Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
REKTOR Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Profesor Lukman S Thahir, menekankan pentingnya pengurangan risiko bencana dilakukan secara sistematis dan masif demi keberlanjutan hidup bersama.
“Banjir, kebakaran, angin kencang, gelombang pasang, dan tanah longsor bukan hanya mengancam keselamatan manusia, tapi juga menghambat pembangunan dan menimbulkan kerugian ekonomi besar,” ujarnya di Palu, Minggu (13/7), menanggapi peringatan dini bencana dari BMKG.
BMKG sebelumnya mengeluarkan peringatan potensi hujan lebat disertai angin kencang di sejumlah wilayah, termasuk Sulawesi Tengah.
Pemerintah Provinsi juga telah menetapkan status siaga terhadap ancaman banjir, angin kencang, dan gelombang pasang.
Lukman menyebut peringatan dini sebagai informasi krusial yang harus direspons dengan kesiapsiagaan dan tata kelola bencana yang profesional dan inklusif.
Ia mengingatkan bahwa bencana akibat perubahan iklim menjadi tantangan bersama, dan manajemen penanggulangan yang baik sangat dibutuhkan untuk meminimalkan dampak.
“Sebagian bencana seperti banjir dan longsor bisa dicegah, sementara gempa bumi, likuefaksi, dan tsunami memang tak bisa dihindari. Tapi kita diberi kemampuan untuk mengurangi risikonya,” jelasnya.
UIN Datokarama, kata Lukman, terus bertransformasi menjadi kampus tangguh bencana. Kampus ini bekerja sama dengan Kementerian Agama dan Kementerian PUPR membangun fasilitas pendidikan yang ramah risiko bencana.
Selain membangun infrastruktur, UIN juga aktif mengedukasi masyarakat dan mendukung program pemerintah dalam pengurangan risiko bencana.
“Kami bermitra dengan berbagai lembaga, menggelar pelatihan evakuasi mandiri dan komunal, serta memperkuat mitigasi di lingkungan kampus dan masyarakat,” tutup Lukman. (TB/E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved