Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Cara Mengatasi Pemanasan Global Sebagai Pelajar, Mulai dari yang Sederhana

Meilani Teniwut 
15/9/2023 11:15
Cara Mengatasi Pemanasan Global Sebagai Pelajar, Mulai dari yang Sederhana
Kita bisa turut serta mengatasi pemanasan global dari rumah loh. Simak cara berikut.(Freepik)

PEMANASAN global atau global warming adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan Bumi, yang disebabkan peningkatan konsentrasi gas rumah kaca, seperti karbondioksida (CO2), metana, dan dinitrogen oksida (NO2) di atmosfer. Hal ini menyebabkan efek rumah kaca, yaitu suatu kondisi di mana panas yang diterima Bumi dari Matahari, yang terperangkap di atmosfer dan membuat suhu permukaan Bumi meningkat. Oleh karena itu, ada banyak cara mengatasi global warming yang bisa Anda lakukan, salah satunya mempromosikan edukasi lingkungan. 

Peningkatan suhu dapat menyebabkan perubahan iklim, seperti permufakatan, banjir, kekeringan, dan kerusakan lingkungan yang lebih besar. Maka penting bagi Anda untuk memahami cara mengatasi global warming, dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kebijakan dan praktik yang ramah lingkungan. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama, untuk mengatasi masalah ini dan memastikan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.

Cara Mengatasi

Baca juga: Aktivitas Manusia Semakin Membahayakan Kelangsungan Kehidupan di Bumi

Cara mengatasi global warming lainnya adalah mengurangi konsumsi energi, dengan memanfaatkan teknologi yang lebih efisien dan mempromosikan praktik yang ramah lingkungan, seperti penggunaan lampu hemat energi dan transportasi yang lebih efisien. 

1. Menghemat Listrik

Baca juga: Segera Antisipasi Dampak Perubahan Iklim Cegah Bencana Alam Meluas

Manusia dapat memanfaatkan energi listrik dari membakar batu bara. Padahal emisi karbon dioksida dari pembakaran batu bara mencapai 44% dari total dunia, ini menunjukkan batu bara sebagai satu-satunya sumber terbesar dari kenaikan suhu Bumi. Oleh karena itu, kita harus mulai menghemat listrik dengan menggunakannya secara bijak dan pintar. 

2. Kurangi Kendaraan Bermotor

Bensin dan solar akan dimanfaatkan manusia sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Padahal bahan bakar tersebut berasal dari penyulingan minyak bumi. Hasil pembakaran bahan bakar ini disebut emisi karbon. Sehingga, penggunaan kendaraan bermotor yang berlebihan termasuk faktor penyebab meningkatnya suhu permukaan Bumi. 

3. Kurangi Sampah

Mengapa sampah bisa berpengaruh terhadap peningkatan suhu di permukaan Bumi? Sampah yang menumpuk mengeluarkan gas metana dan nitrogen oksidan yang berperan dalam pemanasan global dan menahan panas tetap berada di dalam atmosfer kita. Oleh karena itu, kita harus mengurangi sampah dengan cara mendaur ulang barang-barang yang masih bisa digunakan kembali. 

4. Tidak Menebangi Pohon

Pohon membutuhkan karbon dioksida dari atmosfer untuk proses fotosintesis. Jika pohon berkurang, karbon dioksida akan tetap berada di atmosfer. Kadar karbon dioksida di atmosfer bisa merusak zinc, zat besi, dan protein yang menjadi nutrisi manusia dari tumbuhan. 

Penelitian ini disampaikan National Center for Biotechnology Information Amerika Serikat. Karbon dioksida dapat memerangkap panas di atmosfer, sehingga suhu rata-rata permukaan bumi dapat meningkat. Sehingga kita harus memastikan tumbuhan dan pohon tetap ada di sekitar kita agar karbon dioksida dapat diserap dalam proses fotosintesis. 

5. Reboisasi

Tom Crowther, seorang peneliti dari ETH Zurich, menyatakan penanaman pohon adalah solusi terbaik dari masalah pemanasan global saat ini. Sebab, pohon bisa memerangkap karbon dioksida dan karbon di atmosfer untuk melakukan fotosintesis. Sebagai gantinya, pohon justru memberikan oksigen dan cadangan makanan bagi seluruh makhluk hidup di Bumi.

6. Menggunakan Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Biogas sebagai salah satu energi alternatif disebut sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan. Alasannya karena bahan bakar ini menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah daripada emisi dari bahan bakar fosil. 

Biogas adalah gas yang dihasilkan dari fermentasi bahan-bahan organik, seperti kotoran hewan dan manusia, limbah rumah tangga, dan limbah biodegradable. Limbah biodegradable adalah semua limbah yang dapat hancur atau terurai oleh organisme hidup lainnya dan berasal dari tumbuhan atau hewan. Biogas biasanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan maupun menghasilkan listrik rumah tangga. 

7. Menggunakan Energi Alternatif

Energi alternatif mengurangi risiko kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari penggunaan minyak bumi yang berlebihan. Penggunaan energi alternatif memanfaatkan sumber daya alam terbarukan, sehingga tidak dapat mengurangi ketersediaan sumber daya alam di bumi.

8. Daur Ulang

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sampah yang menumpuk berperan dalam pemanasan global dan menahan panas tetap berada di dalam atmosfer kita. Oleh sebab itu, daur ulang adalah solusi cara mencegah dampak buruk pemanasan global semakin bertambah. 

9. Kurangi Penggunaan Plastik

Dilansir dari laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, plastik terbentuk dari unsur-unsur seperti karbon, oksigen, hidrogen, klorin, belerang dan nitrogen. Sebagian dari bahan dasar pembuatan plastik yaitu berasal dari minyak bumi dan gas alam. Jika manusia semakin banyak menggunakan plastik, maka minyak bumi dan gas alam yang digunakan semakin banyak pula.

10. Tidak Melakukan Pencemaran Lingkungan 

Pencemaran lingkungan adalah keadaan ketika terdapat kontaminasi pada alam yang menimbulkan kerugian bagi lingkungan dan makhluk hidup. Akibat dari pencemaran di lingkungan ini yaitu mengganggu ekosistem alam, menimbulkan penyakit, dan merusak alam. 

Lingkungan yang terkontaminasi limbah akan mengganggu kehidupan organisme, dan bisa meracuni lingkungan manusia.  Dampak-dampak tersebut nantinya juga akan berhubungan dengan terjadinya pemanasan global. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya