Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan Siklon Tropis Anggrek berpotensi meningkat menjadi kategori dua yang dapat menyebabkan potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia.
"Diperkirakan Siklon Tropis Anggrek meningkat dari kategori satu menjadi kategori dua dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah selatan," kata Deputi Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Rabu (17/1).
Siklon Tropis Anggrek saat ini terpantau berada di Samudera Hindia, di sebelah barat Bengkulu. Gelombang laut di sekitarnya, yakni Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, dan perairan selatan Banten hingga Jawa Tengah, sudah berada di kisaran 1,25 meter hingga 2,5 meter.
Baca juga: Batam Banjir setelah Hujan Deras
Sementara gelombang yang lebih tinggi, yakni di kisaran 2,5 meter hingga 4 meter, berpotensi terjadi di perairan Kepulauan Mentawai hingga Lampung dan bagian selatan Banten.
Sebelumnya, BMKG melalui Tropical Cyclone Warning Center Jakarta mengidentifikasi Siklon Tropis Anggrek terbentuk di sekitar Samudra Hindia sebelah Barat Daya Bengkulu pada Selasa.
Baca juga: Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi Mengintai Indonesia Hingga Februari 2024
Guswanto mengatakan pula bahwa Siklon Tropis Anggrek tumbuh di area tanggung jawab TCWC Jakarta, sehingga sesuai dengan peraturan internasional yang berlaku, siklon tropis tersebut diberikan nama yang dikeluarkan oleh TCWC Jakarta. (Ant/Z-11)
Gelombang tinggi juga masih berlangsung di perairan selatan Jawa Tengah mencapai 2,5-4 meter, sedangkan di perairan utara setinggi 0,5-1,25 meter.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, serta hujan disertai petir.
Berdasarkan catatan BPBD Kendal ancaman banjir rob masih menjadi momok bagi ribuan keluarga di Kabupaten Kendal, setidaknya ada 7 desa/kelurahan di 3 kecamatan.
38 kota besar di Indonesia akan mengalami potensi hujan ringan, hujan sedang, hujan disertai dengan petir, berawan, dan berawan tebal yang akan melanda
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Selasa 1 Juli 2025.
Bibit Siklon Tropis 98W diperkirakan masih terpantau di Samudra Pasifik Timur Filipina yang mana sistem ini membentuk daerah penambatan kecepatan angin atau konvergensi
Gelombang tinggi juga masih berlangsung di perairan selatan Jawa Tengah mencapai 2,5-4 meter, sedangkan di perairan utara setinggi 0,5-1,25 meter.
Pada pagi-siang cuaca di Jawa Tengah umumnya cerah dan berawan, namun memasuki sore hingga awal malam hujan ringan-sedang mulai turun di sejumlah daerah.
Waspadai gelombang tinggi di perairan selatan, karena berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
DINAS Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta meniadakan layanan angkutan kapal menuju Kepulauan Seribu pada Selasa, 1 Juli 2025 karena terdapat risiko gelombang tinggi.
Cuaca ekstrem kembali berpotensi di tujuh daerah di Jawa Tengah yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Wonosobo dan Bumiayu.
Gelombang tinggi di perairan Jawa Tengah juga menjadi ancaman serius terhadap kegiatan pelayaran karena cukup berisiko tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved