Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa dunia sedang memasuki era kekacauan. Hal itu ditandai dengan Dewan Keamanan PBB (DK-PBB) yang semakin terpecah-belah serta tidak mampu mengatasi isu-isu penting seperti perang Israel-Hamas dan genosida di Jalur Gaza.
Ketika perang di Gaza memasuki bulan kelima pada hari Rabu (7/2), Guterres memperingatkan jika angkatan bersenjata Israel terus menyerang kota Rafah di selatan. Hal itu akan secara eksponensial meningkatkan apa yang sudah menjadi mimpi buruk kemanusiaan di Gaza.
Pasukan Israel, tanpa henti membom Jalur Gaza dan melakukan invasi darat, menyebabkan lebih dari satu juta orang mengungsi ke arah selatan.
Baca juga : Sekjen PBB Ungkap Kekhawatirannya Seiring Meningkatnya Konflik Israel-Hamas
“Sudah waktunya untuk gencatan senjata kemanusiaan segera dan pembebasan semua sandera tanpa syarat,” kata Guterres dalam pidatonya di Majelis Umum yang menyampaikan prioritasnya pada tahun 2024, di New York, 7 Februari 2024.
Dalam pidatonya, dia menyerukan perubahan pada Dewan Keamanan PBB dan sistem keuangan internasional, serta reformasi lainnya. Dia menyebut KTT Masa Depan pada bulan September sebagai tempat yang penting untuk mengatasi disfungsi yang lebih dalam dan lebih berbahaya dari sebelumnya.
“Dewan Keamanan PBB, platform utama untuk mempertanyakan perdamaian global, menemui jalan buntu karena perpecahan geopolitik,” kata Guterres, yang juga mantan perdana menteri Portugal.
Baca juga : Sekjen PBB Antonio Guterres Tolak Pemalsuan Pernyataannya
“Ini bukan pertama kalinya Dewan terpecah, tapi ini yang terburuk. Disfungsi yang terjadi saat ini lebih dalam dan berbahaya,” tegasnya.
Dia mengatakan tidak seperti pada masa Perang Dingin, ketika mekanisme yang mapan membantu mengelola hubungan negara adidaya, mekanisme tersebut tidak ada di dunia multipolar saat ini.
“Dunia kita sedang memasuki era kekacauan, era kebebasan yang berbahaya dan tidak dapat diprediksi serta impunitas total,” dia memperingatkan.
Baca juga : Soal UNRWA, Rusia Minta PBB Buktikan Israel Benar atau Bohong
Pernyataannya disampaikan di tengah konflik yang menghancurkan di Ukraina, Sudan, Timur Tengah dan negara lain. Di mana jutaan orang terpaksa mengungsi akibat pertempuran tersebut dan membutuhkan bantuan.
“Seiring dengan meningkatnya konflik, kebutuhan kemanusiaan global selalu berada pada titik tertinggi, namun pendanaan tidak bisa mengimbanginya,” kata Guterres.
Dengan latar belakang yang suram seperti ini, Guterres mendorong para pemimpin dunia untuk memanfaatkan kesempatan KTT Masa Depan yang diadakan pada bulan September di New York di sela-sela Sidang Umum tahunan untuk membentuk multilateralisme di tahun-tahun mendatang.
Baca juga : Sekjen PBB akan bertemu negara-negara donor setelah tuduhan lembaga pengungsi
(AFP/Z-9)
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
IRAN menolak klaim pembenaran AS atas serangan Negeri Paman Sam terhadap fasilitas nuklir Iran yang disebut Washington sebagai pembelaan diri kolektif.
Antonio Guterres pada (28/6) waktu setempat menyambut baik penandatanganan kesepakatan damai yang digelar sehari sebelumnya antara Republik Demokratik Kongo (DRC) dan Rwanda.
TAK terasa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memasuki usia ke-80 tahun dengan menghadapi badai kritik di tengah krisis legitimasi dan keterbatasan anggaran.
Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan penyelidikan independen atas insiden penembakan warga Palestina saat antre bantuan di Gaza. Israel membantah terlibat.
SEKRETARIS Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan keprihatinan yang mendalam atas serangan rudal India terhadap Pakistan.
Paus Fransiskus adalah suara untuk perdamaian, martabat manusia, dan keadilan sosial.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres memperingatkan risiko "pembersihan etnis," sementara Jerman, Brasil, Tiongkok, dan negara-negara Timur Tengah menolak keras rencana itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved