Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KAUM perempuan berjasa besar dalam berbagai aspek kehidupan. Kaum perempuan juga identik sebagai figur yang menjadi suri teladan keluarga, terutama anak-anak. Karena itu, perempuan bisa menjadi garda terdepan dalam melakukan deteksi dini terhadap intoleransi, radikalisme, dan terorisme yang bisa menyasar anak-anak.
Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Alissa Wahid mengatakan, ketika seorang ibu berkiprah untuk mengaktualisasikan potensi diri, sebetulnya dia juga melakukan pendidikan anak secara langsung tanpa harus mengatakan apa-apa.
"Seorang ibu yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik dan mulia, pasti akan menjadi contoh yang baik pula bagi anak-anaknya. Misalnya, ada seorang ibu yang berjualan di pasar untuk membantu nafkah keluarga, anaknya akan terinspirasi melihat bagaimana ibunya bekerja keras dan menjaga kepercayaan para pelanggannya. Pun bila perempuan menjadi polwan atau menjadi prajurit, maka itu sekaligus menjadi pesan kepada anak-anaknya, bahwa ibunya juga berkhidmat untuk bangsa," tutur Alissa di Jakarta, Rabu (30/8).
Dia menekankan pentingnya peranan orangtua dalam membentuk kualitas generasi muda. Perempuan yang menjadi seorang ibu memiliki porsi besar dalam membentengi anak-anaknya dari paham yang tidak membangun kebaikan bersama, bisa berupa tafsir keagamaan maupun ideologi yang menyimpang.
Menurut Alissa, pengaruh ibu sangatlah besar terhadap anak-anaknya karena ia bisa menata nilai-nilai yang ingin ditanamkan sejak dini. Ikatan batin ibu terhadap anaknya bahkan telah terbentuk ketika anak masih di dalam kandungan.
"Apa yang dibaca dan didengarkan ibu juga bisa mempengaruhi anak, dan ini sudah ada risetnya. Kalau misalnya ibu ini dari sejak masa kehamilan dia mendengarkan khutbah agama yang baik-baik, maka anaknya juga mendapatkan asupan yang baik di dalam kandungan. Tetapi kalau misalnya si ibu yang sedang hamil mengikuti ceramah agama yang mengajarkan kebencian, maka kebencian pula yang akan dikenal oleh bayinya," imbuhnya.
Direktur Nasional GusDurian Network Indonesia (GNI) ini juga menerangkan, jika pengasuhan seorang ibu dilakukan dengan penuh kasih sayang, maka anaknya pun menjadi pribadi yang penuh kasih sayang. Kalau ibunya penuh dengan kemarahan dan kebencian, anaknya pun juga penuh dengan kemarahan dan kebencian.
Baca juga: Gotong Royong Salah Satu Kunci Tangani Stunting
"Saya tahu secara langsung bahwa ada orangtua yang mengasuh anaknya dengan menanamkan kebencian kepada orang yang berbeda agama. Ketika masih dalam kandungan pun, bahkan sang ibu mengelus-elus perutnya sambil mengatakan bahwa orang kafir itu jahat, kita adalah musuh orang kafir dan seterusnya. Sampai ketika anaknya lahir, anaknya juga ditimang-timang dengan pesan itu. Ini sudah masuk dalam kategori ajaran kebencian. Apalagi misalnya kalau nanti pesannya bahwa negara dan pemerintah Indonesia adalah thaghut, akan jadi apa anaknya nanti? Tentu ini bukan pola pendidikan yang sehat," ujar Alissa.
Dia menceritakan, ada beberapa kasus anak-anak yang dicoba untuk direkrut untuk menjadi anggota ISIS, namun justru gagal karena anak-anak ini punya kekebalan bawaan terhadap paham radikal. Kegagalan rekrutmen kelompok radikal terhadap beberapa anak dan remaja disebabkan oleh kokohnya pondasi pemahaman agama yang moderat dari para orangtua mereka.
Kesimpulannya, anak-anak bisa memiliki vaksin ideologi secara alami jika para orangtua bisa memberi pemahaman tentang moderasi beragama dan memiliki komunikasi yang baik dengan anak-anaknya.
"Karena anak-anak ini dekat dengan orang tuanya, secara sadar dan mandiri mereka berhasil menolak ideologi radikalisme. Kedekatan yang terbangun ini membuat anak-anak ingat ajaran orangtuanya yang membuat mereka tidak tega jika sampai terpengaruh paham radikal dan membuat orangtua mereka kecewa. Ini juga menjadi pesan penting untuk para orangtua, bahwa walaupun mungkin anak remaja seringkali jika dinasihati malah ngeyel, tapi ajaran agama yang penuh dengan kebaikan dan kedamaian itu bisa sampai ke anak kita. Jika berhasil, ajaran yang baik ini akan jadi vaksin untuk mereka," terang Alissa.
Untuk itu, Alissa berpesan bahwa agar generasi muda Indonesia bisa menjadi lebih baik dari generasi sebelumnya, maka semua stakeholder harus mau terlibat secara langsung. Sebagai orangtua yang bertanggung jawab, tidaklah pantas rasanya jika hanya membebankan pembentukan karakter anak kepada sekolah formal saja.
"Kita tidak bisa hanya mengandalkan dunia pendidikan. Pendidikan formal maupun informal hanya bisa berjalan dengan baik kalau pendidikan anak di keluarga masing-masing juga berjalan dengan baik. Tidak bisa kemudian kita sebagai orangtua dengan mudahnya lempar tanggung jawab dengan mengatakan, 'kan anak-anak saya lebih lama di sekolah.' Begitu juga dunia pendidikan, harus menyadari bahwa mereka mengemban tugas untuk mendidik anak-anak Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045," pungkas putri sulung Presiden ke-4 RI ini. (RO/I-2)
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Delapan dari 10 ibu mengandalkan rekomendasi dari komunitas parenting sebelum memutuskan pembelian.
Memanjakan diri merupakan kebutuhan psikologis bagi ibu selama melewati masa adaptasi pascapersalinan.
IBU ialah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Generasi yang memiliki daya pikir yang baik lahir dari ibu yang sehat, pintar, dan berdaya.
Anak-anak memiliki risiko tertinggi mengalami DBD berat dan kematian. Tingkat kematian anak pada kelompok usia 5-14 tahun mencapai 40%.
LEO Pictures akan kembali dengan film terbarunya berjudul Jalan Pulang yang dibintangi oleh Luna Maya
Fundtastic kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi cerdas finansial dengan mendukung acara Graduation Sekolah Kanisius tahun ini.
Terdapat potensi tumpang tindih dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional antara sekolah rakyat, sekolah gratis, dan sekolah garuda
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintahannya terhadap sektor pendidikan. Dalam pidato yang disampaikan di hadapan civitas akademika Unhan RI
Program ini diharapkan menjadi bagian dari solusi kolaboratif antara sektor swasta dan masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya di wilayah pedesaan dan terluar.
Program revitalisasi tahun ini menargetkan 10.440 satuan pendidikan, meliputi jenjang PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SKB/PKBM, dan SLB di seluruh Indonesia.
SALAH satu program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) ialah Wajib Belajar 13 Tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved