Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
DOKTER anak subspesialis neonatologi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Rosalina Dewi Roeslani, berpendapat menyusui cukup dilakukan selama 15-30 menit untuk satu sisi payudara karena bila sampai 1 jam artinya menyusui belum efektif.
"Jangan sampai 1 jam, itu artinya bayinya tidur-tidur, artinya menyusui belum efektif," ujar Rosalina, dikutip Senin (19/2).
Menurut Rosalina, di lima menit pertama menyusui, komponen zat gizi yang dikeluarkan melalui ASI untuk bayi adalah karbohidrat dan protein. Sementara lemak yang dapat membuat bayi merasa kenyang baru keluar pada lima menit terakhir atau menit ke-15.
Baca juga : Ini Alasan Bayi yang Lahir Caesar Harus Segera Diberi ASI
"Jadi, kalau (payudara) kiri baru keluar protein, karbohidrat, pindahin ke (payudara) kanan dapat protein dan karbohidrat lagi, lemaknya tidak dapat. Anaknya menangis terus lapar," kata Rosalina.
Para ibu, imbuh dia, juga harus memastikan satu sisi payudaranya kosong sebelum berpindah ke sisi lainnya, yang ditandai mengempis dari yang semula kencang. Namun, biasanya bayi merasa cukup menyusu dari satu sisi payudara dalam sekali menyusu.
"Bayinya masih mau (bisa pindah ke sisi payudara lain). Biasanya bayi-bayi satu payudara cukup, sekali menyusui," kata Rosalina.
Baca juga : Persiapan Kehamilan yang Baik Bisa Cegah Bayi Lahir Prematur
Rosalina mengingatkan menyusui merupakan proses belajar, khususnya bagi perempuan yang baru pertama kali mengalaminya.
Ada berbagai hal yang berperan dalam kesuksesan seorang ibu memberikan ASI pada bayi termasuk cara pemberiannya. Cara memberikan ASI yang benar bisa membantu berat badan bayi bertambah.
"Dalam 3 bulan pertama, dalam sebulannya bisa naik 1 kilogram. Kalau cara pemberian ASI-nya benar," kata Rosalina.
Baca juga : Tanpa Dibius, Anak Gaza Jalani Operasi dengan Membaca Al-Quran
Berbicara berat badan normal, bayi pada lima hari pertama sejak kelahirannya memiliki bobot 10% lebih rendah dibandingkan saat lahir.
Rosalina mencontohkan, bila seorang bayi lahir dengan berat 3 kilogram, maka saat dia berusia lima hari, bobotnya menjadi 2,7 kilogram.
Tetapi, pada hari ketujuh, dia harus kembali ke berat lahir dan selanjutnya berat badannya diharapkan naik sesuai grafik berat badan.
Baca juga : Gaza Malam Ini Seperti Kota Mati, 1.385 Syahid dan 6.229 Terluka
"Kalau dia belum balik ke berat lahir, itu adalah PR (pekerjaan rumah) untuk kita, bagaimana cara menyusui yang benar sehingga berat badannya sesuai dengan grafik berat badan," pungkas Rosalina. (Ant/Z-1)
Peran dominan ibu penting diterapkan terutama bagi anak yang diasuh dalam lingkup keluarga lebih besar melibatkan nenek, kakek, atau pengasuh lainnya.
Program pemeriksaan kesehatan gratis sebaiknya menjangkau anak usia sekolah yang bersekolah maupun tidak bersekolah di wilayah perkotaan sampai daerah terpencil.
Masih maraknya kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu anak dan balita oleh masyarakat diperkuat oleh sejumlah riset dan penelitian yang dilakukan kalangan akademisi.
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Roblox merupakan platform gim daring yang memungkinkan pengguna, termasuk anak-anak, untuk memainkan dan membuat gim sendiri.
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
Karena hormon oksitosin berpengaruh terhadap produksi ASI, ibu perlu merasa nyaman, diterima, dan didukung secara emosional, terutama pada masa menyusui.
Faktor bioaktif dalam ASI itu bukan nilai nutrisi, bukan lemaknya, bukan proteinnya, tapi faktor yang dapat membantu kematangan usus dan sel-sel kekebalan.
Penggunaan ASI booster itu tetap harus ada indikasi medis.
Menyusui adalah salah satu solusi alami yang ramah lingkungan, karena mengurangi ketergantungan terhadap susu formula dan juga kemasan plastik.
Konseling laktasi perlu melibatkan semua anggota keluarga dan tidak membebankan pemberian air susu ibu (ASI) hanya pada ibu saja .
Konselor Laktasi dari Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya, dr. Nia Wulan Sari, menegaskan bahwa masalah tongue tie dan lip tie pada bayi tidak selalu memerlukan tindakan medis
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved