Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
FENOMENA Hujan Carnian atau Carnian Pluvial Episode (CPE) adalah sebuah peristiwa geologis yang terjadi sekitar 232 juta tahun lalu pada periode Trias Akhir. Selama kurang lebih dua juta tahun, Bumi mengalami peningkatan curah hujan yang ekstrem secara global, mengubah iklim dari kondisi gersang menjadi lembap dan hangat.
Para ilmuwan meyakini bahwa penyebab utama dari perubahan iklim besar-besaran ini adalah aktivitas vulkanik masif di wilayah yang kini dikenal sebagai Wrangellia — bagian dari Alaska dan British Columbia. Letusan besar dari wilayah ini melepaskan hingga 5.000 gigaton karbon dioksida ke atmosfer.
Lonjakan gas rumah kaca ini memicu efek rumah kaca ekstrem yang mempercepat siklus hidrologi. Akibatnya, curah hujan meningkat tajam dan berlangsung dalam waktu yang sangat panjang, menciptakan apa yang dikenal sebagai “hujan jutaan tahun.”
Fenomena hujan berkepanjangan ini menyebabkan kepunahan sekitar sepertiga spesies laut serta mengubah ekosistem darat secara signifikan. Namun, peristiwa ini juga menjadi pemicu munculnya dan berkembangnya spesies-spesies baru, seperti dinosaurus awal, kura-kura, buaya purba, hingga nenek moyang mamalia.
CPE sering dianggap sebagai titik balik evolusi karena memberikan kesempatan bagi organisme baru untuk berkembang di ekosistem yang berubah.
Jejak peristiwa ini ditemukan di berbagai lapisan sedimen di seluruh dunia. Perubahan komposisi kimia batuan, fosil tumbuhan tropis yang tersebar luas, serta pola isotop karbon yang tidak lazim menjadi bukti kuat adanya pergeseran iklim global yang drastis. Lapisan ini mencerminkan peningkatan curah hujan dan pelapukan intensif akibat kelembapan tinggi selama jutaan tahun.
Memahami peristiwa seperti Hujan Carnian membantu para ilmuwan melihat dampak jangka panjang dari perubahan iklim global — termasuk efek drastis terhadap keanekaragaman hayati. Hal ini menjadi relevan di era modern, ketika manusia tengah menghadapi perubahan iklim yang dipicu aktivitas industri. (Z-10)
Sumber:
Potensi hujan ringan hingga sedang diperkirakan terjadi di sebagian wilayah Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Kota Tangerang.
Direktorat Meteorologi Publik BMKG menyebut dalam sepekan ke depan, kombinasi gelombang atmosfer, yakni low fequency, Gelombang Kelvin, dan Rossby Ekuatorial cukup konsisten.
WILAYAH Indonesia saat ini memasuki pancaroba atau pola peralihan dari musim hujan ke fase awal musim kemarau. Sehingga jangan heran jika hujan masih mengguyur sejumlah daerah.
SELAMA musim pancaroba atau masa peralihan dari musim hujan ke fase awal musim kemarau, BMKG menyebut sejumlah wilayah di Indonesia masih akan diguyur hujan ringan hingga hujan lebat.
Saat ini, curan hujan di beberapa daerah masih tinggi, hujan masih rutin turun meskipun seharusnya cuaca sudah lebih cenderung ke karakteristik musim kemarau yang kering.
Cara Makhluk Hidup Menyesuaikan Lingkungan. Adaptasi makhluk hidup: Rahasia bertahan di lingkungan! Pelajari cara unik tumbuhan & hewan menyesuaikan diri demi kelangsungan hidup.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved