Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Curah Hujan Masih Tinggi, BMKG Juanda Perpanjang Modifikasi Cuaca Hingga 11 Februari 2025

Faishol Taselan
27/12/2024 19:58
Curah Hujan Masih Tinggi, BMKG Juanda Perpanjang Modifikasi Cuaca Hingga 11 Februari 2025
ilustrasi(freepik)

 

CURAH hujan di sejumlah daerah di Jawa Timur (Jatim) dilaporkan masih sangat tinggi. Oleh karena itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya, Jawa Timur memperpanjang modifikasi cuaca hingga 11 Januari 2025.

Curah hujan masih sangat tinggi bahkan diperkirakan pada awal Februari masih terjadi, sehingga perlu langkah antisipasi salah satunya memperpanjang operasi kodifikasi cuaca,” kata Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan di Surabaya, Jumat (27/12).

Pihaknya memperkirakan curah hujan di Surabaya pada khususnya dan Jawa Timur pada umumnya akan tinggi sampai akhir bulan Desember 2024. Kondisi itu karena Surabaya sedang berada di puncak musim penghujan. 

Diprakirakan curah hujan yang tinggi itu juga akan berlangsung pada awal bulan Januari dan Februari 2025. Belum diketahui secara tepat berapa lama durasi hujannya. Namun begitu muncul di citra radar, BMKG Juanda baru bisa memberikan informasi estimasi waktunya sehingga bisa dimanfaatkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya dan dinas lainnya.

Biasanya, lanjut Taufiq, prediksi hujan muncul 60 menit sebelumnya di radar yang dimiliki BMKG Juanda. Oleh karena curah hujan yang tinggi, pemerintah provinsi Jawa Timur mengajukan perpanjangan operasi modifikasi cuaca sampai tanggal 11 Januari 2025.

Dalam pelaksanaannya, kata Taufiq, operasi ini akan berjalan jika semua informasi yang dikoordinasikan dengan dinas terkait sudah lengkap dan terpenuhi. 

“Seperti daerah mana yang masih hujan, yang tergenang, banjir, serta pengamatan pertumbuhan awan lewat citra radar dan satelit,” katanya.

BMKG Juanda akan membuat hujan jatuh sebelum masuk wilayah daratan atau jatuh di laut. Saat ini, Surabaya dan Sidoarjo masuk dalam kategori kawasan prioritas. Ia menjelaskan modifikasi cuaca bukan untuk meniadakan hujan, melainkan mengurangi intensitas curah hujan yang ekstrim sehingga menyebabkan bencana hidrometeorologi. Dalam prosesnya sebanyak 800 kilogram garam disemai ke awan menggunakan pesawat. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya