Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Gotong Royong Salah Satu Kunci Tangani Stunting

Atalya Puspa
30/8/2023 11:07
Gotong Royong Salah Satu Kunci Tangani Stunting
Ilustrasi(MI/Dwi Apriyani)

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengungkapkan gotong-royong bisa menjadi satu program untuk menyukseskan program penurunan angka stunting.

Ia mengatakan saat ini ada beberapa program gotong-royong stunting yang dapat mengakselerasi penurunan. Di antaranya ialah Bapak Asuh Anak Stunting. Program teresebut kemudian diserbu para pengusaha karena mendapat atensi langsung dari Presiden Joko Widodo.

“Program penurunan stunting sekarang menjadi gerakan gotong-royong. Ini luar biasa. Di daerah-daerah tertentu, yang mungkin belum tersentuh program, terjadi penurunan stunting karena gotong-royongnya,” kata Hasto di Jakarta, Rabu (30/8).

Baca juga: Bayer Luncurkan Program Cegah Stunting di Depok

Adapun, hingga kini pemerintah telah mengalokasikan Rp30 triliun untuk penanganan stunting. Sebanyak Rp21,2 triliun dialokasikan untuk penyediaan makanan bergizi, Rp6,9 triliun untuk BPJS Kesehatan dan Rp2,6 triliun terbagi di kementerian/lembaga.

Ia mengakui anggaran stunting perlu dikawal lebih ketat supaya tepat sasaran. Pasalnya, Hasto menemukan beberapa kali di lapangan, dana program keluarga harapan (PKH) yang digelontorkan kepada masyarakat, justru tidak digunakan untuk membeli pangan bergizi. Mereka malah belanja kebutuhan sekunder lainnya.

Baca juga: Ikut Program JKN, Kampung Terpencil  Lereng Gunung Pangkas Kasus Tengkes

“Saya pernah menemui di lapangan, ini kok stunting masih ada padahal masyarakat sudah dapat PKH. Uangnya kemana? Lalu ada yang bilang kalau dia pakai uang itu untuk kredit motor. Ada juga yang untuk membeli rokok. Sebulan bisa Rp600 ribu untuk rokok,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh mengungkapkan, untuk menjalankan program, khususnya yang terkait dengan dana bantuan, memang menjadi tantangan tersendiri.

“Dari Rp20 triliun yang diberikan, tidak semua dibelikan makanan. Orang kita itu memang luar biasa menarik sekali. Tidak gampang, karena akalnya banyak. Sudah pasti itu, karenanya tidak ada yang sempurna,” ucap Ateh.

Ia pun meminta BKKBN menggerakkan semua kapasitas dan sumber daya yang tersedia agar program penurunan stunting dapat berjalan maksimal. Menurut dia, strategi gotong-royong memang cara yang paling efektif.

“Kita bisa dorong TNI, swasta, perusahaan untuk sama-sama bergerak di penuruan stunting. Kalau memang 100% anggaran itu tidak digunakan sesuai peruntukan, setidaknya kita mencapai angka 70%,” ucap dia. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya