Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi anomali iklim, baik El Nino dari Samudera Pasifik dan Indian Dipole Ocean atau Dipol Samudra Hindia positif akan terus berlangsung hingga Maret 2024.
“Selain kekeringan yang melanda selama beberapa bulan terakhir, akan terjadi juga perubahan curah hujan yang bervariasi di masing-masing lokasi. Lalu akan terjadi kenaikan muka air laut yang akan meningkatkan bencana rob khususnya di pesisir,” ujar Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan di Jakarta pada Kamis (19/10).
Berdasarkan laporan dari Organisasi Meteorologi Dunia, sekitar 60% kerugian bencana di negara maju terjadi akibat perubahan iklim, namun dampak terhadap produk domestik bruto (PDB) negara tersebut hanya sekitar 0,1%. Kendati demikian, perubahan iklim itu lebih berdampak oleh kondisi di negara berkembang, sebab 7% dari bencana bisa menyebabkan kerugian hingga 5-30% terhadap PDB.
Baca juga: Lebih dari Tiga Ribu Titik Panas Terpantau di Sumatra, Terbanyak di Sumsel
Sedangkan bagi negara kepulauan, 20% dari bencana dapat berakibat kerugian hingga 50% terhadap PDB. Bagi beberapa negara, bahkan bisa mengakibatkan kerugian hingga 100% PDB.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengajak generasi muda berperan aktif dalam upaya melestarikan lingkungan dan menyelamatkan bumi dari perubahan iklim salah satunya dengan transisi energi.
Baca juga: ADB: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Stagnan di 2024
“Gaya hidup berkelanjutan harus kita jalankan dengan beralih ke energi terbarukan, memang transisi ini membutuhkan waktu tapi kondisi ini membutuhkan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim untuk mengurangi dampak bencana hidrometeorologi dan menurunkan emisi gas rumah kaca,” jelasnya dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 Senin (16/10).
Untuk menghadapi berbagai dinamika anomali iklim sebagai dampak dari pemanasan global, kolaborasi teknologi dan kearifan lokal (local wisdom) di Indonesia menjadi penting untuk meminimalisir adanya potensi bencana.
“Indonesia sendiri relatif memiliki kemampuan teknologi yang cukup baik, ditambah berbagai kearifan lokal budaya masyarakat yang dapat menghadapi perubahan iklim,” ungkapnya.
Terpisah, Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Hanif Faisal mengatakan anomali iklim yang ada harus membuat pusat dan daerah bersiap siaga dalam membangun ketahanan iklim guna khususnya mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap berulang pada satu wilayah.
“Kebakaran hutan biasanya berulang pada lahan yang sama seperti di Kalimantan Selatan, beberapa titik api selalu muncul di lokasi yang sama setiap musim kemarau. Sampai saat ini berbagai kajian dan inovasi bersama peneliti masih terus berlangsung untuk mencegah terjadi kebakaran khususnya di lokasi yang rawan terbakar setiap tahunnya,” pungkasnya. (Dev/Z-7)
Fenomena Hujan Carnian atau Carnian Pluvial Episode (CPE) adalah sebuah peristiwa geologis yang terjadi sekitar 232 juta tahun lalu pada periode Trias Akhir
Lewat REDD+ dan GREEN for Riau ini, pemerintah bersama jajaran pemangku kepentingan akan bekerja sama dalam menekan dan menurunkan emisi karbon.
Penerapan sistem informasi berbasis teknologi seperti SSIINas ini dapat memberikan kemudahan bagi sektor industri untuk melaporkan data emisinya secara terintegrasi.
SKK Migas mencatat Indonesia memiliki cadangan gas terbukti sebesar 54,76 Trilliun Standard Cubic Feet (TSCF).
SEKITAR 18 juta kebun sawit di Indonesia saat ini dapat memproduksi palm oil mill effluent (POME) sekitar 910 ribu ton atau setara 36 juta tCO2eq emisi gas rumah kaca.
Indonesia tertinggal dalam mitigasi gas rumah kaca (GRK) kendaraan bermotor. Ketertinggalan itu mencakup tidak diaturnya standar karbon kendaraan dan elektrifikasi kendaraan bermotor.
BMKG memprakirakan hujan lebat hingga sangat lebat akan melanda beberapa wilayah Indonesia pada Sabtu, 16 Agustus 2025.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
BMKG kini menempatkan diri sebagai lembaga strategis berbasis sains dan teknologi yang menjadi salah satu ujung tombak pembangunan dan kebijakan nasional.
Warga DKI Jakarta hari ini, Kamis 14 Agustus 2025, bisa menyiapkan agenda luar ruang tanpa khawatir hujan.
Berdasarkan BMKG, gempa bumi tektonik magnitudo 4.7 terjadi Rabu (13/8) sekitar pukul 08.32 WIB terletak di koordinat 7.66 LS dan 107.15 BT.
BMKG melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahap ketiga di Provinsi Riau untuk upaya preventif memperpanjang masa tanggap darurat karhutla
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved