Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
YAYASAN Kanker Anak Indonesia (YKAI) bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyelenggarakan High Tea Gathering dalam rangka memperkenalkan sekaligus meresmikan program ‘Humanity in Harmony’ di Jakarta, baru-baru ini atau Sabtu (28/10).
Kegiatan High Tea Gathering disaksikan bersama tamu undangan para filantropis, donatur dan pemerhati kesehatan anak utamanya anak-anak pejuang kanker di Indonesia.
Jumlah anak pejuang kanker meningkat setiap tahunnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui International Agency for Research on Cancer (IARC) memperkirakan 8.677 anak Indonesia usia 0-14 tahun menderita kanker pada tahun 2020. Angka ini merupakan angka kasus kanker terbesar di antara negara-negara se-Asia Tenggara.
Baca juga: Ini Gejala Kanker pada Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua
Berdasarkan catatan terkini dari delapan rumah sakit yang berlokasi di Jakarta, Lampung, Surakarta, Yogyakarta dan Palembang serta beberapa daerah rural, dilaporkan total 7.000 kasus kanker anak berada dalam perawatan komunitas YKAI.
Akomodasi Rumah Rawat yang didedikasikan khusus berlokasi dalam radius sekitar yang terjangkau oleh fasilitas Rumah Sakit Kanker Dharmais rata-rata hanya memiliki 10 hingga 15 tempat tidur per lokasi.
Program Humanity in Harmony’.
Jumlah ini tidak cukup untuk mengakomodasi pasien yang membutuhkan perawatan sementara selama masa pengobatan, kemoterapi dan rehabilitasi selama mereka bersama YKAI. Memahami hal tersebut, YKAI mengadakan program ‘Humanity in Harmony’.
‘Humanity in Harmony’ ini merupakan inisiatif program kami, Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI), dengan misi utama untuk pembangunan HOSPICE, yakni Rumah Paliatif bagi anak-anak penderita dan pejuang kanker dari keluarga prasejahtera stadium lanjut, tempat di mana akan diberikan akomodasi dan fasilitas yang akan mengoptimalkan kualitas hidup anak-anak pejuang kanker stadium lanjut ini,”’ ujar Sallyana Sorongan, Ketua Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI) dalam keterangan pers, Senin (30/10).,
Baca juga: Kanker Juga Bisa Jangkiti Anak-Anak
Dalam rangka memperingati ‘Hari Kesehatan Nasional’ yang jatuh pada tanggal 12 November 2023 nanti, YKAI akan menggelar Konser Amal yang bertajuk ‘Symphony for Life’ sebagai acara penggalangan dana untuk menunjukkan inisiatif YKAI dalam membangun fasilitas HOSPICE dan Rumah Paliatif guna membantu anak-anak ‘Pejuang Kanker’ dalam memberikan pengalaman hidup yang lebih baik serta memulihkan Senyum Sehat mereka – melalui protokol perawatan dan pemulihan yang berkelanjutan.
Didukung Pianis George Harliono
“Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional yang diperingati pada 12 November nanti, sebagai program perdana dari ‘Humanity in Harmony’ kami akan selenggarakan sebuah Konser Amal, pementasan Charity Gala Concert bertajuk ‘Symphony for Life’ pada tanggal 26 November 2023 didukung oleh George Harliono – pianis asal Inggris berdarah Indonesia bersama Jakarta Sinfonietta dengan Konduktor, Iswargia R. Sudarno di Aula Simfonia Jakarta,” lanjut Sallyana Sorongan.
George Harliono, pianis asal Inggris berdarah Indonesia pun menyambut dan mendukung secara penuh program ‘Humanity in Harmony’ tersebut.
“Saya sangat berbahagia dapat mendukung program ‘Humanity in Harmony’ dengan mempersembahkan Tchaikovski Nutcracker Suite dan Tchaikovsky Piano Concerto No. 1 dalam pementasan Charity Gala Concert ‘Symphony for Life’ nanti”, ujar George dari London.
Baca juga: Gaya Hidup Tingkatkan Kasus Kanker Usia Muda
Keyakinan inti YKAI adalah bahwa setiap anak penderita kanker berhak mendapatkan pengobatan dan perawatan yang layak.
Untuk mencapai tujuan ini, Yayasan telah menjalin hubungan kerja yang erat dengan beberapa rumah sakit spesialis kanker di Indonesia, dukungan donatur setia baik individu maupun korporasi, untuk melayani kebutuhan mendesak anak-anak ‘Pejuang Kanker’.
Selain itu, YKAI bermaksud untuk mengembangkan jaringan kemitraan rumah sakit untuk memperluas jangkauan dan cakupan.
“Visi Misi kami di YKAI ini menganut prinsip merangkul, mengayomi dan bersama kita kembalikan Senyum Sehat Anak Indonesia”, tutup Sallyana. (RO/S-4)
Putri Catherine dari Wales mengumumkan sedang menjalani kemoterapi pencegahan untuk mengobati kanker. Tapi apa itu kemoterapi pencegahan?
Berbicara kepada anak-anak tentang penyakit serius, seperti kanker bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Sistem kekebalan tubuh akan mengalami penurunan akibat pengobatan kanker yang berisiko pada risiko infeksi bakteri.
Sebuah petisi kepada Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS menyerukan larangan bahan kimia metilen klorida dalam proses dekafinasi kopi karena kekhawatiran terhadap kanker.
Selain faktor genetik, gaya hidup dan pola makan juga memiliki peran yang signifikan dalam risiko terkena kanker.
Sebuah analisis menemukan pola makan vegetarian, vegetarian lacto-ovo, atau vegan secara signifikan mengurangi risiko kematian dini akibat kanker, dan jantung.
Momen lebaran bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga kesempatan bagi anak-anak untuk belajar mengelola uang.
Artis, model, dan pembawa acara Dian Ayu Lestari membagikan tips liburan bersama anak-anak, termasuk memilih tempat yang cocok dan mempersiapkan peralatan penting.
Si kecil cenderung lebih mudah pilek dan batuk di musim hujan. Pengaruh cuaca pada perkembangan kuman menjadi salah satu penyebabnya.
Agar anak tidak stunting, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak jauh hari, bahkan sebelum masa kehamilan.
Sebagian orang tua melarang anak bermain hujan. Padahal, bermain di tengah hujan memberi sejumlah manfaat buat anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved