Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bayer Luncurkan Program Cegah Stunting di Depok

Media Indonesia
29/8/2023 16:55
Bayer Luncurkan Program Cegah Stunting di Depok
Bayer meluncurkan program Ceting (Cegah Stunting) untuk masyarakat di sekitar pabriknya di Cimanggis yang akan menjangkau 2.250 penerima.(Dokpri.)

HINGGA kini, stunting masih menjadi tantangan serius yang dihadapi Indonesia untuk meraih bonus demografi dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Meskipun prevalensi stunting Depok sebesar 12,6% berdasarkan SSGI pada 2022 di bawah target nasional, Pemerintah Kota Depok tetap memfokuskan pada strategi preventif dari strategi yang sudah ada yaitu Prevent, Detect dan Response. 

"Kami sangat menghargai dan menyambut gembira upaya Bayer dalam membantu pemerintah Depok dalam pencegahan stunting di Cisalak. Upaya ini merupakan contoh nyata perusahaan dalam memberikan manfaat luas bagi masyarakat. Kami akan mendukung kesuksesan program ini dan harapannya program ini dapat direplikasi oleh perusahaan lain di Depok," kata Dr. Sidik Mulyono, B.Eng, M.Eng, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Depok dalam sambutannya yang mewakili Wali Kota Depok.

Bayer meluncurkan program Ceting (Cegah Stunting) untuk masyarakat di sekitar pabriknya di Cimanggis yang akan menjangkau 2.250 penerima manfaat di kelurahan Cisalak, Sukmajaya, Depok. Bayer menunjuk Mercy Corps Indonesia (MCI) sebagai mitra pelaksana program. Peluncuran program ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Bayer dan MCI pada Sabtu, 26 Agustus 2023, di pabrik Cimanggis.

Baca juga: Polusi Udara Jakarta, 41 Ribu Balita Terkena ISPA

Program Ceting bertujuan mencegah stunting dengan meningkatkan akses terhadap air bersih, sanitasi dan kebersihan (Water, Sanitation and Hygiene /Wash), serta pendidikan kesehatan. Tujuan ini selaras dengan permasalahan utama yang dihadapi masyarakat yang berdomisili di dekat pabrik Bayer Cimanggis. "Program Ceting merupakan bagian dari program keberlanjutan global Bayer dan sejalan dengan visi kami Health for All, Hunger for None. Kami senantiasa berkomitmen untuk berkontribusi membantu pemerintah mencapai target penurunan stunting di Indonesia. Stunting adalah masalah multi dimensi dan untuk menurunkannya diperlukan kerja sama erat dari berbagai pihak seperti pemerintah, perusahaan, universitas, dan masyarakat. Program ini merupakan peningkatan program yang kami lakukan sejak 2014 dalam pembinaan Posyandu dan memberikan manfaat bagi masyarakat ekonomi rentan di sekitar pabrik kami," kata Kinshuk Kunwar, Presiden Direktur Bayer Indonesia, dalam keterangan tertulis, Selasa (29/8).

Program Ceting mencakup berbagai komponen pelatihan, termasuk Pelatihan Komite WASH dan Pelatihan Kesehatan. Pendekatan Training of Trainers (ToT) akan diterapkan bagi tenaga kesehatan dan kader kesehatan. Program ini juga akan menekankan pendekatan kesetaraan gender dan inklusi sosial untuk memastikan partisipasi yang merata dari seluruh lapisan masyarakat.

Baca juga: Ikut Program JKN, Kampung Terpencil  Lereng Gunung Pangkas Kasus Tengkes

Untuk menyukseskan program Ceting, Bayer dan MCI menggandeng sejumlah pemangku kepentingan strategis, mulai dari pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tenaga kesehatan, hingga ibu rumah tangga. "Aksi bersama dengan Bayer dalam program Ceting ialah langkah penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Cisalak dan sekitarnya. Dengan dukungan komprehensif dan berkelanjutan dari Bayer yang berpadu dengan jaringan luas Mercy Corps Indonesia, kami optimistis program ini mampu memberi dampak signifikan bagi penerima manfaat," ungkap Ade Soekadis, Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia.

Guna memastikan program Ceting berkelanjutan dalam jangka panjang, program ini menerapkan strategi perubahan perilaku (Behavioral Change) dan keterlibatan masyarakat. Perempuan dan kader kesehatan menjadi target utama, karena pemberdayaan perempuan melalui pengetahuan dan keterampilan kesehatan diyakini mampu mendorong perubahan perilaku di masyarakat secara efektif.

Program itu berjalan hingga Januari 2024. Kerja ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi setidaknya 500 orang melalui materi Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE). Jika diasumsikan setiap rumah tangga memiliki tiga anggota, diperkirakan program ini secara akan menjangkau 2.250 penerima manfaat tidak langsung. Hasil lain dari program Ceting termasuk pendirian tiga fasilitas stasiun air komunal, pelatihan untuk 10 anggota Komite WASH, serta akses terhadap air bersih bagi 150 rumah tangga. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya