Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TIDAK bisa dimungkiri radikal terorisme sebagai ancaman nasional telah melakukan infiltrasi ke berbagai sektor kehidupan masyarakat. Kelompok ini secara cerdas masuk menjadi bagian dari masyarakat dengan menyalahgunakan berbagai sumber seperti tempat ibadah, lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan, lembaga sosial kemasyarakatan, hingga ruang-ruang digital.
Oleh karena itu, Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar (PBMA) KH Embay Mulya Syarief mengingatkan tentang pentingnya untuk memberikan pemahaman kepada para pengurus Dewan Masjid, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk menjaga netralitas masjid, agar masjid sebagai tempat ibadah tidak boleh dijadikan panggung politik tertentu apa pun.
"Jadi berbicara bagaimana kita merangkul semua, kalau di masjid itu nggak boleh bicara apalagi kalau menjelekkan pemerintah, menjelekkan seseorang itu enggak boleh. Jadi perlu juga semacam ada penyuluhan kepada pengurus-pengurus DKM. Apalagi, kalau DKM itu ada di wilayah misalnya BUMN atau instansi pemerintah lainnya, kan itu sangat ironis," ujar Kiai Embay dalam keterangannya di Jakarta, Senin (11/9).
Anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten itu juga menyampaikan bahwa pengurus masjid agar dapat memberikan pemahaman bahwa Islam yang benar itu yakni Islam adalah agama yang rahmat untuk sementara alam, bukan rahmatan untuk muslimin.
"Bahkan Islam juga melarang kita untuk melakukan kekerasan. Bahasa pun kita harus wakulu linnasi husna, 'katakan kepada manusia perkataan terbaik'. Baru setelah itu ada perintah wa aqiimushalata wa'atuz-zakata, 'dirikan salat dan tunaikan zakat'. Tapi di awalnya itu tadi wakulu linnasi husna. Jadi ini yang kurang dipahami," tuturnya.
Kiai Embay menuturkan bahwa memang saat ini dirasa cukup sulit untuk membendung berita-berita dan juga konten-konten yang berasal dari media sosial.
Baca juga: Mahasiswa Harus Siap Hadapi Tantangan Digitalisasi
"Orang orang itu membuat konten agar viral dan kemudian dapat bayaran dia. Kan sekarang begitu kenyataannya. Mendramatisir sesuatu agar viral kemudian dia dapat bayaran. Pemerintah harus berani memblokir konten-konten (ideologi ekstrem) seperti itu," ucapnya.
Karena, menurut ulama kelahiran Pandeglang, 4 Maret 1952 itu, anak muda sekarang dapat dengan mudahnya mendapat informasi-informasi yang disalahgunakan untuk mempengaruhi ideologi ekstrem.
"Kan Islam sendiri juga punya sejarah begini, bagaimana terjadi ketika pembunuhan kepada amirul mukminin Utsman bin Affan. Kan itu anak-anak muda yang diberikan pemahaman yang salah tentang Islam. Mereka akhirnya memberontak dan kemudian terjadilah pembunuhan kepada kepala negara. Itu anak-anak muda itu," tuturnya.
Oleh sebab itu, menurutnya, anak-anak muda sekarang ini harus dipagari dimulai dari kalangan rumah, masyarakat, dan dari kalangan pemerintah untuk bersama-sama. Pasalnya, sumber penyebaran ideologi ekstrem itu masif melalui medsos.
"Islam mengajarkan dari awal pada keluarga dulu ku anfusakum wa ahlikum, 'jaga dirimu dan keluargamu'. Itu adalah ajaran Islam di mana yang jadi masalah saat ini masih banyak keluarga yang belum memahami itu," kata Kiai Embay.
Dia menambahkan, kebanyakan masih banyak keluarga kurang menganggap pendidikan agama itu penting. Sehingga kemudian muncul berita seperti anak bunuh orangtua. Orangtua bunuh anak, suami bunuh istri. atau istri bunuh suami, yang mana itu karena mereka semua tidak paham agama.
"Karena ada survei, bangsa Indonesia yang mayoritas muslim ini, 65% itu buta huruf Al-Qur'an. Artinya tidak paham sama sekali. Padahal Al-Qur'an itu isinya apa sih? Kan isinya tentang akhlak, isinya tentang perilaku, 85% kandungan isi Al-Qur'an itu adalah tentang akhlak," pungkasnya. (RO/I-2)
DEWAN Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Nursiah Daud Paloh (NDP) menjamin hewan kurban, sapi maupun kambing dipotong sesuai dengan syariat Islam.
Penyembelian hewan kurban di Masjid Istiqlal ini diadakan pada Sabtu, tidak dilaksanakan pada saat Hari Raya Idul Adha.
Dalam khotbahnya, khatib menyampaikan bahwa pesan penting dari amaliah Ramadan bahwa kohesivitas bukan hanya sekedar kata-kata.
PARA pemudik yang melintasi wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) bersyukur karena masjid dibuka selama 24 jam di jalan poros antarkota
Di masjid, sistem makan malam dilakukan secara prasmanan. Tema makanan sering kali berganti, dan pada malam tertentu, sajian khas Timur Tengah menjadi menu utama.
RAMADAN 1446 H memasuki fase paling istimewa, 10 malam terakhir saat Lailatul Qadar dinanti, malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Seluruh ibadah terasa istimewa, termasuk wakaf.
KETUA DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah proaktif dan menyiapkan strategi menghadapi fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang semakin mengkhawatirkan
Rocky Gerung mengatakan bahwa momentum 27 tahun Reformasi bukan sekadar untuk diperingati, melainkan untuk diulangi dalam konteks perombakan struktur politik dan ekonomi Indonesia.
Platform Bijak Memantau resmi diluncurkan pada Selasa (20/5). Platform terseubut dimaksudkan sebagai ruang untuk menavigasi isu kebijakan, dan memantau proses legislasi.
Reformasi yang sudah susah payah dicapai Indonesia pasca 32 tahun Soeharto berkuasa, kini dipaksa putar balik kembali.
DUKUNGAN untuk meningkatkan keterwakilan perempuan pada sektor politik harus konsisten diperkuat demi mewujudkan nilai-nilai kesetaraan dalam setiap kebijakan yang diterapkan.
Kunjungan Didit Prabowo ke kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat Hari Raya Idul Fitri 2025, Senin (31/3), merupakan potret dari politik silaturahmi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved