Sudrajat menyampaikan terima kasih atas apresiasi Kedubes Sudan atas peran BAZNAS RI di Timur Tengah. Menurut dia, Badan Amil Zakat Nasional RI juga siap menjalin kemitraan dengan Pemerintah Republik Sudan, terutama di bidang perzakatan.
Baca juga : AS Pererat Hubungan, Blinken Mulai Kunjungan ke Arab Saudi
"Ini mengingat Sudan memiliki sistem kelembagaan zakat yang bisa dijadikan benchmark dalam pengelolaan rukun Islam ketiga itu. Sudan juga memiliki ulama-ulama besar yang menjadi rujukan dunia, terutama di bidang fikih," ucap dia. Kiai Achmad Sudrajat menyebutkan sejumlah lembaga pendidikan di Indonesia, seperti pesantren dan ma'had aly yang sering mengundang tenaga pengajar dari Sudan. Sebaliknya, di Sudan juga banyak pelajar dan santri Indonesia yang berguru dan menuntut ilmu di sana.
Karena itu, lanjut KH. Achmad Sudrajat, pihaknya akan mengajak serta tidak hanya BAZNAS provinsi dan kabupaten/kota untuk bekerja sama dengan Sudan, tapi juga Lembaga Amil Zakat (LAZ).
Di tempat yang sama, CEO Yayasan Karya Indah Indonesia (YKIIN), Dr. Mohamed Omar Attay yang mahir berbahasa Melayu, mengusulkan agar BAZNAS RI membantu para diaspora Sudan yang studi di Indonesia, mengingat mereka tidak lagi mendapatkan suplai biaya dari keluarga.
Baca juga : Baznas Pulangkan 118 Mahasiswa Riau dari Sudan
"Kami memiliki data nama pelajar terbaik yang bisa dikirim ke Indonesia, termasuk dosen dan pakar Sudan untuk diundang berpartisipasi dalam dakwah pendidikan," kata akademisi yang menempuh pascasarjana di University Malaya, Malaysia.
Sementara itu, Dr. Ribut Nur Huda mengafirmasi pernyataan Dubes Sudan, terkait SDM negara tersebut yang perlu dimanfaatkan untuk branding Indonesia dalam menggagas karya monumental berbahasa Arab.
"Hal ini dilakukan sebagaimana Uni Emirat Arab yang mendatangkan ulama Sudan untuk memimpin penulisan Ensikloperdi Ushu dan Kaidah Fikih 41 Jilid. Ini adalah karya monumental berbahasa Arab," kata peraih gelar doktor dengan predikat mumtaz atau summa cumlaude dalam bidang Kurikulum dan Metode Pengajaran di University of Holy Quran and Islamic Science Sudan, ini. (Z-8)
HINGGA menjelang dua tahun sejak serangan yang dilakukan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, belum ada tanda-tanda situasi di Timur Tengah akan kembali damai dan stabil.
PERANG 12 hari (13-25 Juni) antara Iran versus Israel-AS telah berakhir dengan 'gencatan senjata'.
Menghadapi kenyataan adanya perang Iran-Israel saat ini, penulis sebagai eksponen Patriot Soekarnois belum melihat adanya sikap tegas dari pemerintah terhadap perang tersebut.
Pemerintahan federal AS tetap siaga terhadap potensi ancaman yang muncul akibat konflik di Timur Tengah.
Pentingnya mengikuti perkembangan situasi keamanan, mematuhi arahan dari otoritas setempat, serta menghindari wilayah yang menjadi target strategis dalam konflik antarnegara.
Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali mencuat seiring dengan meningkatnya kemungkinan Iran menutup Selat Hormuz, jalur strategis yang menjadi urat nadi ekspor minyak dunia.
Keberhasilan Ponco Sulistiawati menjadi contoh nyata dampak zakat dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.
BADAN Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melakukan kerja sama Sedekah Penjualan Produk dengan PT Tentang Anak Bahagia.
BAZNAS RI terus memperkuat sinergi dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan
Saat kegiatan berlangsung, tim BAZNAS juga turut bertemu dengan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, yang tengah melakukan kunjungan langsung ke posko pengungsian.
BAZNAS melalui program Zmart telah berhasil membantu peningkatan usaha warung kelontong milik Fitri di Kota Bandung. Omzetnya tembus Rp17 juta per bulan.
Dalam pemaparannya, Rizaludin menyebutkan, filantropi Islam tidak hanya tentang memberi, tetapi juga tentang menguatkan struktur sosial dan ekonomi umat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved