Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
VISI Indonesia Emas Tahun 2045 merupakan impian Indonesia yang dirumuskan melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 untuk menjadi acuan pembangunan negara untuk mencapai stabilitas bangsa yang terjaga dan berkesinambungan, serta sumber daya manusia yang berkualitas.
Menunjang visi tersebut, diperlukan penguatan sumber daya manusia, termasuk dar berbagai macam risiko, seperti risiko kesehatan. Polusi udara, penyakit menular dan tidak menular, kebiasaan buruk serta infrastruktur pendukung kesehatan bisa menjadi sumber dari risiko tersebut.
Peneliti Utama Organisasi Riset Kesehatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dede Anwar Musadad menjelaskan untuk merealisasikan Visi Indonesia Emas 2045 diperlukan implementasi manajemen risiko dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga : Rembuk Pemuda Jadi Wadah Wujudkan Kolaborasi Menuju Indonesia Emas 2045
Melalui penerapan manajemen risiko, maka turut membantu masyarakat dalam mengambil keputusan yang tepat dengan mempertimbangkan berbagai risiko. Dengan demikian akan semakin meminimalkan efek negatif sekaligus memperbesar peluang keberhasilan.
Hal itu diutarakannya dalam diskusi bertajuk Menanamkan Nilai-Nilai Sadar Risiko untuk Mengatasi Masalah Publik Demi Menuju Visi Indonesia Emas 2045 yang digelar Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) di Jakarta, Selasa (12/9).
Baca juga : Bersiap Hadapi Bonus Demografi Indonesia Emas 2045
“Berbicara mengenai Visi Indonesia Emas 2025, kita harus optimistis. Dalam ilmu kesehatan, kehidupan adalah bagaimana mengelola risiko. Jadi kita harus bersiap menghadapi risiko ke depan. Kami juga memberikan apresiasi kepada MASINDO yang telah berjuang dalam membangun awareness masyarakat untuk mulai sadar risiko,” jelas Dede
Terkait dengan permasalahan polusi udara yang berpotensi menghambat dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Dede menambahkan, BRIN terus membangun kolaborasi bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Kesehatan (KEMENKES), serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kerja sama tersebut untuk terus memantau perbaikan kualitas udara di Indonesia.
“BRIN membentuk tim untuk memberikan solusi dalam pengendalian pencemaran udara. Kami juga melakukan eksperimen yang hasilkan inovasi mengenai peralatan yang bisa digunakan KEMENKES untuk menjadi solusi pencemaran udara,” kata Dede.
Pengamat Kebijakan Publik Center of Youth and Population Research (CYPR) Boedi Rheza menambahkan permasalahan polusi udara merupakan isu krusial yang harus diselesaikan secara gotong-royong dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Sebab, kondisi ini dapat menghambat pembangunan manusia berkualitas karena adanya risiko kesehatan seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) bagi masyarakat dengan lingkungan udara yang kotor. Dampak besarnya adalah menghambat dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
“Permasalahan polusi udara yang terjadi saat ini tidak dapat dipisahkan dari aktivitas manusia yang masih menggunakan energi fosil. Kami mengapresiasi peran MASINDO yang secara konsisten memasyarakatkan perilaku sadar risiko sebagai langkah pencegahan dengan aksi nyata yang berkontribusi bagi lingkungan hidup," ucap Boedi.
Ketua MASINDO Dimas Syailendra Ranadireksa menjelaskan upaya sadar risiko perlu diimplementasikan oleh semua pihak dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu, diperlukan peran masyarakat secara aktif dengan meningkatkan kesadaran untuk tidak mengesampingkan risiko dan aktif mencari informasi guna mencegah terjadinya masalah publik.
“Secara berkelanjutan, MASINDO memasyarakatkan nilai sadar risiko melalui edukasi, diskusi publik, advokasi media, kampanye sosial, kajian, dan informasi berbasis bukti ilmiah,” ujar Dimas.
Sebagai upaya sadar risiko, mengurangi emisi langsung dari sumber polusi dengan beralih ke energi terbarukan, seperti panel surya dan biomassa, serta transisi ke transportasi umum adalah langkah efektif untuk mengurangi polusi udara.
Memakai helm, sabuk pengaman, dan tidak bermain ponsel saat berkendara juga termasuk upaya sadar risiko. Selain itu, kebiasaan merokok berdampak negatif bagi kesehatan masyarakat.
Menurut Dimas, implementasi sadar risiko dalam kehidupan sehari-hari secara efektif dapat mengurangi masalah publik sehinggia kualitas hidup dan produktivitas masyarakat semakin meningkat. Untuk itu, aktivitas dalam penyebaran informasi mengenai nilai sadar risiko harus dilakukan secara berkelanjuta guna menciptakan manfaat jangka panjang.
“Salah satu solusi di tengah ancaman risiko adalah membangun pola pikir dan kebiasaan sadar risiko beserta upaya mitigasinya untuk mendukung Visi Indonesia Emas 2045 terutama transformasi kualitas sumber daya manusia,” tutup Dimas (Z-5)
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyerukan penghentian praktik pekerja anak di wilayahnya dalam rangka peringatan Hari Dunia Menentang Pekerja Anak
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menekankan pentingnya membangun ekosistem yang menyeluruh untuk mewujudkan konsumsi gizi seimbang di masyarakat adalah upaya menurunkan stunting
Anak-anak masa depan bangsa harus mampu melahirkan inovasi dan cara berfikir baru dalam menghadapi tantangan global.
Muqowam berharap, pendidikan di Indonesia fokus mengejar industrialisasi strategis dan menguasai teknologi tinggi. Selain itu, perlu aturan dan regulasi yang jelas untuk mengawal ini.
AI memudahkan tetapi tidak menggantikan Bapak-Ibu sekalian. Banyak hal bisa menjadi mudah karena AI. Tapi tidak semua bisa dihilangkan, digantikan oleh AI.
Wapres menyampaikan komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk terus melibatkan generasi muda dalam pembangunan nasional.
Program Sinergi Mengajar terbukti mampu menjawab isu-isu ketenagakerjaan yang sebelumnya cukup dominan di area tersebut.
Kesiapan SDM menjadi pilar utama dalam menjaga daya saing industri manufaktur Indonesia khususnya di tengah dinamika global yang tak menentu.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
LPP PHI dan STIAMI menjalin kerja sama pengembangan pendidikan. Hal ini mengingat tingginya kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang andal dan profesional di sektor perhotelan dan wisata.
KAMPUS berperan penting dalam mencetak lulusan yang berdaya saing. Karena itu, kemampuan berwirausaha dan profesionalisme harus ditanamkan pada mahasiswa sejak awal jenjang kuliah.
KETUA Umum Asosiasi Logistik Digital Economy Indonesia (ALDEI) Imam Sedayu Pusponegoro mengatakan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam memajukan industri logistik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved