Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
ESKALASI harga pangan pada pertengahan 2024 sebenarnya ialah peristiwa siklikal biasa. Secara rutin, para ekonom pertanian membuat prakiraan yang cukup akurat mengikuti beberapa variabel internal dan eksternal sistem produksi pangan. Harga beras hampir pasti mengalami kenaikan memasuki Juni dan Juli karena masa panen raya telah selesai. Siklus musim kemarau tahun ini diperkirakan 'cukup normal' dengan peluang terjadinya kemarau basah (La Nina) mencapai 60% dan peluang musim kering ekstrem (El-Nino) sangat kecil, hanya 7%.
Fenomena eskalasi harga pangan saat ini menjadi 'tidak biasa' setelah pemerintah menyampaikan informasi yang sangat pesimistis dan cenderung menakutkan, menggunakan kosakata amat heboh, seperti kiamat iklim, bencana kelaparan, dll. Suhu udara panas ekstrem di India hingga 43 derajat Celsius atau suhu udara panas mencapai 51 derajat Celsius pada saat jemaah haji melakukan wukuf di Arafah bahkan dijadikan referensi. Untungnya, masyarakat dan pasar pangan tidak bereaksi secara berlebihan terhadap framing informasi suhu udara atau musim kemarau yang sebenarnya normal tersebut.
Selengkapnya baca di epaper Media Indonesia https://epaper.mediaindonesia.com/detail/eskalasi-harga-pangan-tengah-tahun
Pemerintah didesak untuk memperkuat kebijakan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, mengingat ketidaksesuaian antara komitmen iklim Indonesia
Ilmuwan terus mencari cara baru untuk mengatasi pemanasan global. Salah satu ide yang muncul adalah menggunakan debu berlian untuk mendinginkan Bumi.
Kadar karbon dioksida di udara sudah mencapai 400 parts per million dan bisa terus naik sampai 600 parts per million.
GENERASI muda terutama generasi Alfa dan setelahnya disebut paling merasakan dampak perubahan iklim. Karena itu, kesadaran dan aksi iklim perlu terus digalakkan di kalangan generasi muda.
Suhu baru tertinggi yang tercatat sebesar 17,09 derajat Celcius, sedikit melampaui rekor sebelumnya sebesar 17,08 derajat Celcius yang terjadi pada 6 Juli 2023.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
CUACA ekstrem berpotensi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Senin (12/8), hujan ringan hingga lebat mengguyur sebagian besar daerah sehingga diminta warga untuk waspada
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
CUACA ekstrem tak hanya menjadi ancaman di musim penghujan. Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras hingga ekstrem kembali mengguyur sejumlah wilayah di Tanah Air,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved