Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Saat mendengar kata makanan khas Jerman, mungkin sebagian dari kita langsung mengaitkannya dengan daging.
Korelasi ini tidak salah mengingat Jerman dikenal dengan birnya yang nikmat dikonsumsi berbarengan dengan ayam, babi, dan daging lainnya.
Dulu, makanan tradisional Jerman dikenal membosankan karena hambar dan kurangnya variasi. Namun, berkat hubungan yang erat dengan Perancis dan Itali, pengetahuan warga Jerman soal bumbu sampai cara memasak akhirnya bertambah.
Kebanyakan masakan mereka punya ciri khas yang simpel, yaitu ‘mengenyangkan’ dan memakai bahan utama daging. Meski lekat dengan santapan berdaging, Jerman sebenarnya punya banyak makanan vegetarian.
Makanan vegetarian Jerman sudah tercipta sejak bertahun-tahun yang lalu dan sampai sekarang kerap jadi menu favorit di berbagai restoran dan perayaan spesial.
Agar pengetahuanmu bertambah, berikut ini tersedia sejumlah makanan khas Jerman yang cocok untuk vegetarian beserta sejarahnya.
Baca juga: 8 Makanan Khas China Ini Punya Makna Unik, Mi Nggak Melulu Soal Panjang Umur
Hidangan utama ini terbentuk dari gabungan pasta kecil (spätzle), keju emmental, serta taburan bawang goreng. Santapan ini mirip dengan mac and cheese karena volume kejunya melimpah dan metode memasaknya dengan cara dipanggang.
Spätzle bisa dikatakan sebagai makanan kebanggaan warga Swabia, salah satu wilayah di Jerman. Bahkan, penulis Josef Eberle yang berasal dari daerah itu sampai menyebut spätzle sebagai dasar dari masakan, cahaya dari Jerman, serta alpha dan omega dari masakan Swabia.
Seperti halnya warga Indonesia yang terbiasa makan nasi, warga Swabia sudah sering menyantap mac and cheese ala Jerman itu. Spätzle sendiri berasal dari kata Jerman “spatzen”, yang artinya burung pipit.
Ada tiga kemungkinan kenapa hidangan yang sudah dibuat sejak tahun 1725 ini dinamai “burung pipit”. Sebelum ada alat khusus, warga biasanya menggunakkan tangan untuk membuat adonan pasta.
Cara mereka meletakkan adonan itu mirip seperti sedang memegang burung pipit. Spätzle juga bisa terinspirasi dari cara membentuk adonannya yang memakai dua sendok kecil.
Adonan yang dihasilkan berbentuk oval dan tampak seperti tubuh burung pipit. Kemungkinan terakhir adalah warga Jerman terinspirasi dari kata Italia “spezzato” yang berarti potongan kecil.
Makanan khas Jerman ini cocok dikonsumsi sembari minum bir atau menyantap salad.
Käsespätzle umumnya dihidangkan saat perayaan Natal bersama keluarga atau saat makan siang bersama pada hari libur.
Pasta kecil itu juga kerap disebut knöpfle yang bermakna kancing kecil. Namun, bentuknya bola kecil. Berbeda dengan spätzle yang ukurannya lebih panjang.
Baca juga: 16 Makanan Khas Bali yang Lezat dan Bikin Ngiler, Rugi Banget kalau Nggak Coba!
Tidak hanya cinta daging, warga Jerman ternyata juga suka menyantap asparagus, lo! Apalagi saat musim semi tiba, warga Jerman langsung berbondong-bondong membeli asparagus di pasar.
Sang “emas putih” itu bahkan sudah dikonsumsi sebanyak 125.000 ton setiap tahunnya dan punya musim khusus bernama musim asparagus putih (spargelzeit). Sayuran itu biasa diolah dalam bentuk sup yang dalam bahasa Jerman disebut spargelsuppe.
Umumnya, warga menghaluskan asparagus terlebih dahulu lalu ditambah dengan kaldu dan sedikit krim untuk menambah cita rasa makanan khas Jerman ini. Kepala dari batangnya dimasukkan paling akhir.
Asparagus awalnya diperkenalkan oleh Kekaisaran Romawi saat mereka berusaha menaklukkan Jerman. Permintaan asparagus meningkat hingga akhirnya kawasan Rheinland di Jerman Barat dipakai untuk menanam sayuran itu.
Setelah Kekaisaran Romawi runtuh, industri asparagus seakan menghilang dan baru diperkenalkan kembali pada abad 16. Sayuran itu lebih sering digunakan sebagai obat, namun, perlahan-lahan, asparagus dijadikan bahan makanan.
Mengapa warna asparagus itu sangat putih? Konon katanya, ada hujan es lebat yang merusak panen asparagus. Alhasil, warga terpaksa makan bagian yang tumbuh di bawah tanah.
Ternyata rasanya lebih lembut dan manis dibandingkan asparagus biasa. Sayuran ini juga pernah dianggap mewah karena hanya tersedia untuk kalangan bangsawan saja hingga dijuluki “emas putih” (das Weißgold).
Baca juga: 12 Makanan Khas Jawa Tengah yang Paling Terkenal, Wajib Dicoba dan Bisa Jadi Oleh-Oleh
Makanan pendamping yang satu ini bentuknya mirip dengan pancake yang terkenal di Amerika Serikat atau bakwan di Indonesia. Kartofelpuffer memakai bahan kentang parut, telur, serta tepung yang digoreng di atas panci.
Pancake kentang ini jadi camilan favorit di hari Natal dan biasanya dilengkapi dengan saus apel atau krim asam.
Kentang sebenarnya sudah ada sejak 200 tahun yang lalu di Jerman. Tapi, karena dikira sayuran tak bernutrisi, kentang akhirnya diabaikan.
Semua itu berubah saat Raja Friedrich dari Prussia bertekad ingin mengatasi kelaparan dengan mengedukasi warga soal budidaya tanaman kentang. Ia sampai mengeluarkan dekrit kartoffelbefhl atau kentang.
Perjuangannya itu membuahkan hasil pada tahun 1780. Warga yang awalnya skeptis, akhirnya mengonsumsi kentang sebagai makanan pokok.
Sejak saat itu, terciptalah berbagai macam makanan khas Jerman berbahan dasar kentang, termasuk kartofelpuffer.
Adapun nama makanan ini pertama kali muncul dalam media cetak sekitar tahun 1877.
Kartofelpuffer punya banyak sebutan tergantung daerahnya, seperti reibekuchen dan kartoffelpfannkuchen. Penduduk Bavaria umumnya memakan kartofelpuffer dengan fermentasi kol.
Bakwan kentang ini juga dijadikan nama hari di daerah Rhine, tepatnya di sekitar kota Koln.
Reibekuchentag atau hari pancake kentang selalu dipakai untuk mendeskripsikan ‘hari tanpa daging’.
Baca juga: Ini 5 Makanan Khas Negara ASEAN yang Populer di Dunia
Masing-masing negara punya sayuran fermentasinya sendiri, termasuk Jerman. Korea yang terkenal dengan kimchinya dan Jerman dengan sauerkraut.
Bisa dikatakan kalau fermentasi kol itu adalah salah satu makanan khas Jerman terpopuler yang sehat dan bagus untuk menjaga kesehatan pencernaan. Sauerkraut cocok ditambahkan ke sandwich atau salad.
Meski berasal dari Jerman, sauerkraut pertama kali diperkenalkan oleh Kekaisaran Mongol pada pertengahan abad ke-13. Genghis Khan saat itu ingin memperluas kekuasaannya sampai ke Eropa.
Prajurit Mongol disebut membawa kubis yang difermentasi dalam cuka anggur beras ke Jerman. Warga lalu mengadopsi metode fermentasi itu agar bisa bertahan hidup selama perang berlangsung.
Namun, karena kekurangan cuka beras, mereka memilih laktosa sebagai alternatif. Karena itulah, tercipta fermentasi kol bernama sauerkraut.
Sauerkraut terbentuk dari dua kata, yaitu sauer dan kraut. Sauer berarti asam, sedangkan kraut berasal dari bahasa Jerman Kuno krut yang artinya kol.
Santapan sehat ini wajib dimakan saat Tahun Baru agar kekayaan dan keberuntungan bertambah sebanyak lembaran kol yang ada dalam sauerkraut.
Baca juga: Bahan untuk Membuat Mi Gomak Nyemek Khas Medan
Lebih dikenal sebagai pretzel, brezel adalah camilan yang berciri khas lembut dan bentuknya seperti hati atau ikatan tali. Jajanan ini mudah ditemukan, tapi, popularitasnya meningkat drastis saat Oktoberfest berlangsung.
Selain bir, perayaan itu juga dimeriahkan dengan kehadiran brezel. Bentuknya pas untuk mengenang ikatan suci antara Pangeran Ludwig dan Putri Therese Saxe-Hildburghausen di tahun 1810.
Warga Jerman, terutama Bavaria, biasa menyantapnya dengan selai stroberi, sup, dan yang lainnya.
Ada banyak kisah asal muasal brezel, namun, yang paling terkenal yakni kisah seorang pendeta Italia yang membagikan pretzel lembut kecil pada anak-anak. Roti itu dinamai pretiola atau hadiah kecil untuk mereka yang berhasil menghafal doa yang sudah diajarkan.
Bentuk ikatannya berasal dari gestur anak kecil yang melipat kedua tangannya saat sedang berdoa. Nama brezel terinspirasi dari bahasa Latin bracellae yang berarti tangan kecil.
Sejak abad 17, makanan khas Jerman itu dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran. Banyak anak-anak memakai kalung brezel saat Tahun Baru dengan harapan memperoleh kesejahteraan di tahun selanjutnya.
Baca juga: Oleh-Oleh Khas Malang yang Wajib Anda Bawa Pulang
Walau identik dengan daging, ada banyak makanan khas Jerman yang ramah untuk vegetarian, entah itu makanan utama, pendamping, maupun camilan.
Mereka juga memiliki sejarah yang menarik dan bahkan ada yang bukan sepenuhnya berasal dari Jerman.
Dari antara beberapa makanan khas Jerman di atas, mana yang paling membuatmu tertarik untuk mencobanya?
Secara statistik sebenarnya Jerman dapat tampil dominan pada pertandingan ini dengan 56% penguasaan bola dan melepaskan 20 tendangan, namun Prancis dapat tampil lebih efektif.
Aset eksternal bersih Jepang pada akhir 2024 meningkat hampir 13% menjadi 533,5 triliun yen, atau lebih dari US$3,7 triliun. Sementara Jerman memiliki 569,6 triliun yen.
Penemuan fosil sikada Eoplatypleura messelensis berusia 47 juta tahun di Jerman ungkap evolusi awal serangga penyanyi.
Di perempat final, Zverev akan berhadapan dengan petenis Belanda Tallon Griekspoor.
JERMAN mencapai semifinal UEFA Nations League untuk pertama kalinya setelah pertandingan perempat final yang menegangkan di Dortmund.
Negara-negara anggota UE akan melanjutkan dukungan politik dan militer mereka untuk Ukraina.
Beberapa vegetarian juga menghindari produk sampingan hewani lainnya, seperti susu, telur, atau madu, meskipun ini tergantung pada jenis diet vegetarian yang diikuti.
Ini lima restoran terbaik di Jakarta yang menawarkan hidangan vegetarian.
5 resep sederhana dan praktis, namun lezat dan cocok untuk berbagai jenis vegetarian.
Vegetarianisme hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari lacto-vegetarian yang masih mengonsumsi produk susu hingga flexitarian yang lebih fleksibel.
Hari Vegetarian Sedunia menjadi waktu yang tepat untuk menyoroti fakta dan mitos tentang gaya hidup vegetarian.
Vegetarian perlu menjaga asupan protein untuk mendukung fungsi tubuh seperti pembentukan otot dan pemulihan jaringan. Lima alternatif makanan nabati kaya protein.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved