Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Riau membiayai kepulangan 118 mahasiswa asal Riau dari Sudan. Total biaya yang dikeluarkan untuk upaya evakuasi itu mencapai Rp170 juta.
Ketua Baznas Provinsi Riau Masriadi Hasan mengatakan pihaknya berusaha membantu mahasiswa kembali ke Tanah Air karena situasi di Sudan sudah sangat tidak kondusif.
"Mahasiswa Riau dipulangkan dari Sudan akibat terjadinya konflik bersenjata di negara tersebut. Kami menilai itu sangat tidak aman bagi mereka jika masih bertahan di sana," ujar Masriadi melalui keterangan tertulis.
Baca juga: Perkuliahan di Sudan Diharapkan Kembali Normal
Sebagai lembaga zakat, ia mengatakan Baznas memiliki program peduli atau tanggap bencana dan pemulangan para mahasiswa masuk ke kategori tersebut.
"Oleh karena itu Baznas boleh menggunakan dana zakat untuk membantu adik-adik kita dari kampung halaman. Harapan kita situasi di Sudan baik-baik saja dan mahasiswa asal Riau bisa kembali belajar di sana," imbuhnya.
Baca juga: PBB Upayakan Bantuan kepada Sudan, Perang Pecah di Tengah Gencatan Senjata
Kepala Badan Penghubung Provinsi Riau Rido Adriansyah mengatakan pemulangan mahasiswa asal Riau dilakukan secara bertahap yakni terbagi ke dalam empat kelompok terbang. Mereka terbang dari Sudan mulai 27 April 2023 menggunakan pesawat Super Air Jet. (Ant/Z-11)
PENGUASA militer Sudan menghadapi tekanan berat dari pengunjuk rasa dan pemerintah Barat, untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil yang baru.
KONFLIK antara pengunjuk rasa dari warga sipil melawan penguasa militer terbaru di Sudan mulai memanas.
PENGUASA militer Sudan, Kamis (16/5), menangguhkan pembicaraan penting dengan para pemrotes tentang pemerintahan sipil.
PASUKAN keamanan Sudan menyerang kamp protes di ibu kota. Akibatnya sekitar 13 orang tewas dalam insiden tersebut.
PENGUASA militer Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan mengatakan militer telah memutuskan untuk membatalkan kesepakatan dengan para pengunjuk rasa.
Enam puluh orang tewas dalam penumpasan dua hari terhadap para demonstran Sudan yang dilakukan oleh pasukan militer dan paramiliter Sudan.
Diketahui ada sekitar 1.200 WNI yang berada di Sudan saat ini, sebanyak 800 diantaranya adalah mahasiswa. Keamanan mereka terancam karena konflik antara militer dan milisi Sudan.
PERANG saudara masih berkecamuk di Sudan. Pertempuran antara militer dan kelompok paramiliter yang disebut Pasukan Pendukung Cepat (RSF) meletus sejak Sabtu, (15/4).
Para mahasiswa WNI mengatakan hingga Selasa, (18/4) suara ledakan terus menggema di telinga warga ibu kota Sudan, Khartoum.
Sejauh ini situasi keamanan di Sudan belum kondusif untuk mengevakuasi sebanyak 1.209 WNI ke tempat lebih aman termasuk ke Tanah Air.
PERWAKILAN pemerintah Republik Indonesia mengevakuasi 15 WNI ke Safe House di Kantor KBRI Khartoum karena kondisi perang saudara di Sudan.
JEPANG mempersiapan proses evakuasi warganya dari Sudan, setelah gagalnya gencatan senjata yang diinisiasi oleh Amerika Serikat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved