Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PT Tetra Pak Indonesia (Tetra Pak) bersama PT Ircomm Norton Capital (Ircomm) merayakan puncak rangkaian FSC Forest Week di Indonesia.
Tahun ini, keduanya menggandeng Fakultas Komunikasi LSPR Institute Communications & Business Jakarta yang melibatkan mahasiswa dan dosen LSPR dalam seminar bertema Trust The Free, yang bermakna hanya produk bersertifikasi FSC yang dipercaya menjaga keberlangsungan hutan.
Sustainable Development Goals (SDGs) tak luput menjadi hal menarik dan pembahasan dalam rangkaian puncak FSC Forest Week tahun ini.
Baca juga: Menteri LHK: Perlu Kolaborasi Atasi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
"FSC percaya melalui kerja sama dengan institusi pendidikan seperti LSPR Institute akan berdampak positif khususnya terkait SDG’s yang jadi fokus capaian semua industri termasuk dunia pendidikan."
"Penerapan sertifikasi FSC membantu solusi pencapaian target SDG’s mengingat standar sertifikasi FSC memenuhi 11 dari 17 target SDG’s sehingga membantu perusahaan atau institusi yang ingin memenuhi target SDG’s,” kata Marketing & Communications Manager FSC Indonesia Indra Setia Dewi, dalam siaran persnya, Kamis (28/9).
Sustainability Manager Tetra Pak Indonesia & Singapore Reza Andreanto mengatakan Tetra Pak sebagai pengguna utama kertas karton, bertanggung jawab memastikan hutan di dunia dikelola secara baik dari sisi sosial, lingkungan, dan ekonomi.
"Kami bangga kolaborasi bersama Ircomm dan FSC Indonesia dalam upaya meningkatkan kesadaran tentang FSC termasuk pada komunitas pendidikan."
"Sebagai perusahaan yang menerapkan standar SDG, kami mengajak dan mendorong institusi lain, termasuk sektor pendidikan, untuk bergabung dalam mengadopsi standar SDG ini," ujar Reza.
Baca juga: Multiusaha Kehutanan: Optimasi Pemanfaatan Kawasan Hutan
FSC Forest Week adalah rangkaian acara oleh FSC secara global untuk membantu meningkatkan awareness masyarakat mengenai makna penting di balik label FSC pada berbagai produk material hasil hutan, seperti furniture, bahan bangunan kayu, kertas, kemasan karton, dan fesyen.
Tahun lalu, FSC Forest Week diikuti 1.200 pelaku bisnis di lebih dari 90 negara dan melibatkan 42 juta akun media sosial yang mengaktifkan kampanye ini.
Pada 2023, FSC Forest Week di Indonesia diikuti 26 FSC Certificate Holders yang ingin menyampaikan komitmennya pada keberlanjutan.
Direktur Utama Ircomm Norton Capital Isra Ruddin menyampaikan selain memberikan edukasi pentingnya label FSC kepada mahasiswa dan dosen, FSC Forest Week ini sejalan dengan penerapan SDG’s di kampus LSPR yang meliputi pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan, mobilisasi generasi muda, serta peningkatan pemahaman dan kapasitas.
Dekan Fakultas Komunikasi LSPR Mikhael Yulius Cobis menyambut baik kolaborasi kerja sama itu karena Fakultas Komunikasi LSPR Institute menerapkan nilai-nilai SDG’s dalam akademik dan non akademik. (RO/S-2)
KETUA Delegasi RI untuk COP29, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan Presiden RI Prabowo Subianto telah menyetujui reboisasi atau penghijauan kembali besar-besaran.
PT Eigerindo MPI, distributor brand EIGER Adventure, berkolaborasi dengan Yayasan Wanadri untuk menanam dan merawat 10.000 bibit mangrove di Belitung
SEKRETARIS Jenderal KLHK Bambang Hendroyono mendorong pemerintah secara kolaboratif menciptakan kebijakan yang mendukung pengelolaan hutan berkelanjutan.
Target KEM adalah untuk membuka pendanaan 200 juta USD bagi 100 usaha lestari yang terkoneksi dengan 100 kabupaten yang berkomitmen menjadi lestari.
Prof.San Afri menjelaskan bahwa program KHDPK melaksanakan, pertama, penanaman ulang lahan kritis, rusak, gundul dan tidak produktif akibat pengelolaan sebelumnya.
Kebijakan KHDPK diambil untuk mengatasi permasalahan masyarakat di kawasan hutan Jawa. Di samping itu, agar Perhutani dapat lebih fokus pada bisnis usahanya.
STIH Adhyaksa telah menjalin kerja sama pula dengan Pemerintah Daerah Probolinggo dan dalam waktu akan menjalan kerja sama dengan Pemerintah Daerah Lahat.
Infrastruktur kampus harus mendukung proses belajar yang adaptif, berbasis teknologi, dan kolaboratif sehingga mampu mencetak lulusan yang siap bersaing secara global.
Menurutnya, pendekatan link and match amat penting agar mahasiswa dan alumni UBSI dapat terserap dengan baik di pasar kerja, terutama dalam skala internasional.
Ajang ilmiah internasional bergengsi ini menjadi puncak rangkaian WSEEC ke-5 yang mengusung format hybrid untuk menjangkau peserta global secara inklusif.
Di era disrupsi ini, kecerdasan buatan, otomasi, dan teknologi digital telah mengubah peta pekerjaan. Banyak profesi bergeser atau hilang.
Kampus mencari siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter etis, mampu berkomunikasi dengan baik, dan tangguh dalam menghadapi perubahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved