Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SATGAS penanggulangan bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Muhammad Reza mengatakan orangtua diminta untuk tidak panik dan tetap tenang saat upaya penyelamatan anak dan keluarga ketika bencana agar anak tidak ikut panik.
"Jika bukan Anda yang tenang, siapa lagi yang bisa menyelamatkan anak-anak Anda? Jadi, jangan panik. Kalau Anda panik, anak-anak pasti ikut panik dan menangis," ucap Reza dalam media briefing Menyiapkan Anak Siaga Menghadapi Bencana yang diikuti secara virtual, Rabu (20/9).
Ia mengatakan, orangtua harus dibekali pengetahuan dalam memahami persiapan prabencana seperti kemana akan berlari, memilih jalur yang lebih tinggi, mendengarkan siaran radio dan imbauan keselamatan.
Baca juga: Rotavirus Bisa Menjadi Penyakit Menular? Begini Penjelasannya
Kepala Instalasi Neonatus ICU RSUD Waluyo Jati Kraksaan ini mengatakan, wilayah Indonesia hampir semua berpotensi tsunami karena berada dalam tiga lempeng tektonik yaitu lempeng Pasifik, lempeng Eurasia, dan lempeng Indo-Australia.
Dalam mendeteksi bencana tsunami, masyarakat perlu tahu tanda-tanda bahaya sebagai langkah persiapan, seperti gempa bumi yang disertai dengan air laut yang menyusut.
Jika melihat hal tersebut segera bersiap dan berlari ke tempat yang lebih tinggi karena waktu untuk menyelamatkan diri hanya 40 menit sebelum air laut terhempas ke daratan.
Baca juga: Anak Harus Dipersiapkan Menghadapi Bencana Alam
Perhatikan juga kebiasaan hewan yang berterbangan atau berlarian ke arah kota secara masif seperti unggas dan hewan lainnya sebagai tanda bencana.
Reza mengatakan, saat evakuasi, ia menyarankan untuk berjalan kaki dan tidak menggunakan kendaraan, karena akan menimbulkan kemacetan dan semakin sulit menghindari area bencana.
Ia juga menambahkan, selama masih bisa menerima sinyal, usahakan selalu pantau berita dan mengikuti arahan dari petugas resmi, dan boleh kembali ke rumah setelah dinyatakan aman.
"Jangan lupa memantau informasi dari media resmi, jangan melihat dari media-media yang tidak jelas atau dari kata orang, tetapi perhatikan salah satunya SMS informasi BMKG," kata Reza.
Ia juga mengingatkan jika terjadi gempa dan tidak ada tsunami, tetap waspada akan gempa susulan yang kemungkinan berpotensi tsunami.
Di sisi lain, bencana banjir juga menjadi kewaspadaan karena musim di Indonesia hanya dua, panas dan hujan.
Banjir sering kali terjadi karena curah hujan tinggi dan drainase yang kurang baik akibat pembangunan gedung atau rumah yang tidak ada resapan airnya. Perilaku masyarakat yang kurang menjaga lingkungan juga menjadi faktor utama terjadinya banjir.
Untuk menghindari bencana banjir karena faktor alam, Ia menyarankan untuk menghindari membangun rumah atau menempati rumah yang dekat dengan sungai dengan debit air tinggi dan gorong-gorong yang terbuka.
Selain itu, Reza juga mengingatkan untuk selalu sedia tas bencana berisi surat penting, obat, dan alat keselamatan lainnya, serta mengetahui akses listrik dan gas yang mudah dimatikan agar tidak menimbulkan masalah baru saat bencana banjir.
Mengikuti pelatihan kebencanaan juga ia sarankan agar dapat bertahan hidup di tengah bencana dan tahu cara untuk melindungi diri serta bisa membantu mendistribusikan bantuan, dan jika memungkinkan orangtua bisa mendaftarkan asuransi pada anak dan harta benda.
"Ikut pelatihan, tujuannya selain untuk menyelamatkan anak dan keluarga tapi juga bagaimana membangun tenda pengungsian, bagaimana distribusi bantuan karena kita juga butuh bantuan dan juga menghindari area rawan banjir di sekitar rumah," kata Reza.
Pada tahap pascabencana, Reza mengatakan jaga kebersihan dan kesehatan terutama anak-anak dengan mencari akses air bersih. Selalu sempatkan cuci tangan dan cari akses jamban atau tempat buang air di sekitar pos kesehatan dan buang makanan yang sudah terkontaminasi.
Hindari jalan-jalan yang terlihat kabel listrik untuk menghindari risiko tersengat listrik, dan jauhi bangunan yang berisiko roboh. (Ant/Z-1)
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Instansi pendidikan berperan dalam menyediakan ruang aman bagi anak untuk dapat mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Cakupan perlindungan asuransi belum mampu mengimbangi besarnya potensi kerugian. Hal itu mengakibatkan semakin banyak pihak yang kurang atau tidak terlindungi.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi peralihan musim hujan ke musim kemarau.
Sebanyak 19 warga Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, masih dinyatakan hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor.
Banjir bandang dan tanah longsor melanda 9 kabupaten di Sidoarjo, Jawa Timur
Tiga rumah di Kota Samarinda tertimbun longsor, Senin (12/5). Diperkirakan sebanyak empat orang terjebak di dalamnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved