Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DOKTER spesialis penyakit dalam Martha Rosana menganjurkan pasien diabetes yang hendak berpuasa untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.
Menurut dokter dari Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes Departemen Klinik Penyakit Ilmu Penyakit Dalam RSUPN dr Cipto Mangunkusumo-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu, pasien diabetes berisiko mengalami komplikasi bila asupan makanan dan cairannya berubah.
"Individu dengan diabetes memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi dari perubahan asupan makanan dan cairan yang masuk ke dalam tubuh," kata Martha, dikutip Rabu (28/2).
Baca juga : Masyarakat Diingatkan tidak Takut Periksa Gula Darah
Martha menjelaskan penderita diabetes bisa menghadapi risiko komplikasi berupa hipoglikemia (gula darah rendah), hiperglikemia (gula darah terlalu tinggi), dehidrasi, dan ketoasis diabetikum (komplikasi akut).
Ia mengatakan, konsultasi dengan dokter dibutuhkan agar penderita diabetes memperoleh informasi mengenai evaluasi penggunaan obat-obatan, pemantauan kondisi kesehatan, hingga penilaian risiko komplikasi.
Menurut dia, pasien dengan risiko komplikasi rendah diperbolehkan berpuasa dan pasien berisiko menengah boleh berpuasa dengan sejumlah catatan.
Baca juga : Ini yang Harus Dipahami Penderita Diabetes Sebelum Mencoba Pengobatan Herbal
Sedangkan pasien berisiko tinggi dan sangat tinggi dianjurkan untuk tidak berpuasa sama sekali.
"Biasanya, kalau risikonya sangat tinggi tidak disarankan berpuasa atau intermittent fasting. Apalagi bagi yang kondisi diabetesnya belum terkontrol," kata Martha.
Martha mengatakan, pasien dengan risiko rendah dan menengah diperbolehkan berpuasa dengan pemantauan dokter.
Baca juga : Waktu Makan Malam Penting Bagi Pasien Diabetes untuk Cegah Gangguan Tidur
Dalam hal ini, dokter akan mengevaluasi penggunaan obat-obatan (perubahan jadwal dan dosis), memantau hasil pemeriksaan kadar gula darah, serta membantu perencanaan pola makan sesuai kebutuhan pasien.
Menurut Martha, penderita diabetes disarankan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, makanan kaya serat seperti buah dan sayuran, dan makanan yang tidak mengandung lemak jenuh tinggi.
Pasien diabetes disarankan menghindari makanan atau minuman berkadar gula tinggi serta minuman berkafein.
"Kalau di fasilitas kesehatannya ada dokter gizi nanti akan diberikan saran atau nasihat tentang apa saja makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi," pungkas Martha. (Ant/Z-1)
Sebuah penelitian menyebut promosi kesehatan yang menekankan pada manajemen stres dapat memberikan dampak nyata bagi pasien diabetes melitus (DM).
Penelitian di India ungkap, mangga bisa aman untuk penderita diabetes tipe 2 jika dikonsumsi terkontrol. Simak manfaat, riset, dan tips aman makannya.
Jika diabetes menyerang di usia muda, tubuh akan terpapar kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu panjang, sehingga risiko komplikasi seperti penyakit jantung, stroke dan lainnya meningkat
Banyak yang bertanya, “Jika orang tua saya menderita diabetes, apakah saya juga akan mengalaminya?” Jawabannya: belum tentu.
Penelitian menunjukkan, orang yang mengonsumsi natrium tinggi berisiko 19% lebih besar terkena penyakit kardiovaskular dibanding yang membatasi asupan garam
Asam jawa tak hanya bumbu dapur khas Nusantara, tapi juga kaya manfaat kesehatan. Pelajari 5 manfaat asam jawa berikut.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto disebut-sebut menjalani tirakat dengan berpuasa tiga hari tiga malam di dalam Rumah Tahanan (Rutan) KPK.
Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama pada bulan Dzulhijjah.
Puasa mendorong tubuh untuk membersihkan sel-sel yang rusak, yang dapat memperlambat proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup.
Puasa enam hari Syawal harus berurutan atau boleh terpisah, hukum membatalkan puasa Syawal, dan saat silaturahmi sebaiknya melanjutkan puasa Syawal atau boleh dibatalkan.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Sebuah studi terbaru di Annals of Internal Medicine menemukan bahwa metode puasa intermiten 4:3 mampu menghasilkan penurunan berat badan yang sedikit lebih signifikan dalam 12 bulan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved