Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENJADI seorang ibu merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh Raudatun Nasifah (20) mengingat kini usia kandungannya sudah memasuki usia ke tujuh bulan.
Syifa, panggilan akrabnya mengaku perasaannya campur aduk selama menjalani hari-hari mengandung, terutama ketika semakin dekat untuk menjadi seorang ibu.
Beragam persiapan dilakukan oleh Syifa dan suami, seperti mempersiapkan nama, mempersiapkan perlengkapan-perlengkapan bayi dan lain-lain.
Baca juga: Semua Obat JKN untuk Pasien Kanker Harus Dijamin, Berapapun Stadiumnya
Namun, bagi Syifa salah satu persiapan yang tidak boleh dilupakan dan menjadi sangat penting adalah memastikan dirinya terdaftar sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Menurut Syifa, Program JKN menjadi harapan untuk dapat merasakan pelayanan kesehatan melahirkan sang buah hati tanpa biaya.
“Karena dapat informasi juga dari bidan dan dokter kalau BPJS Kesehatan bisa menanggung biaya lahiran juga baik normal maupun bedah sesar di rumah sakit. Jadi menurut saya sangat penting untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan supaya nanti bisa merasakan lahiran tanpa mengeluarkan biaya,” ujar Syifa.
Selain atas informasi dari tenaga kesehatan sebagaimana disebutkannya, Syifa mengaku salah satu yang sangat meyakinkan agar dirinya harus terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan adalah karena cerita sang ibu yang juga pernah menggunakan penjaminan dari BPJS Kesehatan untuk melahirkan sang adik.
Baca juga: Dirut BPJS Kesehatan Beberkan Inovasi Digital Program JKN di Forum AeHIN 2023
“Cerita ibu menjadi sumber infromasi yang paling dekat dengan saya dan paling berkaitan dengan saya. Selain karena saya menyaksikan sendiri bagaimana ibu saya melahirkan dan kemudian biayanya dijamin oleh BPJS Kesehatan, ibu saya dan saya sendiri memang beberapa kali pernah menggunakan kepesertaan saya sebagai peserta JKN untuk berobat ke puskesmas maupun ke rumah sakit seperti untuk USG maupun pemeriksaan kesehatan lainnya,” sambungnya.
Bagi Syifa, pengalaman manis dan pelayanan yang ramah oleh petugas di fasilitas kesehatan membuatnya semakin yakin bahwa pelayanan sebagai peserta JKN sangat mudah dan tidak mendapatkan diskriminasi.
“Pelayanannya itu sangat mudah dan ramah, sekarang kita bisa pakai KTP saja untuk berobat, tidak perlu lagi bawa berkas fotokopi berlembar-lembar untuk sekedar periksa ke faskes kita. Dulu waktu ibu saya melahirkan adik saya, pelayanan yang diberikan benar-benar memudahkan dan memanjakan, dalam artian tidak membuat kita merasa dibedakan atau dikucilkan karena menggunakan jaminan dari BPJS Kesehatan,” ujarnya lagi.
Kini, Syifa dan keluarga terdaftar sebagai peserta Program JKN pada segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Terkait hal tersebut, Syifa sangat bersyukur karena selain bisa merasakan pelayanan kesehatan gratis, iuran bulanannya pun gratis karena telah ditanggung oleh pemerintah pusat dan daerah.
Baca juga:: BPJS Kesehatan Pastikan Beri Jaminan Peserta yang Terkena Cacar Monyet
“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih karena selama ini saya bisa merasakan berobat gratis dengan biaya iuran bulanan yang juga gratis. Rasanya sampai bingung saya menjelaskan bagaimana bahasa dan perasaan saya. Pokoknya merasa sangat beruntung karena sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan, dan lebih beruntung karena iurannya juga dibiayai pemerintah,” jelas Syifa.
Syifa juga menyebut bahwa nanti dirinya pasti akan sesegera mungkin mendaftarkan buah hatinya ketika sudah lahir. Baginya sangat penting agar sang buah hati terdaftar sebagai peserta JKN sejak dini mungkin.
“Kalau boleh dari sebelum lahir pasti saya daftarkan sekarang, tapi kan sekarang kebijakannya nanti didaftarkan setelah lahir saja. Pasti nanti langsung kita daftarkan, kalau tidak salah kemarin saat di RS juga sudah diinfokan bahwa nanti pendaftaran bayi sebagai peserta BPJS Kesehatan juga bisa dibantu oleh petugas yang ada di RS itu sendiri. Semuanya serba mudah dan dekat, ditambah juga prosesnya cepat dan setara bagi seluruh jenis peserta,” tutup Syifa (RO/S-4)
Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene menyebut banyak pasien diminta meninggalkan rumah sakit masih dengan selang di hidung untuk makan.
BPJS Kesehatan tegaskan tidak ada pembatasan pelayanan dalam penanganan Demam Berdarah Dengue dalam program JKN.
Kerja sama yang akan dibangun antara BPJS Kesehatan dan Kemenkum ini juga dapat mendukung perluasan cakupan kepesertaan Program JKN.
BPJS Kesehatan kembali menghadirkan Posko Mudik 2025 untuk mendukung kenyamanan dan kesehatan para pemudik JKN maupun masyarakat umum.
Dalam sambutannya, Joko Widodo mengungkapkan perubahan drastis BPJS Kesehatan dalam menyelenggarakan Program JKN sejak awal kepemimpinannya.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
BPJS Kesehatan terus menunjukkan komitmennya dalam menjamin keberlangsungan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui sistem pembiayaan layanan kesehatan
MENTERI Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan kesiapan sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) untuk peserta BPJS Kesehatan.
BPJS Kesehatan memastikan bahwa seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tetap bisa mengakses pelayanan, baik layanan administrasi kepesertaan JKN maupun layanan kesehatan
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menegaskan BPJS Kesehatan tidak akan gagal bayar di tahun 2025.
JKN menjadi asa bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam mengakses pelayanan di fasiltas kesehatan.
Pemerintah memastikan seluruh calon jemaah haji reguler dan petugas haji terlindungi oleh Jaminan Kesehatan Nasional
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved