Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Rotavirus Bisa Menjadi Penyakit Menular? Begini Penjelasannya

Meilani Teniwut
21/9/2023 08:55
Rotavirus Bisa Menjadi Penyakit Menular? Begini Penjelasannya
Rotavirus menjadi penyebab penyakit diare pada anak-anak dan bayi. Berikut cara penyebaran virus ini.(Freepik)

ROTAVIRUS dikenal sebagai penyebab paling sering penyakit diare di kalangan bayi dan anak-anak. Gejala infeksi rotavirus umumnya muncul 2 hari setelah seseorang terpapar virus ini. Salah satu gejala yang paling sering terjadi adalah diare. Diare yang disebabkan oleh infeksi rotavirus dapat menyebabkan hilangnya cairan dari dalam tubuh dalam waktu cepat sehingga rentan menimbulkan dehidrasi.

Proses Penyebaran

Pada dasarnya, rotavirus adalah jenis virus yang dapat menyebar dan menular dengan mudah. Proses penularannya dapat terjadi melalui jalur fecal-oral, misalnya melalui kontak dengan tangan atau benda lain yang terkontaminasi feses yang mengandung rotavirus, lalu tidak sengaja masuk ke mulut. Selain itu, rotavirus yang keluar melalui feses penderita juga dapat mengontaminasi makanan, minuman, serta benda-benda di sekitar dengan mudah.

Baca juga: Diare Penyebab Kematian Tertinggi Anak setelah Pneumonia

Di samping itu, sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyebaran rotavirus adalah sebagai berikut:

  • Tidak mencuci tangan dengan bersih menggunakan sabun antiseptik dan air mengalir setiap selesai menggunakan toilet, sebelum dan sesudah makan, dan setelah menggunakan fasilitas umum.
  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi rotavirus.
  • Tinggal di asrama atau tempat di mana banyak orang berkumpul.

Baca juga: Seluruh Bayi akan Mendapatkan Imunisasi Tetes Rotavirus

Gejala 

Gejala infeksi rotavirus ini biasanya muncul 2 hari setelah penderita terpapar. Adapun sejumlah gejala awal dari infeksi rotavirus adalah:

  • Demam.
  • Diare lebih dari 24 jam.
  • Mual dan muntah.
  • Sakit perut.
  • BAB berdarah atau keluar feses berwarna hitam.
  • Tampak lemas, rewel, dan mengantuk.

Selain itu, diare berkepanjangan akibat infeksi virus ini juga cenderung berisiko menyebabkan dehidrasi, terutama jika dialami oleh anak-anak. Adapun gejala yang dapat muncul bila anak mengalami dehidrasi adalah:

  • Mata terlihat cekung.
  • Mulut kering.
  • Kelelahan.
  • Frekuensi buang air kecil menurun.
  • Rasa haus berlebihan.
  • Mudah mengantuk.
  • Cubitan kulit (turgor) kembali lambat.
  • Penurunan kesadaran.

Bila dialami orang dewasa, gejala infeksi virus ini biasanya cenderung lebih ringan dibandingkan anak-anak. Pada beberapa kasus, infeksi rotavirus tidak menimbulkan gejala pada orang dewasa. Jika bergejala, berikut adalah sejumlah tanda-tanda terjadinya infeksi rotavirus pada orang dewasa.

  • Diare selama lebih dari 2 hari.
  • Demam dengan suhu 39 derajat Celcius atau lebih.
  • Mual dan muntah selama 1–2 hari.
  • BAB berdarah.
  • Muntah darah.
  • Sakit perut. 

Pencegahan 

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengurangi penyebaran infeksi rotavirus, yaitu:

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah dari toilet, sebelum dan setelah makan, atau mengganti popok
  • Melakukan vaksinasi, terutama vaksin rotavirus, sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter
  • Menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan sekitar tempat tinggal

Penanganan 

Pengobatan infeksi rotavirus tergantung pada gejala, usia, dan riwayat kesehatan pasien. Pada kondisi yang ringan, infeksi rotavirus bisa sembuh dengan sendiri dalam waktu 3 sampai 7 hari.

Sampai saat ini belum ada antivirus yang secara spesifik bisa mengatasi infeksi rotavirus. Pengobatan umumnya ditujukan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.

Jika gejala yang dialami tidak parah dan anak atau penderita masih bisa makan dan minum, dapat dilakukan perawatan secara mandiri di rumah, yaitu dengan :

  • Memperbanyak minum ASI (pada anak usia kurang dari 2 tahun) atau minum air putih (orang dewasa).
  • Minum oralit atau larutan gula garam.
  • Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, termasuk sup dan makanan berkuah atau berkaldu.
  • Menghindari konsumsi kafein, alkohol, dan nikotin yang dapat memperparah keluhan dan menimbulkan rasa tidak nyaman di perut.
  • Menghindari makanan yang terlalu manis atau berlemak.
  • Memperbanyak istirahat

Penting untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Salah satunya dengan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat penderita infeksi rotavirus, termasuk setelah mengganti popok bayi. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya