Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PT Pos Indonesia (Persero) kembali menyalurkan Bantuan Sosial (Bansos) Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Penyaluran dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Aceh.
Executive General Manager Kantorpos KCU Banda Aceh Nur Zamaludin menjelaskan, pihaknya menjalin komunikasi dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait, untuk memastikan bansos tersalurkan tepat waktu dan tepat jumlah. Untuk wilayah Banda Aceh, Kantorpos juga menyalurkan bansos pangan berupa beras yang disalurkan kepada warga penerima sesuai data yang didapat dari Kemensos.
“Untuk memberikan pelayanan terbaik kami melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait, dalam hal ini untuk penyaluran bantuan tunai, kami berkoordinasi dengan Kementerian Sosial. Untuk bantuan pangan, kami ada tambahan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Pangan Provinsi, dan Dinas Pangan Kota/Kabupaten. Selain itu untuk mempersiapkan komoditinya kami berkoordinasi dengan Perum Bulog Banda Aceh. Kami meninjau langsung untuk memastikan beras ini super bagus,” ungkap Nur Zamaludin.
Baca juga: Penyaluran Door to Door Jadi Strategi Sukses Pos Indonesia Salurkan Bansos Sembako dan PKH
Koordinasi yang dilakukan sejak awal sebelum penyaluran bansos dimulai ini bertujuan agar proses distribusi bansos berjalan lancar tanpa kendala. Terlebih bantuan tersebut sangat dinantikan oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Koordinasi ini sangat menentukan kelancaran di titik penyaluran bantuan. Begitu juga bantuan tunai. Kami berkoordinasi dengan Dinas Sosial kapan jadwal penyaluran untuk penerima. Selain ada surat pemberitahuan yang sebelumnya kita berikan kepada para penerima, dan jadwal yang sudah kami terima. Sehingga kami bisa memberikan pelayanan yang lebih mudah, lebih dekat, dan lebih lancar,” ucapnya.
Pada penyaluran bansos kali ini, KCU Banda Aceh mendapat kuota penyaluran bansos PKH sebanyak 21 ribu KPM, dan bantuan pangan untuk 41 ribu KPM.
Baca juga:
“Total ada 521 ribu KPM dari penggabungan KPM bansos Sembako dan PKH serta KPM Bantuan pangan beras ,” kata Nur.
Menyalurkan kepada ratusan ribu penerima, Kantorpos menyiapkan sejumlah strategi penyaluran. “Pertama, kami akan memberikan surat pemberitahuan kepada para KPM. Kemudian, KPM akan datang ke lokasi penyaluran yang telah ditetapkan. Para KPM datang dengan membawa KTP. Kemudian, diverifikasi oleh petugas mencocokkan antara indentitas dan danom. Setelah dipastikan cocok, petugas akan menyalurkan bantuan. Lalu, untuk update penerima, petugas akan mengambil foto penerima sambil memegang uang tunai dan identitas diri sehingga tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat,” paparnya.
Selain mempersiapkan strategi penyaluran, Kantorpos KCU Banda Aceh menyesuaikan antara kuota penerima dengan petugas juru bayar yang akan ditugaskan.
Baca juga: Tiga Bulan ke Depan, Pemerintah Banjiri Beras Bansos ke Masyarakat
“Target kami sehari di angka 50-60 ribu KPM. Kami mempersiapkan beberapa titik bagi dan beberapa petugas juru bayar. Juru bayar kami membuat strategi rencana penyaluran di mana satu juru bayar menyalurkan untuk 400 KPM baik itu sembako, PKH, maupun bantuan pangan. Jadi misalnya kami menargetkan penyaluran 10 ribu, maka kami siapkan juru bayar 25 orang,” kata Nur.
Meski telah mempersiapkan perencanaan dan strategi penyaluran dengan matang, Nur mengakui tantangan pasti ada. Petugas juru bayar kerap harus berjibaku berpacu melawan waktu untuk menyalurkan bansos ke wilayah kepulauan.
“Tantangan kami adalah bagaimana kami bisa memberikan bantuan ini tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat tempat. Kami sangat concern dengan hal ini karena KPM sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah ini. Tantangan berikutnya kami harus bisa menyalurkan tepat waktu dan jumlah di area tertentu karena ada beberapa wilayah di area kepulauan,” tuturnya.
Dengan segala upaya maksimal yang telah dilakukan Pos Indonesia, Nur berharap pemerintah akan terus mempercayakan distribusi berbagai bantuan melalui Pos Indonesia.
“Kami berharap bantuan ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di tengah situasi seperti ini. PT Pos hadir untuk masyarakat. Ke depan, pemerintah semoga bisa memberikan kesempatan kembali kepada PT Pos untuk menyalurkan bantuan program pemerintah,” katanya.
Harapan yang sama juga dituturkan oleh Munajar, petugas juru bayar dari Kantorpos KCU Banda Aceh.
“Harapan kami, pemerintah pusat kalau bisa selamanya bantuan disalurkan melalui PT Pos karena kami siap menyalurkan. Kami siap menyalurkan bantuan kepada KPM baik bantuan uang tunai maupun beras, pangan, dan bantuan lainnya. Alhamdulillah pemerintah percaya kepada PT Pos untuk menyalurkan bantuan,” kata Munajar.
KPM Terbantu Dengan Metode Penyaluran Bansos Door to Door
Seperti kesuksesan penyaluran Bansos sebelumnya, Pos Indonesia menerapkan tiga metode penyaluran bansos, yaitu dibagikan di Kantorpos, komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah KPM (door to door) bagi lansia, disabilitas, maupun yang sedang sakit.
Pada penyaluran bansos di Aceh, petugas juru bayar door to door ke rumah sejumlah KPM.
“Pengambilan uang bantuan mudah. Sekarang makin mudah karena bantuan diantar ke rumah, saya tidak perlu keluar rumah,” kata Fatimah, KPM yang menerima bantuan di rumahnya.
Bansos dari Kemensos ini cukup membantu perekonomian Fatimah dan keluarga. Sehari-hari Fatimah hanya berjualan makanan siap saji. Penghasilannya tidak menentu. Sang suami pun hanya bekerja sebagai buruh harian, beranak satu, dan masih memerlukan banyak biaya karena sanga anak baru saja masuk perguruan tinggi pada tahun ini.
“Anak saya satu, baru masuk kuliah tahun ini. Saya terima uang bansos Rp400 ribu, untuk beli beras dan keperluan dapur lainnya,” kata Fatimah.
KPM lainnya, Yuli Eliska, juga merasa terbantu dengan adanya bansos dari pemerintah. Namun, diakuinya nominal bantuan yang diterima terlalu sedikit, sementara kebutuhannya banyak.
“Saya dapat Rp600 ribu per tiga bulan sekali. Harapan ke depan, nominal bantuan ditambah karena uangnya langsung habis untuk bayaran sekolah dan beli kebutuhan sekolah anak,” kata Yuni yang sehari-hari berjualan kue sambil mengurus anak. Saat ini, tiga dari lima anaknya masih bersekolah.
Atas bantuan yang diterimanya, Yuli tetap bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Pos Indonesia. “Terima kasih kepada Bapak Presiden, terima kasih kepada Kantorpos yang sudah antar uang bantuan buat kami,” kata Yuli. (RO/S-3)
Pemerintahakan mencabut pemberian bantuan sosial (bansos) bagi para penerima manfaat yang terbukti menggunakannya untuk bermain judi online (judol).
IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menanggapi kekhawatiran soal potensi penyalahgunaan Bantuan Subsidi Upah (BSU) termasuk untuk praktik judi online (judol),
PPATK mengungkap ada 571.410 nomor induk kependudukan (NIK) yang terdaftar sebagai penerima bantuan sosial (bansos) ternyata tercatat sebagai pemain judi online
Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, mengungkapkan masih banyak penerima bansos yang mengalami kesulitan dalam mencairkan dana karena masalah maladministrasi
Ketentuan itu tidak berlaku jika penyebab meninggal karena terlibat aksi kriminal, terkena HIV/AIDS, dan bunuh diri.
KEMENTERIAN Sosial (Kemensos) mulai melakukan uji coba pelaksanaan Sekolah Rakyat di dua lokasi, yakni Sentra Handayani Jakarta dan Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi.
Dengan sistem tersebut, peserta didik di sekolah rakyat bisa menjadi anak-anak yang mampu bersaing di teknologi digital.
Apabila peserta tidak memenuhi tiga syarat tersebut, maka tidak dianggap masuk dalam PBI JKN, sehingga skema iuran BPJS Kesehatan bisa dibiayai oleh pemerintah daerah.
Gus Ipun menjelaskan proses lelang dilakukan secara resmi melalui kerja sama dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), dengan nilai lelang sebesar Rp2.539.957.000.
SEBANYAK 39.157 warga penerima KIS dan PBI-JK Kemensos di Kota Tasikmalaya, yang mendadak dinonaktifkan kepesertaannya akan tetap mendapat pelayanan kesehatan.
SEBANYAK 39 ribu warga penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS) bantuan iuran jaminan kesehatan (PBI-JK) Kemensos di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat mendadak dinonaktifkan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved