Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
TIDAK bisa dimungkiri radikal terorisme sebagai ancaman nasional telah melakukan infiltrasi ke berbagai sektor kehidupan masyarakat. Kelompok ini secara cerdas masuk menjadi bagian dari masyarakat dengan menyalahgunakan berbagai sumber seperti tempat ibadah, lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan, lembaga sosial kemasyarakatan, hingga ruang-ruang digital.
Oleh karena itu, Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar (PBMA) KH Embay Mulya Syarief mengingatkan tentang pentingnya untuk memberikan pemahaman kepada para pengurus Dewan Masjid, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk menjaga netralitas masjid, agar masjid sebagai tempat ibadah tidak boleh dijadikan panggung politik tertentu apa pun.
"Jadi berbicara bagaimana kita merangkul semua, kalau di masjid itu nggak boleh bicara apalagi kalau menjelekkan pemerintah, menjelekkan seseorang itu enggak boleh. Jadi perlu juga semacam ada penyuluhan kepada pengurus-pengurus DKM. Apalagi, kalau DKM itu ada di wilayah misalnya BUMN atau instansi pemerintah lainnya, kan itu sangat ironis," ujar Kiai Embay dalam keterangannya di Jakarta, Senin (11/9).
Anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten itu juga menyampaikan bahwa pengurus masjid agar dapat memberikan pemahaman bahwa Islam yang benar itu yakni Islam adalah agama yang rahmat untuk sementara alam, bukan rahmatan untuk muslimin.
"Bahkan Islam juga melarang kita untuk melakukan kekerasan. Bahasa pun kita harus wakulu linnasi husna, 'katakan kepada manusia perkataan terbaik'. Baru setelah itu ada perintah wa aqiimushalata wa'atuz-zakata, 'dirikan salat dan tunaikan zakat'. Tapi di awalnya itu tadi wakulu linnasi husna. Jadi ini yang kurang dipahami," tuturnya.
Kiai Embay menuturkan bahwa memang saat ini dirasa cukup sulit untuk membendung berita-berita dan juga konten-konten yang berasal dari media sosial.
Baca juga: Mahasiswa Harus Siap Hadapi Tantangan Digitalisasi
"Orang orang itu membuat konten agar viral dan kemudian dapat bayaran dia. Kan sekarang begitu kenyataannya. Mendramatisir sesuatu agar viral kemudian dia dapat bayaran. Pemerintah harus berani memblokir konten-konten (ideologi ekstrem) seperti itu," ucapnya.
Karena, menurut ulama kelahiran Pandeglang, 4 Maret 1952 itu, anak muda sekarang dapat dengan mudahnya mendapat informasi-informasi yang disalahgunakan untuk mempengaruhi ideologi ekstrem.
"Kan Islam sendiri juga punya sejarah begini, bagaimana terjadi ketika pembunuhan kepada amirul mukminin Utsman bin Affan. Kan itu anak-anak muda yang diberikan pemahaman yang salah tentang Islam. Mereka akhirnya memberontak dan kemudian terjadilah pembunuhan kepada kepala negara. Itu anak-anak muda itu," tuturnya.
Oleh sebab itu, menurutnya, anak-anak muda sekarang ini harus dipagari dimulai dari kalangan rumah, masyarakat, dan dari kalangan pemerintah untuk bersama-sama. Pasalnya, sumber penyebaran ideologi ekstrem itu masif melalui medsos.
"Islam mengajarkan dari awal pada keluarga dulu ku anfusakum wa ahlikum, 'jaga dirimu dan keluargamu'. Itu adalah ajaran Islam di mana yang jadi masalah saat ini masih banyak keluarga yang belum memahami itu," kata Kiai Embay.
Dia menambahkan, kebanyakan masih banyak keluarga kurang menganggap pendidikan agama itu penting. Sehingga kemudian muncul berita seperti anak bunuh orangtua. Orangtua bunuh anak, suami bunuh istri. atau istri bunuh suami, yang mana itu karena mereka semua tidak paham agama.
"Karena ada survei, bangsa Indonesia yang mayoritas muslim ini, 65% itu buta huruf Al-Qur'an. Artinya tidak paham sama sekali. Padahal Al-Qur'an itu isinya apa sih? Kan isinya tentang akhlak, isinya tentang perilaku, 85% kandungan isi Al-Qur'an itu adalah tentang akhlak," pungkasnya. (RO/I-2)
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) meluncurkan program Family Orientation at the Mosque’s Site (Foremost) sebagai strategi baru pembinaan keluarga berbasis masjid.
Wamenag Romo R Muhammad Syafi’i mengungkapkan masjid harus menjadi pusat pembinaan umat yang holistik, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi sebagai episentrum transformasi sosial
Selama 6 tahun berturut-turut Indonesia juga dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia. Data Baznas menyatakan, 62% masyarakat lebih memilih bersedekah melalui masjid.
Melalui penghargaan ini, Baznas (Bazis) DKI Jakarta ingin mendorong masjid sebagai pusat kegiatan sosial keagamaan yang terbuka bagi semua lapisan masyarakat.
Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Romo R Muhammad Shafi’i mengatakan fungsi masjid tidak sebatas tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kehidupan umat.
ADA sejumlah tantangan digitalisasi yang dihadapi oleh dewan kemakmuran masjid (DKM), seperti belum optimalnya pemanfaatan website dan terbatasnya literasi digital pengurus DKM.
Presiden Prabowo Subianto menyoroti maraknya perilaku masyarakat yang merasa paling tahu segalanya, terutama soal isu-isu politik dan pemerintahan.
Dalam psikologi, strategi politik wajah ganda dikenal sebagai reverse psychology.
Mantan Presiden AS Barack Obama serukan Partai Demokrat lebih tegas n berani hadapi tantangan politik di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Survei CfDS terhadap 400 pemilih pemula menunjukkan bahwa digital image lebih berpengaruh daripada sejarah politik, menggeser gagasan ke estetika dan perasaan.
KETUA DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah proaktif dan menyiapkan strategi menghadapi fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang semakin mengkhawatirkan
Rocky Gerung mengatakan bahwa momentum 27 tahun Reformasi bukan sekadar untuk diperingati, melainkan untuk diulangi dalam konteks perombakan struktur politik dan ekonomi Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved