Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
STUDI pertama yang dilakukan secara komprehensif menunjukkan sebagian besar spesies yang hidup sekarang ini berasal dari beberapa kelompok yang mengalami diversifikasi cepat, dipicu oleh munculnya sifat baru atau adaptasi terhadap habitat baru. Proses inilah yang menjelaskan sebagian besar pembentukan makhluk hidup di planet ini, mulai dari tumbuhan berbunga hingga burung.
Ahli biologi evolusi asal Inggris, J.B.S. Haldane mengatakan bahwa, “makhluk ilahi tampaknya sangat menyukai kumbang,” menggambarkan kenyataan bahwa hubungan kekerabatan pada semua makhluk hidup di Bumi tidak merata. Ada cabang yang sangat banyak, tetapi ada juga yang bercabang jarang. Misalnya, lebih dari 40% serangga adalah kumbang, 60% burung adalah burung penyanyi, dan lebih dari 85% tumbuhan adalah tumbuhan berbunga.
Mengutip dari laman Sciencedaily, Dr. John J. Wiens dari University of Arizona menyatakan, “Di sini, kamu menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa kebanyakan spesies yang hidup memang tergolong dalam sejumlah radiasi yang cepat dan terbatas. Artinya, mereka membentuk kelompok dengan banyak spesies yang berevolusi dalam waktu yang relatif singkat.”
Wiens bersama Dr. Daniel Moon, asisten profesor di University of California, Riverside menganalisis distribusi kekayaan spesies dan tingkat diverifikasi di berbagai kelompok–seperti Filum, Kelas, dan Famili–di tumbuhan darat, serangga, vertebrata, hingga seluruh kehidupan dengan lebih dari 2 juta spesies di 2.545 famili. Hasilnya konsisten: dominasi spesies dipegang oleh kelompok kecil yang berkembang dengan sangat cepat.
Hasil penelitian ini dimuat dalam penelitian dengan judul “Rapid Radiations Underlie Most of the Known Diversity of Life” yang dipublikasikan di Frontiers in Ecology and Evolution. Di dalamnya dijelaskan bahwa para ilmuwan menggunakan kerangka kerja evolusi adaptif molekuler untuk menyelidiki seberapa banyak spesies Bumi yang berasal dari rapid radiations—periode evolusi sangat cepat dalam menggandakan spesies. Contoh rapid radiation adalah ketika burung grassquit menyebar ke Kepulauan Galápagos dan berevolusi menjadi kutilang Darwin atau ketika kemampuan terbang memicu diversifikasi kelelawar 50 juta tahun lalu.
Namun, ada satu hal yang dilupakan, yaitu bakteri. Meskipun hanya sekitar 10.000 bakteri yang diketahui secara ilmiah, estimasi sebenarnya bisa mencapai jutaan hingga triliunan spesies. Kondisi ini dikarenakan bakteri sudah ada sejak 3,5 miliar tahun lalu dan memiliki laju diversifikasi yang lambat, mereka bisa jadi menyumbang sebagian besar spesies Bumi. Peneliti mengingatkan bahwa temuan ini lebih berlaku untuk spesies yang dikenal saat ini.(Sciencedaily/Frontiers/Z-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved