Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pegiat Lingkungan Sebut PSEL akan Kurangi Sampah di Bekasi

Media Indonesia
18/10/2023 16:15
Pegiat Lingkungan Sebut PSEL akan Kurangi Sampah di Bekasi
Sejumlah pemulung memindahkan limbah plastik yang sudah dipilah(Antara)

KETUA Umum Gerakan Untuk Lingkungan, Adrie Charviandi menilai penunjukan konsorsium  EEI-MHE-HDI-XHE sebagai pemenang tender dalam proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Kota Bekasi sudah tepat.

Baca juga: KLHK Akui Sulit Bangun Komitmen Produsen untuk Mengurangi Sampah

Menurutnya, situasi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu semakin memprihatinkan dan memunculkan kekhawatiran yang mendalam bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.

“Saat ini, TPA Sumur Batu tidak hanya sekadar tempat pembuangan sampah, tetapi juga menciptakan masalah serius,” ujar Adrie lewat keterangan yang diterima, Rabu (18/10).

Baca juga: Kebiasaan Kelola Sampah Harus Dimulai Sejak Kecil

Adrie yang juga mantan Dewan Daerah dan Manajer Kampanye dan Advokasi Walhi menambahkan, volume sampah yang terus bertambah tanpa terkendali dan kondisi infrastruktur yang tidak memadai di TPA Sumur Batu telah menjadikan tempat ini sebagai "bom waktu" yang bisa meledak kapan saja. Berbagai isu seperti pencemaran lingkungan, bau yang tak tertahankan, bahkan risiko kesehatan masyarakat, semakin meruncing.

“Krisis sampah ini bukan hanya tanggung jawab Pemerintah Kota Bekasi. Ini adalah tanggung jawab kita bersama sebagai warga Kota Bekasi. Kita perlu mendekati situasi ini dengan serius dan tanggap,” tandasnya.

Di sisi lain, menurutnya diperlukan reformasi mendalam dalam pengelolaan sampah Kota Bekasi. Langkah-langkah inovatif dan berkelanjutan harus diambil untuk mengurangi volume sampah dan menghindari penumpukan di TPA Sumur Batu.

Adrie menambahkan, teknologi pengolahan sampah modern dan ramah lingkungan harus menjadi fokus utama. Hal itu, kata Adrie termasuk pembangunan Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik dan metode pengolahan yang tidak mencemari lingkungan.

Menurut Adrie, Everbright Environment Investment (EEI) salah satu perusahaan konsorsium, adalah anak Perusahaan Everbright Environment, perusahaan terkemuka dan terdepan di dunia yang punya kapasitas dan kapabilitas, serta pengalaman panjang dalam mengelola sampah. Perusahaan itu, kata Adrie saat ini telah merancang dan menyelesaikan berbagai proyek pemrosesan limbah rumah tangga dengan total sebesar kurang lebih 157.200 ton/hari.

Sebagai perusahaan internasional, Everbright Environment telah berinvestasi di lebih dari 600 proyek lingkungan dengan total investasi melebihi 400 triliun rupiah.

"Proyek-proyek Everbright Environment melayani sekitar 120 juta penduduk di China daratan. Berdasarkan pengalaman dalam hal tersebut kita selayaknya bisa mempercayakan pembangunan PLTSA/PSEL ini kepada mereka,” imbuhnya.

Selain di Bekasi, masih kata Adrie, Everbright Environment bersama PT Jababeka Tbk juga berkomitmen penuh untuk membantu mewujudkan visi Indonesia dalam mencapai net zero emissions pada 2060 atau lebih cepat.

Berdasarkan pengalamannya menjadi peneliti di Indonesia Solid Waste Association (InSWA) Adrie juga berharap kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemilahan dan pengurangan sampah perlu ditingkatkan. Menurutnya, semua warga Kota Bekasi memiliki peran penting dalam mengatasi krisis ini.

“Mari bersatu untuk mengatasi krisis sampah ini dan melindungi masa depan lingkungan dan kesehatan masyarakat Kota Bekasi," pungkasnya. (P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik